Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Tarik Lintah yang Isap Darah di Tangan, Ini Kata Peneliti

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan Layar Instagram
Video menampilkan pria menarik paksa pacet yang mengisap darah di tangannya.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Di media sosial beredar video lintah atau pacet yang menghisap darah di tangan seseorang.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @balichannel pada Minggu (10/10/2021), tampak orang dalam video tersebut menarik paksa hewan parasit yang mengisap darah di tangannya.

"Ada yg pernah kena binatang ini?" tulis akun tersebut.

Video itu mendapat komentar dari beberapa akun.

"Hmmmmm jangan d paksa d tarik,justru gigi nya akan semakin sakit nusuk daging,tapi.......siram pake air larutan tembakau atau garam," tulis @dado_doankz.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Itu darah sejam lebih akan keluar masih terus itu. Karena dalam gigitan pacet ada senyawa yg membuat pembekuan darah ngk berfungsi," kata @mdshideharta.

"Ngapain d tarik kyak gt bikin rusak jaringan kulit.. tusuk sm jarum lepas sndiri dia," ujar @fauzankillua.

Lantas, apakah menarik paksa lintah tindakan yang tepat? Benarkah lintah bisa membuat darah mengucur lama?

Baca juga: Bersiap, Ini Jadwal dan Alur Seleksi Kompetensi PPPK Guru Tahap 2

Penjelasan peneliti dan dokter hewan

Peneliti, dokter hewan, sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo menjawab pertanyaan tersebut.

Wisnu menjelaskan bahwa tindakan menarik paksa lintah yang sedang menghisap darah manusia bisa berbahaya.

"Memang pacet atau lintah itu menghisap darah. Kalau cara mengambilnya tidak benar maka dapat mengakibatkan robek atau luka pada jaringan kulit manusia," ujar Wisnu, saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Untuk menghilangkan pacet atau lintah yang menempel di kulit manusia, Wisnu menyarankan untuk menyiram hewan parasit itu dengan air rendaman tembakau.

"Cara yang paling mudah adalah disiram dengan air rendaman tembakau. Disiramkan di daerah tempat lintah tersebut menghisap darah. Lintah akan lemas dengan sendirinya," terang Wisnu.

Baca juga: Lowongan Kerja di 3 BUMN untuk SMK hingga S1, Cek Syaratnya di Sini


Jangan ditarik paksa

Hal serupa juga disampaikan oleh peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI-BRIN, Prof. Dr. Hari Sutrisno, saat dihubungi terpisah.

Hari mengatakan, menarik paksa lintah yang sedang mengigit manusia bisa menyebabkan gigi-gigi lintah tertinggal di permukaan kulit.

"Ya pada prinsipnya darah merah termasuk darah manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Memaksa melepas lintah yang sedang menggigit akan meninggalkan gigi-gigi lintah di bekas gigitan," ungkap Hari, kepada Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Kendati demikian, menurut Hari, gigi yang tertinggal itu tidak terlalu berbahaya.

Ia menyarankan, bagi mereka yang terkena gigitan hewan parasit ini, sebaiknya melepaskan gigitan dengan cara menetesi lintah atau bagian yang digigit dengan air dingin, air rendaman tembakau, atau air garam.

Cairan tersebut akan membuat lintah bereaksi dan akhirnya melepaskan gigitan tanpa perlu dipaksa.

Ya, dia (lintah) merasa ada yang aneh saja sehingga tidak nyaman. Garam sifatnya asin, tembakau pahit, air dingin bertolak belakang dengan suhu darah mangsanya," ujar Hari.

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Kutu Tanaman dan Cara Mengatasinya

Mengenal lintah atau pacet

Lintah atau pacet adalah hewan yang masuk dalam filum Annelida pada subkelas Hirudinea. Adapun lintah dibedakan berdasarkan habitat kesukaannya yakni, di darat, laut, dan air tawar.

Lintah atau pacet sering menempel pada kulit manusia yang ada di sekitarnya, kemudian menghisap darah.

Secara alami, apabila lintah sudah kenyang, tubuh lintah akan menggemuk dan melepaskan diri dari mangsa dengan sendirinya.

Wisnu membenarkan bahwa jika manusia dihisap oleh lintah atau pacet, maka darah di area bekas gigitan akan banyak mengeluarkan darah. Hal ini karena zat antikoagulan pada air liurnya, yang mencegah penggumpalan darah.

"Dari sisi fisiologi ada zat antikoagulan yang dimiliki lintah sehingga mencegah darah membeku," tutur Wisnu.

Seperti cacing tanah, lintah atau pacet juga memiliki klitelum. Klitelum adalah bagian dari tubuhnya yang bisa menebal dan berfungsi sebagai sistem reproduksi.

Kendati demikian, klitelum pada pacet dan lintah tidak tampak jelas. Hanya ditandai dengan warna yang lebih muda.

Lintah atau pacet juga merupakan hewan hemaprodit atau mahluk hidup berkelamin ganda yang memiliki sistem reproduksi jantan dan betina.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi