Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Getah Kemangi Bisa Sembuhkan Gatal pada Kulit

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Tangkapan layar unggahan getah daun kemangi diklaim dapat dijadikan obat gatal pada kulit.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

 

KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengklaim tanaman kemangi dapat dijadikan obat gatal pada kulit.

Informasi ini beredar di media sosial Facebook.

Narasi unggahan itu menyebutkan, cara pengobatannya yakni daun kemangi digosokkan ke area gatal hingga air daun kemangi atau getahnya keluar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat dikonfirmasi, ahli menyebutkan bahwa informasi ini tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, narasi unggahan daun kemangi bisa mengobati gatal di kulit diunggah oleh akun Facebook ini.

akun itu juga mengunggah foto daun kemangi dan kondisi kulit yang mengalami gatal-gatal.

Berikut narasi unggahannya:

"Pasti Ada yang pernah mengalami gatal2 seperti ini? Gatalnya minta ampuuuun,
kadang ngegaruknya sampai berdarah. Alhamdulillah ketemu sama obatnya.
Harganya sangat murah dan gampang dapatnya. Daun Kemangi/serawung..
Cukup gosokkan daun kemangi ditempat yang gatal usahakan gosok sampai air daun kemanginya keluar ya karna yang jadi obatnya itu getah daunnya
Indahnya berbagi.."

Hingga Senin (11/10/2021), unggahan itu sudah dibagikan lebih dari 79.000 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, dokter spesialis kulit dan kelamin yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dr Dedianto Hidajat, menegaskan, informasi tersebut adalah hoaks.

"Itu informasi hoaks, belum terbukti getah daun kemangi dapat mengobati gatal pada kulit," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Dedi mengatakan, daun kemangi mengandung berbagai zat atau ekstrak yang baik untuk kesehatan terutama kesehatan kulit seperti antibakteri, anti radang bahkan antioksidan.

"Namun tidak serta merta dengan mengoleskan begitu saja semua khasiat itu didapatkan," lanjut dia.

Ia menjelaskan, manfaat daun kemangi bisa diperoleh jika dikonsumsi secara langsung setelah dicuci bersih atau sebagai lalapan, dan bisa juga dengan dioles setelah melalui proses pengekstrakan.

Untuk proses memperoleh ekstrak daun kemangi, umumnya dilakukan di laboratorium atau pabrik farmasi, bukan dilakukan dengan cara digosok terus-menerus hingga mengeluarkan getah tanaman.

Dedi mengingatkan, tindakan menggosok daun kemangi terus-menerus ke kulit secara langsung bisa menimbulkan iritasi pada kulit.

"Dalam daun kemangi utuh walau banyak manfaatnya, namun bila digunakan tidak tepat seperti langsung menggosoknya bisa menimbulkan iritasi pada kulit," ujar Dedi.

Klaim foto kulit yang alami gatal-gatal

Sementara itu, foto kulit yang disebut mengalami gatal-gatal, menurut Dedi, kondisi kulit bercak menebal itu dinamakan  urtikaria atau kaligata. Istilah ini umum dikenal sebagai biduran.

Umumnya gatal yang disebabkan oleh berbagai hal seperti alergi, iritasi, infeksi, kulit kering, penyakit pada organ dalam seperti hati, ginjal maupun kencing manis.

"Biduran ini bisa disebabkan alergi seperti makanan, udara, debu, kosmetik, infeksi, atau keganasan," ujar Dedi.

Pengobatan untuk gatal bertujuan tidak hanya mengurangi gejala gatalnya dan mengobati penyebabnya.

Dedi mengimbau, jika muncul kaligata atau biduran yang mengganggu aktivitas keseharian, sebaiknya pasien segera memeriksakan ke SpKK atau SpDV untuk mendapatkan pengobatan yang diperlukan.

Kesimpulan

Informasi getah daun kemangi diklaim bisa mengobati gatal-gatal pada kulit merupakan informasi hoaks.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dedianto Hidajat menegaskan, hingga saat ini belum terbukti getah daun kemangi dapat mengobati gatal pada kulit.

Bahkan, tindakan menggosokkan daun kemangi terus-menerus ke kulit secara langsung bisa menimbulkan iritasi pada kulit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi