Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 14 Oktober: Kasus Covid-19 di AS Menunjukkan Tren Penurunan

Baca di App
Lihat Foto
AFP/THOMAS COEX
This file photo taken on March 31, 2021 shows people walking past a tent where patients undergo an antigenic coronavirus test, at the Opera square in Paris amid the spread of the COVID-19 pandemic. - As of October 15, Covid-19 tests will no longer be repay except on medical grounds or for those who have been vaccinated. (Photo by Thomas COEX / AFP)
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com – Angka kasus virus corona di dunia masih menunjukkan penambahan kasus. 

Melansir data dari Worldometers, Kamis (14/10/2021) pagi, jumlah kasus Covid-19 di dunia tercatat 239.866.494 kasus.

Dari angka itu, 4.887.950 orang meninggal dunia dan 217.205.588 orang sembuh.

Ini daftar 10 negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia: 

  1. Amerika Serikat: 45.521.591 kasus, 739.365 orang meninggal dunia, dan 35.077.745 orang sembuh
  2. India: 34.019.641 kasus, 451.468 orang meninggal dunia, dan 33.354.555 orang sembuh
  3. Brazil: 21.597.949 kasus, 601.574 orang meninggal dunia, dan 20.740.267 orang sembuh
  4. Inggris: 8.272.883 kasus, 138.080 orang meninggal dunia, dan 6.765.629 orang sembuh
  5. Rusia: 7.861.681 kasus, 219.329 orang meninggal dunia, dan 6.916.086 orang sembuh
  6. Turki: 7.540.223 kasus, 66.841 orang meninggal dunia, dan 6.987.778 orang sembuh
  7. Perancis: 7.069.089 kasus, 117.173 orang meninggal dunia, dan 6.860.572 orang sembuh
  8. Iran: 5.742.083 kasus, 123.275 orang meninggal dunia, dan 5.264.775 orang sembuh
  9. Argentina: 5.268.653 kasus, 115.582 orang meninggal dunia, dan 5.135.343 orang sembuh
  10. Spanyol: 4.980.206 kasus, 86.869 orang meninggal dunia, dan 4.823.235 orang sembuh 

Amerika Serikat

Ahli Penyakit Menular Amerika Serikat, Anthony S. Fauci, mengatakan, kasus virus corona di Amerika Serikat menunjukkan tren penurunan. Namun, ia menyebutkan, penyebaran virus corona belum terkendali di negara itu.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Ketiga parameter yaitu kasus, rawat inap, dan kematian, turun. Tapi kami harus melakukan lebih baik dari itu,” ujar Fauci, dikutip dari The Washington Post, Kamis (14/10/2021).

Dalam seminggu terakhir, dilaporkan penurunan kasus 12 persen, kasus rawat inap turun 7,7 persen.

Kematian juga menunjukkan penurunan, dengan rata-rata 1.715 kasus kematian dalam sepekan.

Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan saat puncak pada 17 Januari 2021 yang mencapai 3.347 kematian.

Perancis

Pemerintah Perancis akan meminta anggota parlemen untuk memperpanjang keadaan darurat pandemi virus corona hingga 31 Juli tahun depan.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Gabriel Attal pada Rabu (13/10/2021), seperti dikutip dari Reuters.

Jika perpanjangan keadaan darurat disetujui, artinya pemerintah akan memperpanjang pembatasan dengan menggunakan syarat kondisi kesehatan ketika akan mengakses tempat-tempat publik seperti restoran, bar, dan bioskop.

“Ada risiko kebangkitan epidemi yang tidak bisa diabaikan,” kata Attal.

Ia mengingatkan agar masyarakat selalu waspada hingga musim panas mendatang.

India

India kembali mengekspor vaksin Covid-19 dan akan terus meningkatkan jumlah ekspor setelah stok kebutuhan dalam negeri menumpuk dan sebagian besar masyarakatnya telah divaksin.

Kedutaan Besar India menyebutkan, satu juta dosis Covaxin yang diproduksi India Bharat Biotech telah dikirim ke Iran pekan lalu. Vaksin juga telah dikirim ke Nepal.

Sejauh ini, India telah mengekspor sekitar 4 juta dosis. Angka tersebut masih belum mencapai jumlah yang ditargetkan sebelumnya saat belum terjadinya gelombang kedua.  Gelombang kedua India sempat membuat ekspor vaksin terhenti.

Serum Institute memproduksi 220 juta dosisn vaksin AstraZeneca yang jumlahnya naik 150 juta pada Agustus 2021.

Sementara, Bharat Biotech memasok 30 juta dosis vaksin yang akan meningkat menjadi 50 juta pada bulan depan.

Saat ini, tiga perempat populasi orang dewasa telah divaksin dosis pertama dan sepertiga telah mendapat dosis kedua.

Filipina

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyarankan, agar mereka yang enggan divaksinasi disuntik saat tidur.

“Jika mereka tidak mau, mari kita masuk ke rumah mereka dan menyuntik saat malam hari,” ujar Duterte, dikutip dari CNN Filipina.

Meski demikian, Departemen Kesehatan Filipina telah berulangkali menekankan bahwa vaksinasi tidak wajib. Dan semua vaksinasi memerlukan informed consent.

Mengenai kekurangan vaksin yang dialami Filipina pada awal tahun, Duterte mengatakan, saat itu pemerintah tidak menemukan perusahaan yang akan menjual vaksin ke Filipina.

Inggris

Aplikasi NHS Inggris yang digunakan untuk menunjukkan bukti vaksinasi mengalami eror pada Rabu (13/10/2021).

Akibatnya, banyak penumpang yang akan naik pesawat maupun kapal tidak bisa menunjukkan status vaksinasinya sehingga dilarang untuk berangkat.

Meskipun aplikasi NHS dipulihkan setelah sekitar empat jam, namun eror yang terjadi mendapat banyak sorotan mengingat aplikasi tersebut dijadikan syarat untuk melakukan aktivitas termasuk memasuki tempat-tempat umum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi