KOMPAS.com - Matahari berada tepat di atas Pulau Jawa selama seminggu di pertengahan bulan Oktober. Hal itu terjadi sejak tanggal 8 Oktober hingga 14 Oktober 2021.
Dampak dari peristiwa tersebut, sejumlah wilayah mengalami Hari Tanpa Bayangan.
Meskipun demikian, tidak tidak semua daerah serentak mengalami Hari Tanpa Bayangan ini.
Dua hari terakhir Hari Tanpa Bayangan terjadi di 18 daerah di Pulau Jawa.
Warganet yang telah mengalami Hari Tanpa Bayangan sebelumnya, ramai membagikan foto ketika melakukan pengamatan.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan, Matahari di Atas Pulau Jawa Selama Seminggu, Ini Jadwalnya
Berikut ini beberapa di antaranya:
Jadwal Hari Tanpa Bayangan
Berikut ini daerah yang akan mengalami Hari Tanpa Bayangan pada 13-14 Oktober 2021:
- Pameungpeuk : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.35.42 WIB
- Pangandaran : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.31.39 WIB
- Cilacap : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.30.05 WIB
- Kebumen :Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.27.31 WIB
- Yogyakarta : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.24.27 WIB
- Wonogiri : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.22.25 WIB
- Ponorogo :Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.20.24 WIB
- Kediri :Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.18.11 WIB
- Malang : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.15.44 WIB
- Bondowoso : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.10.59 WIB
- Situbondo : Rabu, 13 Oktober 2021 pukul 11.10.13 WIB
- Pacitan : Rabu, 14 Oktober 2021 pukul 11.21.44 WIB
- Trenggalek : Rabu, 14 Oktober 2021 pukul 11.19.12 WIB
- Blitar : Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 11.17.21 WIB
- Kepanjen : Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 11.15.44 WIB
- Lumajang : Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 11.13.07 WIB
- Jember : Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 11.11.13 WIB
- Banyuwangi : Kamis, 14 Oktober 2021 pukul 11.08.35 WIB.
Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan 8-14 Oktober, Ini Jadwal dan Wilayahnya
Penyebab Hari Tanpa Bayangan
Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa-Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Andi Pangerang, membenarkan hari ini dan besok adalah hari terakhir Hari Tanpa Bayangan.
"Betul sekali," ujar Andi pada Kompas.com, Rabu (13/10/2021).
Dia menjelaskan fenomena ini terjadi karena sumbu rotasi bumi yang miring 66,6 derajat terhadap ekliptika.
Hal itu membuat matahari tidak selalu berada di atas garis khatulistiwa (lintang 0 derajat) melainkan berada di lintang 23,4 derajat LU (garis balik utara) hingga 23,4 derajat LS (garis balik selatan).
Pulau Jawa terletak di antara lintang 6-8 derajat LS atau berada di sebelah selatan garis khatulistiwa.
Sehingga, matahari akan berada di atas pulau Jawa beberapa hari setelah Ekuinoks September dan beberapa hari sebelum Ekuinoks Maret.
Baca juga: Bandung, Semarang, hingga Surabaya Alami Hari Tanpa Bayangan Hari Ini
Dampak Hari Tanpa Bayangan
Dampak dari fenomena ini adalah ketika tengah hari, tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga (seperti tongkat, tiang, dann sebagainya).
Tak hanya itu, ketika tengah hari, saat matahari datang tegak lurus permukaan bumi, intensitas radiasi matahari akan maksimum.
"Suhu permukaan bumi bagi wilayah yang mengalami Hari Tanpa Bayangan akan maksimum ketika tengah hari," ujar Andi.
Akan tetapi ada syaratnya. Suhu mencapai maksimum selama tutupan awan (cloud coverage) tidak terlalu besar, yakni kurang dari 50 persen.
Hal itu tidak berlaku saat tutupan awan cukup besar sehingga suku permukaan bumi cenderung menurun, meskipun hawa gerah tetap dapat dirasakan akibat berkurangnya kelembapan.
Andi mengimbau untuk tidak panik dalam menghadapi fenomena astronomi ini.
"Cukup sikapi dengan bijak. Gunakan pelindung jika beraktivitas di luar ruangan seperti tabir surya, payung, topi, dan kacamata hitam," tuturnya.
Baca juga: Cek recruitment.kai.id, Pengumuman Rekrutmen PT KAI Digeser 15 Oktober 2021
Hari Tanpa Bayangan 2022
Fenomena ini ada lagi tahun depan. Andi menjelaskan untuk wilayah Pulau Jawa, akan terjadi lagi antara 28 Februari sampai dengan 6 Maret 2022.
"Dan untuk Indonesia secara umum, antara 20 Februari (Pulau Rote) sampai dengan 5 April (Kota Sabang)," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.