KOMPAS.com - Seorang warganet menceritakan bahwa tanamannya mengalami bercak kecoklatan pada daun. Namun, ia belum tahu bagaimana cara mengatasi bercak coklat tersebut.
Informasi itu diunggahnya melalui akun Twitter @tanamfess pada Selasa (12/10/2021).
"TW//Hama
Ada yang tau pake obat apa yang paling efektif? Banyak banget yg kena kyk gini :(( Tanam!" tulis pengunggah pada twit tersebut.
Baca juga: 6 Rekomendasi Tanaman Hias yang Cocok untuk Daerah Perkotaan
Baca juga: Di Balik Mahalnya Janda Bolong, Apa yang Terjadi?
Dalam twit itu juga dilengkapi dengan foto tanaman yang beberapa daunnya mengalami bercak kecoklatan.
Selain itu, pengguna Twitter lain juga mengaku tanamannya mengalami hal yang sama dan masih mencari apa penyebab dan solusi menyembuhkan tanaman itu.
"Nitip. Aku jg lg nyari tau," tulis akun Twitter @nokkkkss.
Baca juga: Alasan Mengapa Harga Tanaman Hias Bisa Sangat Mahal
Apa itu bercak kecoklatan pada tanaman hias
Akademisi Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Taufan Alam mengatakan, bercak kecoklatan yang dialami tanaman hias itu adalah kutu.
Menurutnya, penyakit tanaman ini berkemampuan cepat menyebar.
"Setelah saya cermati ini kutu, bisa cepat menyebar ini," ujar Taufan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/10/2021).
Ia menjelaskan, kutu yang menyerang menyebabkan bercak-bercak kecoklatan (nekrosis) pada daun.
"Nekrosis itu gejala akibat penyakit, jika ingin disembuhkan harus mencari tahu apa penyebabnya terlebih dulu," lanjut dia.
Baca juga: Mengenal Bonsai, Tanaman Hias dengan Harga Selangit
Penyebab munculnya hama pada tanaman hias
Taufan menjabarkan, ada 2 faktor penyebab suatu tanaman hias digerogoti hama, yakni:
- Faktor biotik karena gangguan hama atau penyakit (jamur, bakteri, virus).
- Faktor abiotik karena terkena sinar matahari dan pengairan yang berlebihan, serta kelebihan unsur hara tertentu.
Sementara, nekrosis masuk dalam faktor biotik.
Baca juga: Mengenal Janda Bolong atau Monstera Adansonii, Tanaman Hias yang Sedang Diminati
Penanganan jika terjadi nekrosis
Taufan mengatakan, jika tanaman terkena faktor biotik maka akan menular dengan cepat.
"Kalau penyebabnya faktor biotik ya kita kendalikan dengan cara penggunaan pestisida (hama), fungisida (jamur), bakterisida (bakteri) dan virusida (virus)," kata dia.
Oleh karena itu, penanganannya yakni perlu untuk menjaga media agar jangan terlalu lembab dan lakukan pemupukan secara berimbang.
Baca juga: Kapan Tabebuya Berbunga?
Jika tanaman terkena bercak kecoklatan dari faktor abiotik, Taufan mengatakan, petani atau pemilik tanaman cukup menyesuaikan lingkungan tanamannya seperti asupan cahaya matahari dan air.
Selain itu, pemilik tanaman juga bisa memberikan pestisida agar kutu lekas hilang.
Sebab, insektisida dengan bahan aktif seperti abamectin, metomil, karbosulfan, atau dimetoat mampu menghalau hama, kutu putih, ulat, dan lainnya.
"Untuk dosis pemberian berbeda-beda, tergantung merek dagangnya, intinya lakukan 5T saja Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu, tepat tempat, dan Tepat cara," kata Taufan.
Baca juga: 4 Hama Pohon Mangga dan Cara Membasminya
Apakah noda dari nekrosis bisa hilang?
Taufan mengungkapkan, bercak ini bisa dihilangkan dengan regenerasi daun.
Namun, jika tanaman mengalami gejala nekrosis yang parah, maka sulit untuk menghilangkan bercak.
"Kalau gejalanya ringan ya masih bisa, asal perawatannya baik," ujar Taufan.
Pencegahan agar tanaman tidak terkena kutu
Di sisi lain, Taufan juga memberikan tips bagaimana cara pencegahan agar tanaman kita tidak terkena kutu atau mengalami nekrosis.
Berikut tipsnya:
- Penyiraman secukupnya (jangan berlebihan).
- Unsur hara seimbang.
- Jangan terkena sinar matahari langsung.
- Media steril dari hama dan penyakit.
Baca juga: Populer sebagai Tanaman Obat, Apa Saja Manfaat Lidah Buaya?