Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Sputnik Terbang ke Luar Angkasa

Baca di App
Lihat Foto
WIKIMEDIA COMMONS/????? ????????????
Penampakan satelit pertama di dunia buatan Uni Soviet, Sputnik 1. Menandai kekuatan antariksa pertama bagi negara ini.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Hari ini 64 tahun lalu, tepatnya 4 Oktober 1957, Uni Soviet menerbangkan satelit pertama buatan manusia yang diberi nama Sputnik, ke luar angkasa.

Melansir History, Sputnik yang berarti satelit dalam bahasa Rusia, diluncurkan pada 4 Oktober 1957 pukul 10.29 waktu Moskow dari pangkalan Tyuratam di Republik Kazakh.

Sputnik memiliki diameter 55, cm dan bobot 83,4 kg. Satelit itu mengitari Bumi satu kali tiap 1 jam 36 menit.

Dengan kecepatan 18.000 mil per jam, orbit elips Sputnik memiliki apogee (titik terjauh dari Bumi) 584 mil, dan perigee (titik terdekat) 143 mil.

Sputnik dapat terlihat dengan teropong sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit itu juga mengirimkan sinyal radio kembali ke Bumi yang cukup kuat untuk ditangkap oleh operator radio amatir.

Orang-orang di Amerika Serikat yang memiliki akses ke peralatan semacam itu mendengarkan dengan takjub ketika wahana ruang angkasa Soviet itu mengirim sinyal saat melewati wilayah mereka beberapa kali sehari.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Indonesia Jatuh dan Terbakar di Deli Serdang

Keberhasilan Soviet menerbangkan Sputnik ke luar angkasa menandai permulaan sebuah era yang disebut sebagai era "Penjelajahan Antariksa".

Berlomba menjelajah luar angkasa

Sputnik diluncurkan sesuai dengan Tahun Geofisika Internasional, yaitu periode Matahari yang dinyatakan oleh Dewan Persatuan Ilmiah Internasional sebagai waktu ideal peluncuran satelit buatan untuk mempelajari Bumi dan tata surya.

Namun, banyak orang Amerika merasa terintimidasi dengan kemajuan teknologi roket dan satelit baru Soviet, yang pada saat itu selangkah lebih maju dari AS.

Sputnik berukuran sekitar 10 kali lebih besar dibandingkan ukuran satelit pertama AS yang ketika itu masih dalam tahap perencanaan, dan belum dijadwalkan untuk diluncurkan hingga setahun setelah satelit Soviet meluncur.

Pemerintah AS, militer, dan komunitas ilmiah terperangah oleh pencapaian teknologi Soviet, dan mendorong mereka bersatu untuk mengejar ketinggalan dengan Soviet.

Hal itu menandai dimulainya "perlombaan luar angkasa".

Perlombaan Soviet vs AS

Satelit AS pertama, yang diberi nama Explorer, akhirnya diluncurkan pada 31 Januari 1958.

Pada saat itu, Soviet telah meraih kemenangan lain dalam perlombaan luar angkasa, ketika mereka meluncurkan seekor anjing ke orbit dengan Sputnik 2.

Tidak berhenti sampai di situ, program luar angkasa Soviet yang diluncurkan di kemudian hari juga sukses meraih sederet pencapaian, utamanya dalam hal menjadi "yang pertama" di luar angkasa.

Serangkaian pencapaian Uni Soviet itu dimulai sejak akhir 1950-an hingga awal 1960-an, di antaranya mulai dari keberhasilan menerbangkan pria pertama di luar angkasa, wanita pertama, tiga pria pertama, perjalanan luar angkasa pertama.

Selain itu, mencatatkan pesawat antariksa pertama yang menabrak Bulan, pertama yang mengorbit Bulan, pertama yang menabrak Venus, dan pesawat pertama yang mendarat di tanah lunak di Bulan.

Sang rival, Amerika Serikat, akhirnya sukses meraih pencapaian besar dalam perlombaan luar angkasa di akhir tahun 60-an, yakni dengan keberhasilan mendaratkan dua astronot Apollo 11 di permukaan bulan pada Juli 1969.

Lantas, bagaimana nasib Sputnik I?

Pada Januari 1958, orbit Sputnik memburuk, seperti yang diperkirakan, dan wahana luar angkasa itu akhirnya terbakar di atmosfer.

Pencipta Sputnik I

Mengutip This Day in Aviation, Sputnik I dirancang di OKB-1 (Biro Desain Khusus) oleh tim yang beranggotakan Mikhail Stepanovich Khomyakov, Maksim Khramov dan Oleg Genrikhovich Ivanovsky.

Satelit itu dibuat berbentuk bola dengan diameter 58,0 cm, dan terbuat dari paduan aluminium dengan ketebalan 2 milimeter.

Kedua bagian tersebut disambung dengan 36 baut dan diisi dengan nitrogen bertekanan.

Empat antena berbentuk “cambuk” ditempatkan di sekitar cangkang satelit, dengan sudut 35 derajat dari sumbu longitudinal.

Dengan tiga baterai dan peralatan berbahan perak-seng, massa Sputnik 1 adalah 83,6 kilogram.

Adapun kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan Sputnik I adalah roket berbahan bakar cair dua tahap yang rancangannya mengacuk pada rudal balistik antarbenua R-7 Semyorka.

Roket R-7 dirancang oleh Sergei Pavlovich Korolev, yang dikenal sebagai The Chief Designer.

Roket itu memiliki panjang 29,167 meter dan diameter maksimum 10,3 meter di pangkalan, termasuk stabilisator.

Massanya adalah 267,13 ton saat lepas landas. Propelan yang digunakan adalah Kerosene T-1 dengan oksigen cair.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi