Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 5,7 Guncang El Salvador, 1.000 Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kekuatan gempa bumi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 35 tahun lalu, tepatnya pada 10 Oktober 1986, gempa bumi bermagnitudo 5,7 mengguncang El Salvador dan mengakibatkan kerusakan parah di ibu kota San Salvador.

Melansir U.S. Geological Survey, gempa yang terjadi pukul 11.49 waktu setempat itu merupakan salah satu gempa paling mematikan dalam sejarah.

Sedikitnya 1.000 orang tewas, 10.000 orang terluka, serta 200.000 orang kehilangan tempat tinggalnya akibat gempa itu.

Guncangan gempa juga menghancurkan bangunan-bangunan dan menyebabkan tanah longsor di San Salvador.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan akibat gempa juga dilaporkan terjadi di Tegucigalpa, Hondouras. Guncangan gempa juga dilaporkan terasa cukup kuat di sebagian wilayah Guatemala dan Honduras.

Baca juga: Umrah Dibuka Lagi, Ini Kata Menlu dan Ketentuan Karantina

Dampak gempa bumi

Melansir Gulf News, 9 Oktober 2016, gempa bumi menghancurkan sejumlah sekolah, rumah dan gedung perkantoran, serta mengakibatkan warga terjebak di reruntuhan bangunan.

Rumah Sakit Anak Bloom, sebuah gedung berlantai delapan di ibu kota San Salvador, runtuh akibat guncangan gempa dan menewaskan sekitar 50 anak-anak serta mengubur banyak orang lainnya di bawah puing-puing.

Gempa bumi juga merobohkan gedung komersial setinggi 10 lantai, Ruben Dario, yang ketika itu tengah dipadati 1.000 orang di dalamnya.

Tim SAR melaporkan 150 mayat dievakuasi dari reruntuhan gedung tersebut.

Sementara, Presiden Jose Napoleon Duarte yang pada saat itu tengah melakukan kunjungan ke daerah bergegas kembali ke ibu kota dan mengumumkan keadaan darurat nasional.

Baca juga: Update Corona 10 Oktober: Kasus Melonjak, Singapura Lanjutkan Hidup Bersama Covid-19

Rusak parah

Melansir Los Angeles Times, 12 Oktober 1986, kerusakan parah yang ditimbulkan gempa bumi tersebut membuat keputusasaan melanda pejabat dan rakyat El Salvador.

Pada konferensi pers di markas militer di ibu kota, Presiden Jose Napoleon Duarte mengatakan, tak hanya menelan banyak nyawa, gempa tersebut juga telah mengakibatkan kerusakan material parah.

“Kami tidak tahu berapa banyak lagi yang tewas di gedung-gedung yang runtuh. Yang tidak diragukan lagi adalah kerusakan materialnya sangat besar,” kata Duarte.

Mengutip data dari lembaga seismik pemerintah, Duarte mengatakan bahwa gempa dimulai di sepanjang patahan yang membentang dari San Jacinto Ridge, di pinggiran selatan kota, melalui pusat kota San Salvador dan berakhir beberapa mil ke utara.

Salah satu bangunan yang rusak parah akibat gempa adalah Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Juru bicara Kedubes AS Jacob Gillespie mengatakan, kerusakan yang dialami bangunan abu-abu tiga lantai itu mengakibat bangunan tersebut tidak dapat lagi digunakan.

Gempa juga mengakibatkan beberapa bangunan di pusat kota rusak parah dan banyak rumah di lingkungan miskin di selatan bagian selatan kota rata dengan tanah.

Baca juga: Kasus Dugaan Pemerkosaan 3 Anak di Luwu Timur, Ini Kata Komnas Perempuan

Bantuan asing

Pasca-gempa, sejumlah negara mengirimkan bantuan untuk El Salvador. Bantuan asing mulai tiba di pangkalan udara Ilopango, El Salvador, pada 11 Oktober 1986.

Juru bicara Kedubes AS Jacob Gillespie mengatakan, lima pesawat C-130 milik militer AS mengangkut perlengkapan dan peralatan darurat, termasuk generator, lampu darurat, dipan, seprai dan selimut, serta makanan dan persediaan medis.

Pesawat-pesawat itu juga membawa alat-alat berat yang digunakan oleh regu penyelamat untuk mencari korban yang terjebak di puing-puing bangunan.

Bantuan asing juga berdatangan dari Republik Dominika, Puerto Rico, Peru, Swiss, Jepang dan Spanyol, serta dari negara tetangga Honduras dan Guatemala.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi