Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan agar Tetap Waspada meski Kasus Covid-19 Menurun di Mana-mana...

Baca di App
Lihat Foto
KAI
Stasiun Gambir, Jakarta Pusat
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Tetap waspada, jangan lengah, dan disiplin protokol kesehatan. Imbauan ini disampaikan Satgas Covid-19 dan sejumlah ahli, untuk mengingatkan masyarakat agar tak kendor meski kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren perbaikan.

Angka kasus infeksi virus corona terus menurun.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, 3 Oktober 2021, hampir seluruh wilayah di Indonesia berstatus risiko rendah Covid-19.

Tak ada lagi daerah yang berstatus zona merah.

Jangan abai

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, tes positivity rate Indonesia kini mencapai 5 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka ini menjadi bukti bahwa Indonesia bisa sejajar dengan negara lain dalam kemampuan mengendalikan pandemi Covid-19.

Meski demikian, ia mengingatkan agar masyarakat tetap konsisten mematuhi protokol kesehatan dalam menerapkan 3T dan 5 M.

“Jangan abai, pengabaian akan memunculkan perburukan baru dan akibatnya korbannya masyarakat, kematian, kesakitan,” ujar Dicky, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/10/2021).

Selain itu, ia mengingatkan agar masyarakat memahami efek jika terkena Covid-19 bisa berjangka lama atau yang disebut dengan long Covid .

Long Covid ini yang bisa mengganggu organ tubuh seperti ginjal, paru, dan organ lainnya.

Dicky juga mengingatkan pergerakan varian Delta maupun C12 yang diduga lebih infeksius, masih perlu diwaspadai. 

“Sehingga, walau sudah perbaikan kondisi di Indonesia, harus kita jaga. PPKM ini juga harus kita jaga. Itu akan menjamin situasi sosial, pendidikan dan sebagainya,” ujar Dicky.

Ia juga menekankan, cakupan vaksinasi penuh masih perlu ditingkatkan.

Menurut Dicky, kajian The Institute for Health Metrics and Evaluation (IMHE) menunjukkan bahwa 29 persen penduduk Indonesia sudah terinfeksi.

Prediksi tersebut, kata dia, menjelaskan situasi perbaikan yang ada saat ini dan imunitas sudah terbentuk secara alami.

Mereka yang sudah divaksinasi juga diyakini sudah memiliki imunitas.

Oleh karena itu, Dicky menilai, perbaikan kondisi saat ini merupakan kombinasi imunitas yang dibentuk oleh mereka yang terinfeksi secara alami maupun yang telah divaksinasi.

Namun, ia mengingatkan, situasi ini bisa kembali memburuk pada akhir tahun 2021 atau awal 2022 karena imunitas orang-orang yang sudah mendapat kekebalan alami maupun karena vaksinasi bisa saja menurun.

Oleh karena itu, cakupan vaksinasi harus dikejar termasuk vaksinasi penuh dua dosis.

Masyarakat juga diminta untuk tak melakukan "balas dendam" dengan melakukan pergerakan dan mobilitas tinggi, setelah selama ini diminta banyak berdiam diri di rumah. 

Ia menyarankan, kepada siapa pun yang memungkinkan bekerja dari rumah, sebaiknya tetap melakukan WFH dan membatasi pertemuan di luar hanya untuk hal-hal penting.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi