Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sekjen PKB
Bergabung sejak: 29 Agu 2020

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Memikat Generasi Muda Belajar Sejarah untuk Mencintai Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi sejarah.
Editor: Heru Margianto

PERIHAL sejarah, Trisha Hughes, penulis kaliber internasional asal Australia dan mentor Lantau Young Writer’s Competition 2018 pernah mengatakan bahwa sejarah adalah cerita terbaik yang tidak pernah menjadi tua.

Dalam suatu kesempatan ia mengatakan, “Ketika saya masih di sekolah, pelajaran sejarah – belajar tentang Magna Carta, Pertempuran Hastings, Agincourt, Bosworth dan Bannockburn bersama dengan nama-nama raja yang tidak dikenal dan berperang di tempat yang tidak dikenal – adalah hal yang paling membosankan. Sehingga waktu itu muncul pertanyaan di benak saya, mengapa dan untuk apa saya harus belajar sejarah?”

Tetapi sekarang, dia melanjutkan, “Setelah saya menjadi lebih dewasa dan lebih bijaksana, saya mulai memahami bahwa sesungguhnya anak-anak kita dapat belajar banyak dengan melihat lebih dekat ke masa lalu. Seiring bertambahnya usia, persepsi kita berubah, begitu pula minat kita. Tiba-tiba, tokoh-tokoh dan peristiwa sejarah menjadi sesuatu hal yang menarik.”

Senada dengan Trisha Hughes, Earl Duke penulis buku, Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit mengatakan, memang sejarah adalah kisah mengenai masa lalu, tetapi memiliki pesan yang bisa sangat relevan dengan kehidupan masa kini dan masa depan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut dia, sejarah kejayaan Majapahit memuat banyak tokoh dan peristiwa yang mengagumkan. Ia menyatakan banyak hal magis yang membuatnya begitu tertarik untuk menulis tentang Gayatri Rajapatni.

“Menurut saya, Gayatri adalah sosok paling menarik dalam sejarah Indonesia klasik. Kisah dan peran Gayatri pada zamannya memang masih tersembunyi bagi banyak orang, tetapi jika dieksplorsi maka akan menimbulkan daya tarik yang luar biasa,” tukasnya.

Pentingnya pelajaran sejarah

Sejatinya, sejarah tidak hanya memberi kita gambaran sekilas tentang bagaimana hal-hal dulu, tetapi juga dapat mengajari kita hal-hal penting bagi kehidupan bangsa saat ini.

Sejarah bisa menjadi yang terkaya dari semua cerita, cerita yang paling menyedihkan dan cerita yang paling mengejutkan.

Ini adalah kisah semua orang, di semua tempat, setiap saat dan karena kita mengetahui sejarah itu, kita dapat memutuskan apa yang mungkin terjadi di masa depan dan dapat membangkitkan bangga dan rasa cinta pada tanah air kita.

Sejarah memberikan identitas dan menunjukkan kepada kita model perilaku yang baik dan bertanggung jawab, serta mengajari kita bagaimana belajar dari kesalahan orang lain dalam membangun negara.

Sejarah membantu kita memahami bagaimana masyarakat dapat berubah dan berkembang. Jika kita tidak mengajari anak-anak kita untuk terhubung dengan sejarah maka konsekuensinya bagi masyarakat kita bisa menjadi bencana.

Semakin banyak kita tahu tentang masa lalu semakin siap kita untuk masa depan karena dengan mengingat masa lalu, kita menyadari bahwa kita bertanggung jawab untuk membangun warisan bagi generasi yang mengikuti kita.

Mengenal keserakahan VOC yang menyebabkan penindasan dan pemerasan di wilayah Nusantara dapat membuat kita menjadi sadar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai keadilan dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.

Artinya, pengetahuan sejarah membantu kita untuk tidak mengulangi ketidakadilan yang pernah terjadi pada masa lalu.

Seperti yang dikatakan oleh filsuf Spanyol George Santayana, "Mereka yang tidak mengingat masa lalu dikutuk untuk mengulanginya."

Menghidupkan sejarah

Namun, sejarah tidak cukup diketahui dan dikenang, melainkan harus dihayati sehingga memampukan kita, terutama generasi muda kita untuk menyerap dan memilah-milah informasi yang yang datang melalui beragam media digital sekarang.

Oleh karena itu, supaya pelajaran sejarah menjadi bahan pelajaran yang menarik bagi generasi yang akrab dengan teknologi digital, para guru sejarah perlu mendayagunakan media digital untuk menyampaikan cerita sejarah.

Film atau video animasi adalah media yang bagus untuk membuat kisah sejarah tampak lebih hidup dan riil serta lebih sesuai dengan selera generasi muda sekarang.

Selain itu, para guru sejarah dapat membagikan cerita sejarah melalui berbagai aplikasi media sosial dan fitur multimedia interaktif, sehingga anak-anak dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja setiap kali ada kesempatan.

Dengan demikian, anak-anak tidak dibatasi untuk belajar sejarah hanya di ruang kelas atau pada saat ada mata pelajaran sejarah.

Jadi, kunci utama untuk memperkenalkan sejarah kepada generasi muda adalah menghidupkan sejarah melalui berbagai media komunikasi terkini.

Menggunakan cerita untuk mengajarkan sejarah

Selain melalui perangkat teknologi, sebetulnya salah satu cara yang tidak kalah efektifnya untuk mengajarkan sejarah adalah dengan bercerita. Cara ini sangat selaras dengan kebiasaan dan budaya masyarakat Indonesia.

Secara turun temurun, para orang tua Indonesa terbiasa mendongeng kepada anak-anak mereka sejak usia sangat muda, terutama ketika anak beranjak ke tidur malam.

Masyarakat Indonesia sudah terbiasa mengajarkan anak-anak mereka untuk mengenali dan menghargai cerita yang mereka ceritakan.

Bertolak dari kebiasaan masyarakat tersebut para guru di sekolah dapat menggunakan cerita untuk mengenalkan sejarah kepada para peserta didik mereka.

Kata-kata abadi penyair dan novelis Inggris Rudyard Kipling, "Jika sejarah diajarkan dalam bentuk cerita, itu tidak akan pernah dilupakan."

Jadi, supaya cerita sejarah dikenal dan tidak mudah dilupakan, para guru sejarah sebaiknya menggunakan cerita sejarah.

Tentu saja, hal itu akan menjadi semakin efektif apabila para guru mengombinasikannya dengan penggunaan media baru dan media sosial berbasis teknologi digital yang sangat digandrungi oleh generasi muda masa kini, sehingga generasi muda kita mencitai Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi