Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Pakai Ransel, Para Pelajar di AS ke Sekolah Pakai Troli dan Bawa Microwave

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/OpenClipart
Ilustrasi troli, trolly, troli belanja
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sekolah Menengah Rigby di Idaho, Amerika Serikat (AS), melarang para pelajar membawa ransel ke sekolah.

Sebagai gantinya, para pelajar di Sekolah Menengah Rigby membawa berbagai macam benda pengganti ransel.

Dari video yang diunggah @daveneworld_2, Rabu (29/9/2021), terlihat para pelajar membawa troli belanja, troli bayi, rak beroda, troli barang, hingga microwave ke sekolah.

"Ketika ada penembakan di sekolah kemarin, jadi sekarang kami tidak diizinkan memiliki ransel lagi," tulisnya dalam video tersebut.

Hal serupa juga diunggah oleh akun TikTok @miriam_gilmore_yang sudah dilihat hingga 7,3 juta kali. Dalam video tersebut ia heran karena sampai ada kawannya yang membawa wadah laudry sebagai ganti ransel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden siswa bawa pistol

Melansir Newsweek, Rabu (29/9/2021), pelarangan ransel ini berkaitan dengan insiden seorang siswa yang membawa pistol ke sekolah.

Laman Inspektur Chad Martin melalui Facebook Jefferson School District 251 mengatakan, pada Jumat (24/9/2021) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, seorang siswa melaporkan kepada seorang staf sekolah bahwa ada seorang siswa di kamar mandi yang sedang mengalami tekanan mental dan emosional.

Setibanya di kamar mandi, petugas melihat siswa tersebut membawa senjata api.

Setelah memanggil bagian sumber daya sekolah, pistol itu berhasil diambil dari siswa tersebut tanpa ada insiden.

Setelah peristiwa tersebut, Martin mengatakan, akan ada larangan untuk membawa ransel ke sekolah.

"Berlaku segera, ransel tidak lagi diizinkan di Sekolah Menengah Rigby, Sekolah Menengah Farnsworth, dan Sekolah Menengah Rigby dan Jefferson," kata Martin.

Tujuannya, agar tidak ada pelajar yang menyembunyikan pistol di ransel.

"Kami meminta Anda bermitra dengan kami dalam menjaga keamanan semua pelajar kami. Harap simpan senjata api Anda dengan aman dan tidak dapat diakses oleh pelajar. Jika Anda melihat perubahan dalam perilaku, pakaian, atau kepribadian para pelajar, beri tahu kami agar kami dapat membantu para pelajar," tulisnya.

Mencegah penembakan di sekolah

Diberitakan AP News, Rabu (29/9/2201), Dewan Pendidikan Negara Bagian Idaho merilis 29 rekomendasi untuk mencegah insiden penembakan di sekolah.

Hal ini juga berkaca dari insiden penembakan di Sekolah Menengah Rigby pada Mei lalu.

Pihak berwenang mengatakan, seorang gadis yang duduk di kelas 6 melukai dua siswa lain dan seorang penjaga setelah menarik pistol dari ranselnya.

Ia menembakkan beberapa peluru di dalam dan di luar sekolah.

Laporan yang dibuat oleh Program Keselamatan dan Keamanan Sekolah, mencatat, ada perubahan perilaku yang tidak terpantau oleh staf sekolah karena gadis itu baru menginjak tahun pertamanya di Sekolah Menengah Rigby setelah pindah dari sekolah dasar.

"Ini adalah pengalaman traumatis bagi semua orang yang terlibat dan kami belajar beberapa pelajaran berharga dari wawancara yang kami harap akan membantu mencegah tindakan kekerasan di masa depan," kata Manajer Program Keselamatan dan Keamanan Sekolah Mike Munger dalam sebuah pernyataan.

Sekitar 4 bulan berselang, di sekolah yang sama, kejadian serupa hampir terulang kembali.

Seorang gadis berusia 13 tahun membawa pistol ke sekolah. Untungnya, pistol itu berhasil diamankan sebelum ada insiden penembakan.

Sekolah-sekolah bekerja sama dengan Pusat Penggabungan Polisi Negara Bagian Idaho pun mengumpulkan, menganalisis, dan memperingatkan potensi tindakan kekerasan di sekolah.

Ada beberapa rekomendasi yang diajukan dalam laporan itu. Salah satu rekomendasi adalah menyatukan kembali hubungan para pelajar dengan orangtua setelah keadaan darurat.

“Rencana awal meminta staf (Sekolah Menengah Rigby) untuk memiliki peran yang jauh lebih besar dalam reunifikasi. Tetapi jelas sejak awal mereka tidak memiliki kapasitas untuk terlibat dalam proses reunifikasi segera setelah serangan itu,” tulis laporan tersebut.

Laporan tersebut disampaikan kepada Dewan Penasihat Keselamatan dan Keamanan Sekolah Idaho yang terdiri dari pejabat sekolah negeri, pembuat undang-undang, penegak hukum dan pekerja tanggap darurat, serta orangtua dan guru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi