Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Penerima Vaksin Covid-19 Tidak Boleh Scan MRI

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Hoaks
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengklaim vaksin Covid-19 menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Dikarenakan dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik, maka orang sudah divaksinasi Covid-19 tidak boleh melakukan scan Magnetik Resonance Imaging (MRI).

Informasi itu mengeklaim, apabila seseorang yang telah menerima vaksin menjalani prosedur scan MRI, maka akan timbul akibat yang berbahaya bahkan kematian.

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar alias hoaks.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi yang beredar

Klaim bahwa orang yang telah menerima vaksin Covid-19 tidak boleh melakukan prosedur scan MRI dibagikan oleh akun Facebook ini.

Akun tersebut membagikan tangkapan layar sebuah unggahan Twitter.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

"Saya memperingatkan orang-orang yang telah divaksin untuk menghindari scan MRI, terutama untuk beberapa minggu pertama, karena beberapa orang telah sangat terpengaruh oleh elektromagnetisme yang dihasilkan vaksin.

Kasus yang paling parah telah mengakibatkan kematian pasien,"

Konfirmasi Kompas.com

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi membantah klaim bahwa vaksin Covid-19 menghasilkan gelombang elektromagnetik.

"Hoaks. Tidak ada kandungan elektromagnet dalam vaksin," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Nadia menjelaskan, vaksin Covid-19 berisi virus yang telah dimatikan serta zat dalam bentuk cairan untuk stabilitas vaksin.

"Ini (vaksin) adalah virus yang dimatikan dan ada zat dalam bentuk cairan untuk stabilitas vaksin," ujar Nadia.

Scan MRI tidak berbahaya

Melansir AFP Fact Check, 8 Oktober 2021, ahli saraf dan profesor di University of British Columbia, Lara Boyd, mengatakan, prosedur scan MRI tetap aman bagi orang yang telah menerima vaksin Covid-19.

"Sama sekali tidak ada data yang menunjukkan bahwa scan MRI harus dihindari setelah vaksin Covid-19 apa pun," kata Boyd.

Jean Chen, seorang profesor biofisika medis di University of Toronto, juga setuju bahwa vaksinasi bukanlah alasan untuk menghindari scan MRI, yang disebutnya sebagai alat yang sangat bermanfaat untuk diagnosis dan penelitian.

"MRI menggunakan gelombang radio dalam medan magnet untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh. Tidak ada vaksin Covid-19 yang dapat memengaruhi proses ini, karena vaksin tidak mengandung bahan magnetik," kata Chen.

Kesimpulan

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan penerima vaksin Covid-19 tidak boleh melakukan scan MRI adalah hoaks.

Jubir Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak menghasilkan gelombang elektromagnet.

Pakar kesehatan juga mengatakan bahwa penerima vaksin Covid-19 tetap boleh melakukan scan MRI, karena tidak ada bahan dalam vaksin yang dapat mengganggu prosedur tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi