Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Masih Ada Pejabat Jujur

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ATSTOCK PRODUCTIONS
Ilustrasi korupsi
Editor: Heru Margianto

SAHABAT merangkap mahaguru kejujuran saya, Harry Simon, sempat berkisah tentang kejujuran almarhum Sophan Sophiaan yang di samping aktor layar lebar terkemuka juga pernah berperan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Amplop

Pada suatu pagi hari Sophan membuka laci meja kantornya di Gedung DPR dan menemukan selembar cek kontan senilai Rp 60 juta.

Sophan menanyai satu persatu teman-teman di Gedung DPR itu. Beberapa orang menjawab dengan tersenyum, ”Sudahlah, terima saja."

Beberapa lama kemudian, seusai suatu rapat, seorang rekannya memasukkan amplop berisi uang Rp 20 juta.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi-lagi ia dapat jawaban yang sama, "Sudahlah, terima saja."

Hari selanjutnya ia menolak pemberian apapun, selain gaji resminya.

Lambat namun pasti teman-temannya mulai menjaga jarak dengannya. Sophan hanya aktif di DPR sekitar 1,5 tahun.

Ia mengajukan pengunduran diri dengan alasan kesehatan padahal sebenarnya tidak tahan menghadapi lingkungan tugas serba tidak jujur.

Bungkusan

Pada suatu hari seorang tokoh nasional menghadap Gus Dur di kantor Istana Kepresidenan. Karena sang tokoh minta pertemuan dengan Gus Dur konfidensial maka Gus Dur minta saya keluar dari kantor.

Tak lama kemudian sang tokoh nasional yang tidak akan saya sebut nama demi tidak melakukan pembunuhan karakter sehingga saya dilaporkan ke polisi, keluar dari kantor Gus Dur dengan wajah berseri-seri.

Kemudian saya dipanggil oleh Gus Dur masuk ke kantor kepresidenan. Gus Dur memberitahu saya bahwa sang tokoh nasional berharap ditunjuk sebagai menteri apa pun pokoknya menteri.

Kemudian Gus Dur minta saya membuka sebuah bungkusan yang menurut Gus Dur dititipkan oleh sang tokoh nasional itu di akhir pertemuan.

Gus Dur minta bantuan saya sebab beliau tidak bisa melihat. Saya terkejut sebab ternyata bungkusan tersebut berisi uang kertas dolar Amerika Serikat.

Setelah saya memberitahu bahwa bungkusan besar tersebut berisi banyak lembaran uang kertas dolar Amerika Serikat langsung Gus Dur memerintahkan ajudan presiden untuk memanggil kembali sang tokoh nasional agar Gus Dur dapat mengembalikan bungkusan tersebut kepadanya.

Kejujuran

Pada hakikatnya almarhum Sophan Sophiaan dan Gus Dur menyadarkan saya bahwa keliru apabila saya memaksakan gebyah uyah alias pukul rata alias generalisasi bahwa semua pejabat negara di Tanah Air Udara tercinta adalah koruptor.

Pada hakikatnya almarhum Sophan Sophiaan dan Gus Dur menyadarkan saya agar jangan merasa putus asa atas kejujuran bangsa Indonesia sebab terbukti masih ada bahkan masih banyak warga Indonesia yang masih memilihi nurani kejujuran maka tidak sudi melakukan perilaku yang tidak jujur.

Pada hakikatnya almarhum Sophan Sophiaan dan Gus Dur beserta Bung Hatta, Pak Dirman (Jenderal Sudirman), Pak Hoegeng (mantan Kapolri), Mas Marie (Muhammad) dan lain-lain yang mustahil saya sebut semuanya secara nyata bukan dengan kosmetik slogan politik hampa makna namun dengan perilaku nyata membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang jujur!

Merdeka!

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi