Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minum Air Kelapa Dapat Menetralkan Efek Samping Vaksin? Ini Kata Kemenkes

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Here Asia
Ilustrasi air kelapa.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Air kelapa selama ini dipercaya dan digunakan oleh masyarakat sebagai pertolongan pertama pada kasus keracunan makanan.

Namun belakangan ini, air kelapa juga diklaim mampu menetralkan efek samping pasca-vaksinasi.

Klaim tersebut diungkapkan oleh seorang warganet pengguna media sosial Twitter melalui akun base @tubirfess pada 4 Oktober 2021.

Baca juga: Kremian akibat Makan Parutan Kelapa? Mitos atau Fakta?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet itu menceritakan pengalaman kawannya yang meminum air kelapa usai menerima vaksin, agar tidak merasakan efek samping vaksin.

"Btw! Temenku abis vaksin minum air kelapa, katanya biar vaksinnya ga bekerja(???)

Serius nanya, apa hubungannya air kelapa sama v4ksin?" tulis warganet itu.

Baca juga: 4 Manfaat Air Kelapa, dari Obat Kecantikan hingga Lancarkan Sirkulasi Darah

Lantas, benarkah air kelapa mampu menetralkan efek samping vaksin?

Belum ada bukti ilmiah

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, klaim bahwa air kelapa dapat menetralkan efek samping pasca-vaksinasi adalah hoaks.

Ia mengatakan, efek samping merupakan bagian dari respons tubuh saat menerima vaksin.

"Efek samping merupakan bagian dari respons tubuh kita saat dilatih oleh antigen dari vaksin yang dsuntikan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: 10 Daerah di Indonesia dengan Angka Vaksinasi Covid-19 Terendah

Nadia mengatakan, belum ada bukti ilmiah maupun hasil uji klinis yang mendukung klaim air kelapa dapat menetralkan efek samping pasca-vaksinasi.

"Belum ada kajian atau uji klinis bahwa kelapa dapat menetralkan efek sampaing vaksin," kata Nadia.

Menurut dia, klaim bahwa minum air kelapa dapat menetralkan efek samping pasca-vaksinasi kemungkinan hanya dampak psikologis dari orang yang melakukan hal tersebut.

"Mungkin hanya dampak psikologis saja," kata Nadia.

Selain itu, minum air kelapa setelah menerima vaksin juga tidak akan berdampak terhadap manfaat kekebalan yang dihasilkan dari vaksin yang disuntikkan.

"Tidak ada pengaruhnya, juga bukti ilmiahnya juga tidak ada," jelas Nadia.

Baca juga: 10 Daerah di Indonesia dengan Angka Vaksinasi Covid-19 Terendah

Vaksin bukan racun

Narasi yang mengeklaim bahwa air kelapa hijau bisa menawarkan efek racun yang terkandung di dalam vaksin sudah pernah beredar sebelumnya.

Diberitakan Kompas.com, 21 Januari 2021, Nadia menjelaskan, vaksin Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat bukan racun yang harus dinetralkan dengan air kelapa.

Vaksin, kata Nadia, sama halnya seperti obat yang baik untuk kesehatan.

 Baca juga: Daftar Indeks Pemulihan Covid-19, Indonesia Nomor 1 Se-ASEAN

Hal serupa juga dikatakan Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto.

"Ya ini hoaks lah. Kenapa ya banyak yang membuat hoaks-hoaks yang bikin masyarakat tuh lebih takut divaksin daripada virusnya sendiri," kata Bambang.

Menurut dia, adanya narasi ini seolah-olah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan ke masyarakat Indonesia mengandung racun.

"Yang pertama, jelas dari cara pemberiannya atau jalur masuknya kan beda. Yang satu lewat pencernaan, yang satu disuntik untuk masuk ke pembuluh darah. Ya enggak akan ada hubungannya," tegas dia.

Bambang kembali menegaskan, tidak ada komponen yang mengandung racun dalam vaksin Covid-19.

"Isinya kan virus yang sudah dimatikan, NaCl atau garam, tidak ada pengawet di sana. Jadi apa yang ditakutkan?" papar Bambang.

Baca juga: Molnupiravir Diklaim Ampuh Obati Covid-19, Ini Kata Epidemiolog

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tiga Vaksin Covid-19 yang Hanya Butuh Satu Kali Suntikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi