Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Pilih Kota Blitar Jadi Percontohan PPKM Level 1

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Warga berjalan di dekat dinding bermural di Jalan Jagir Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/8/2021). Pemerintah menetapkan penurunan tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah, salah satunya Kota Surabaya menjadi level 3 yang sebelumnya di level 4 mulai 24-30 Agustus 2021 seiring menurunnya kasus positif dan penularan Covid-19.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pada periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) 5-18 Oktober 2021, pemerintah mulai melakukan uji coba penerapan PPKM Level 1.

Uji coba PPKM Level 1 ini akan diterapkan di Kota Blitar selama dua pekan ke depan.

Namun, apa alasan dipilihnya Kota Blitar untuk uji coba penerapan PPKM Level 1?

Berikut penjelasan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan:

Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 18 Oktober, Ini Penyesuaian Aturan Terbaru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kota Blitar jadi percontohan PPKM Level 1

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, uji coba ini dilakukan karena Kota Blitar memenuhi syarat indikator Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selan itu, target cakupan vaksinasi di Kota Blitar sudah mencapai 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis pertama lansia.

"Penerapan PPKM Level 1 ini akan mendekati aktivitas kehidupan masyarakat yang normal," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (4/10/2021).

Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan surveillance, testing, tracing, dan peningkatan disiplin protokol kesehatan guna mengimbangi penerapan PPKM Level 1.

Luhut menjelaskan, pihaknya akan menerjunkan tim khusus untuk memantau pelaksanaan PPKM Level 1 di Kota Blitar, sehingga bisa dijadikan sebagai role model atau percontohan daerah lain.

"Pemerintah akan melakukan pengawasan ketat dengan memonitor seluruh kegiatan dan aktivitas masyarakat di wilayah Kota Blitar agar dapat segera merespons keadaan darurat yang mungkin datang secara tiba-tiba," jelas dia.

Situasi pandemi membaik

Terkait situasi pandemi Covid-19, Luhut menyebut terjadi perbaikan selama dua pekan terakhir.

Hal itu dibuktikan dengan penurunan kasus konfirmasi nasional sebesar 98 persen dari puncaknya pada 15 Juli 2021.

Khusus untuk wilayah Jawa-Bali, penurunan tren kasus mencapai 98,7 persen.

Dalam penerapan PPKM periode ini, terdapat 20 kabupaten atau kota yang bertahan di level 2. Untuk level 3, jumlahnya bertambah dari 84 menjadi 107 kabupaten atau kota.

Baca juga: Alami Down, Ini Penjelasan WhatsApp dan Instagram, Facebook Minta Maaf

Penyesuaian aturan PPKM 5-18 Oktober

Ada sejumlah penyesuaian aturan yang diterapkan dalam pelaksanaan PPKM periode 5-18 Oktober 2021.

  1. Pembukaan pusat kebugaran atau fitness centre dengan kapasitas maksimal 25 persen, protokol kesehatan ketat, dan skrining menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
    • Pembukaan itu diterapkan di wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Jogjakarta, dan Surabaya Raya.
  2. Konter makanan dan minuman di dalam bioskop diizinkan buka, tetapi kapasitas bioskop masih tetap 50 persen. Hal ini akan berlaku untuk kota-kota level 3, 2 dan 1.
  3. Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021 selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, testing, dan kesiapan Satgas Covid-19.
    • Nantinya, setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri.
  4. Kompetisi basket remaja Honda DBL di Jakarta dan Surabaya dibuka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi