Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN SEPEKAN] Naik KA dan Pesawat Tanpa Aplikasi PeduliLindungi | Alasan Seragam Satpam Dibuat Mirip dengan Polisi

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/BILL CLINTEN
Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi di Gojek, Tokopedia, dan Jaki.

KOMPAS.com - Banyak berita pilihan yang mengisi laman Tren sepanjang sepekan ini. 

Berikut rangkuman berita yang menjadi terpopuler dan paling banyak dibaca di laman Tren yang mungkin Anda lewatkan pada Minggu (26/9/2021) hingga Sabtu (2/10/2021).

Mulai dari kebijakan naik kereta api dan pesawat tanpa aplikasi PeduliLindungi hingga alasan perubahan seragam Satpam mirip seragam polisi.

Selengkapnya, berikut berita Terpopuler Tren sepekan:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Naik KA dan pesawat tanpa aplikasi PeduliLindungi

Pemerintah membuat kebijakan naik kereta api dan pesawat bisa tanpa aplikasi PeduliLindungi. Aturan ini diberlakukan mulai Oktober.

Kendati demikian, kebijakan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mempunyai ponsel pintar dan mereka yang tidak dapat mengakses aplikasi PeduliLindungi.

Hal itu sebagaimana disampaikan Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji.

“Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kita integrasikan. Kalau naik kereta api itu sudah tervaludasi pada saat pesan tiket, sehingga tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen),” kata Setiaji, melalui keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Berita selengkapnya dapat disimak di sini: 

Bulan Depan, Naik KA dan Pesawat Tanpa Aplikasi PeduliLindungi, dengan Syarat...

 

2. Mengenal aturan pencabutan sim

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah membuat aturan baru mengenai penindakan pelanggaran lalu lintas di Indonesia.

Nantinya, setiap pelanggaran lalu lintas akan diberikan besaran poin yang berbeda.

Poin-poin ini akan dicatat melalui surat tilang, buku register perkara untuk kecelakaan lalu lintas, atau pangkalan data penegakan hukum lalu lintas.

Ketentuan ini diatur dalam Perpol Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan SIM.

Informasi selengkapnya soal aturan pencabutan SIM bagi pelanggar lalu lintas dapat disimak di berita berikut:

Mengenal Aturan Pencabutan SIM bagi Pengemudi yang Langgar Lalu Lintas

3. Mengapa Soeharto tidak diculik PKI?

Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.

Salah satunya latar belakang dan dalang sebenarnya di balik peristiwa tersebut.

Ada yang meyakini bahwa Presiden ke-2 RI, Soeharto, punya peran dalam insiden 56 tahun lalu itu.

Bahkan Soeharto diyakini sebagai orang yang berada di balik peristiwa G30S dan pembantaian ratusan ribu orang yang menyusulnya.

Sebab, meskipun Soeharto salah satu jenderal TNI saat itu, namun dia tidak diculik dan dibunuh oleh PKI seperti jenderal-jenderal lainnya.

Informasi selengkapnya terkait alasan di atas dapat disimak pada berita berikut:

Peristiwa G30S, Mengapa Soeharto Tidak Diculik dan Dibunuh PKI?

 

4. BPJS Kesehatan akan terapkan kelas standar mulai 2022

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berencana untuk mengubah penerapan kelas pelayanan di fasilitas kesehatan yang selama ini terbagi menjadi kelas 1, 2, dan 3 menjadi penerapan “kelas standar”.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien sewaktu dihubungi Kompas.com, Jumat (24/9/2021).

Muttaqien mengatakan, penerapan kelas standar yang akan diterapkan ini bertujuan untuk menjalankan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas di Program JKN.

“Nanti segmentasi peserta otomatis berubah, tidak ada lagi kategori peserta kelas 1,2, dan 3,” katanya lagi

Lantas, seperti apa penerapan kelas standar tersebut dan kapan mulai diberlakukan?

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

BPJS Kesehatan Akan Terapkan Kelas Standar Mulai 2022, seperti Apa Gambarannya?

5. Alasan seragam Satpam mirip Polisi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri saat itu, yakni Brigjen (Pol) Awi Setiyono menjelaskan alasan perubahan seragam Satpam yang mirip seragam polisi

Alasan perubahan seragam itu adalah untuk menumbuhkan kebanggaan satpam terhadap profesi mereka serta menimbulkan kedekatan emosional dengan Polri.

"Terjalin kedekatan emosional antara Polri dan satpam, menumbuhkan kebanggaan satpam sebagai pengembang fungsi kepolisian terbatas. Memuliakan profesi satpam, dan menambah pergelaran fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat," kata Awi.

Dikatakan Awi, warna coklat adalah warna netral yang identik dengan warna-warna elemen bumi, seperti tanah, kayu, dan batu.

Selain itu, warna coklat juga melambangkan kebersahajaan, kehangatan, kejujuran, dan keanggunan.

Penjelasan selengkapnya dapat disimak di sini:

Ini Alasan Seragam Satpam Dibuat Mirip dengan Polisi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi