KOMPAS.com – Di berbagai platform media sosial, warganet mengeluhkan mengenai suhu udara di wilayah Surabaya yang terasa panas.
Informasi soal cuaca panas di Surabaya ini salah satunya dibagikan di media sosial TikTok.
“SURABAYA MEMBARA,” tulis sebuah akun yang membagikan video dengan arasi informasi suhu udara 35-36 derajat Celcius.
Tak hanya di TikTok, unggahan di Twitter pun juga mengeluhkan hal serupa.
“Kehidupan di Semarang, Surabaya dan Bekasi,” tulisnya sembari menunjukan gambar jajaran kipas angin yang dihadapkan ke tempat tidur.
Hal yang sama diungkapkan sejumlah akun melalui kolom komentar.
“Lu tau ngga di Surabaya pake kipas angin yg keluar anginnya PANAS,” tulis akun @pecelelle.
“Kipasku kalau bisa mengeluh pasti udah dari dulu, setiap hari tak pernah istirahat. Surabaya panas pol,” tulis akun @bellatanpatutup.
Baca juga: BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem 10 Hari ke Depan karena Peralihan Musim
Penjelasan BMKG
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, peningkatan suhu yang terasa panas sebenarnya tidak hanya dirasakan di Surabaya.
“Secara umum, terjadi juga di wilayah Jawa-Nusa Tenggara terutama,” ujar Miming saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/10/2021).
Menurut Miming, potensi suhu terik di siang hari masih akan dirasakan dalam sepekan ini karena cuaca umumnya masih cerah dan perawanan masih sedikit.
Miming menyebutkan, berdasarkan pengamatan BMKG, suhu maksimum di beberapa wilayah di Indonesia belakangan mencapai kisaran 34-36 derajat celcius.
Seperti yang terukur di wilayah Kertajati Majalengka yang mencapai 36,4 derajat celcius pada 12 Oktober 2021.
“Kondisi suhu udara yang cukup terik pada siang hari termasuk di wilayah Jabodetabek, secara umum di wilayah Jawa, disebabkan oleh beberapa faktor di mana posisi semu Matahari dan kondisi cuaca yang umumnya cerah atau kondisi perawanan yang sedikit,” ujar Miming.
Ia mengatakan, saat ini posisi semu Matahari berada di sekitar sebelah selatan ekuator dengan posisi lintang sekitar 7 derajat LS atau berada di sekitar lintasan wilayah Jawa-Nusa Tenggara.
Dengan kondisi cuaca yang umumnya cerah, tingkat perawanan sedikit terutama pagi dan siang hari, maka secara tidak langsung berdampak pada suhu yang cukup terik di siang hari di beberapa wilayah Indonesia.
Hal itu terjadi terutama di sekitar selatan ekuator termasuk wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa hingga Nusa Tenggara.
"Umumnya potensi suhu terik siang hari sampai periode Oktober ini, tergantung kondsi perawanan juga pada siang harinnya," ujar Miming.
Berikut ini suhu maksimum harian di Indonesia tercatat pada 13 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB hingga 14 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB:
- Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh): 37,2 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Kertajati (Majalengka): 37,0 derajat celcius
- Balai I (Medan): 36,2 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Tanah Merah (Papua): 36,1 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Perak I (Surabaya): 36,0 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Kalimarau (Kalimantan Timur): 36,0 derajat celcius
- Stasiun Geofisika Deli Serdang (Sumatera Utara): 36,0 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak (Surabaya): 35,8 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Pangsuma (Pontianak): 35,7 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Susilo (Kalimantan Barat): 35,5 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Gewayantana(Flores, NTT): 35,4 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Nangapinoh (Pontianak): 35,4 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Tarempa (Kepulauan Riau): 35,4 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Eltari(Kupang, NTT): 35, 2 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Sangla Ni Bandera (Sulawesi Tenggara): 35,2 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin (Bima, NTB): 35,2 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Muhammad Kaharuddin (Sumbawa, NTB): 35,0 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor (Banjarmasin): 35,0 derajat celcius
- Balai Besar Wil 2 Ciputat (Semarang): 35,0 derajat celcius
- Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak (Pontianak): 35,0 derajat celcius.