Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Permen Dalgona Squid Game, Amankah dari Sisi Kesehatan?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ chaechaebyv
Ilustrasi memotong cetakan permen dalgona.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Permen dalgona yang menjadi salah satu tantangan di drama Korea Squid Game ramai dicoba warganet.

Tagar permen dalgona menjadi salah satu tagar yang trending di TikTok. Tagar itu telah ditayangkan sebanyak 229,6 juta.

Mayoritas video dengan tagar itu berisi percobaan membuat permen dalgona yang dilakukan warganet.

Baca juga: Co-CEO Netflix Sebut Squid Game Tayangan Paling Sukses, Ini Alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang berhasil, tapi tidak sedikit pula yang gagal. Banyak dari mereka membagikan tips juga. Berikut ini beberapa di antaranya:

Cara membuat permen dalgona Squid Game

Warganet juga memasukkan lagu Squid Game-Green Light Red Light dan menambahkan scene boneka yang sedang memutar kepalanya.

Dalam video, mereka membuat permen dalgona menggunakan gula pasir dan baking soda dengan takaran sesuai selera.

Gula pasir dipanaskan hingga berwarna kecoklatan atau menjadi karamel, lalu diberi baking soda.

Kemudian adonan dituang dan ditekan hingga rata. Setelah itu dicetak menggunakan cetakan sesuai selera, cetakan berbentuk bintang misalnya.

Tantangan tiba saat memotong cetakan. Layaknya peserta Squid Game, warganet memotong permen dalgona mengikuti bentuknya dengan hati-hati.

Dalam drama Squid Game, para peserta ditantang untuk memotong cetakan permen dengan rapi. Permen harus dipotong sesuai bentuknya, karena jika patah, peserta akan ditembak oleh petugas.

Sementara itu di TikTok, jika gagal, mereka menambahkan scene petugas yang menembak peserta yang gagal.

Meskipun viral, bagaimana permen dalgona dari sisi kesehatan? 

Baca juga: Cara Membuat Permen Dalgona Seperti Permainan di Drakor Squid Game

 

Kandungan gula permen dalgona

Menurut ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Dr. Lily Arsanti Lestari, STP, MP, pembuatan permen dalgona yang sedang viral itu bisa tidak menyehatkan apabila mengandung banyak gula.

Sebab dari sisi ahli gizi, semua makanan yang banyak mengandung gula tidak menyehatkan.

"Karena berisiko untuk menyebabkan obesitas dan diabetes," kata Lily pada Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Dia menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menganjurkan untuk mengurangi asupan GGL (garam, gula, dan lemak).

Sorotan lainnya, Lily melihat pembuatan permen dalgona juga tidak menggunakan takaran baking soda yang jelas.

"Dari sisi pembuatan juga tidak ada takaran penggunaan baking soda. Meskipun tidak ada batasan dari BPOM terkait maksimal jumlah baking soda untuk permen," ujarnya.

Akan tetapi dia lebih menekankan pada penggunaan gulanya.

Berapa batasan konsumsi gula yang dianjurkan?

Baca juga: Apa Itu Permen Dalgona, Permen Maut dalam Drama Squid Game?

Batasan konsumsi gula

Lily mengatakan batasannya adalah 4 sendok makan atau sekitar 50 gram sehari. Hal itu merupakan 10 persen dari kebutuhan kalori.

"Sebenarnya aturannya maksimal 10 persen dari kebutuhan kalori atau 10 persen x 2000 kkal = 200 kkal yang setara dengan 50 gram gula," ungkap Lily.

Sementara menurut American Heart Association (AHA) batas aman konsumsi gula tidak lebih dari 100 kalori per hari (sekitar 6 sendok teh atau 24 gram gula) untuk perempuan.

Sementara bagi laki-laki, tidak lebih dari 150 kalori per hari (sekitar 9 sendok teh atau 36 gram gula). 

Ketentuan tersebut untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak kecil jumlahnya lebih sedikit karena kebutuhan kalori anak-anak lebih sedikit.

 

Dampak konsumsi gula berlebih

Dikutip dari Harvard School of Public Health, mengkonsumsi terlalu banyak gula tambahan dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan peradangan kronis.

Kondisi tersebut merupakan jalur patologis atau pemicu penyakit jantung.

Konsumsi gula yang berlebihan, terutama dalam minuman manis, juga berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.

Hal itu karena minuman manis mematikan sistem kontrol nafsu makan karena kalori cair tidak memuaskan kalori dari makanan padat.

Inilah sebabnya mengapa lebih mudah bagi orang untuk menambahkan lebih banyak kalori ke makanan rutin mereka saat mengonsumsi minuman manis.

"Efek dari asupan gula tambahan adalah tekanan darah tinggi, peradangan, penambahan berat badan, diabetes, dan penyakit hati berlemak. Semuanya terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke," kata Dr Frank Hu, professor ahli gizi di Harvard T.H. Chan School of Public Health. 

Baca juga: 7 Gejala Tak Lazim dari Diabetes

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi