KOMPAS.com - Urine bisa mengeluarkan berbagai macam aroma. Aroma urine tersebut ditentukan oleh banyak faktor, seperti perubahan hormon, makanan yang dikonsumsi, penggunaan obat-obatan, dan beberapa gangguan kesehatan.
Urine diproduksi oleh ginjal. Dan sistem urinaria tubuh bertugas membuang sampah tak berguna hasil metabolisme tubuh.
Nah, sampah yang masuk ke dalam urinaria ini bisa memengaruhi warna dan aroma dari urine yang nantinya keluar dari tubuh kita.
Jadi ketika urine kita berbau kopi, bisa dipastikan karena kita terlalu banyak mengonsumsi kopi.
Baca juga: Lebih Sehat Mana, Teh Pagi atau Kopi Pagi?
Efek kebanyakan kopi
Melansir dari Medical News Today, urine yang normal seharusnya tidak berwarna juga tidak berbau.
Sampah tubuh yang bisa mengubah warna urine dan membuat urine berbau bisa berupa sampah hasil pengolahan makanan, racun atau sumber alergi yang masuk ke dalam tubuh, hormon dan senyawa tubuh, juga obat-obatan baik herbal maupun kimia.
Kopi sendiri mengandung sekitar 1.000 senyawa kimia yang membentuk ciri khas berupa aroma, rasa, dan tekstur, serta warna kopi.
Nah, ketika kita terlalu banyak menyesap kopi, maka kandungan polifenol di dalam urine juga akan semakin banyak. Senyawa-senyawa kopi akan berkumpul di urinaria dan membuat urine beraroma kopi.
Selain itu, kopi juga mengandung stimulan yang bisa meningkatkan frekuensi berkemih.
Ketika kita sering berkemih, maka tubuh akan dehidrasi. Dan ketika dehidrasi, maka kandungan urine akan semakin jenuh, yaitu mengandung sedikit air, dan mengandung lebih banyak sampah-sampah tubuh.
Efek kebanyakan kopi tidak hanya urine jadi berbau kopi. Overdosis kafein juga bisa mengakitbatkan muntah, disorientasi, insomnia parah, migren, jantung berdetak cepat, susah bernapas, dan halusinasi.
Baca juga: Tips Sehat Menyesap Kopi untuk Usia 50 Tahun ke Atas
Cara mengatasi urine bau kopi
Mengutip dari Healthline, agar urine tak lagi berbau kopi, lakukan hal berikut ini:
1. Kurangi asupan kopi harian Anda, jangan melebihi takaran 400 mg per hari.
2. Perbanyak minum air putih jika Anda merasa susah menyesap kopi dalam takaran yang berlebihan. Air mineral bisa mencegah dehidrasi sehingga urine tak terlalu pekat.
3. Jangan membuat kopi hitam terlalu kental agar tak terlalu banyak polifenol yang masuk ke tubuh Anda.
4. Jangan langsung menyeduh kopi begitu Anda membuka mata, beri jeda 30 hingga 60 menit agar hormon kortisol keluar. Hormon kortisol bertugas membuat Anda terjaga. Ketika hormon bekerja maksimal, Anda tak akan menuntut kopi terlalu banyak hanya untuk membantu fokus.
5. Ganti kopi dengan teh hijau atau teh hitam. Teh juga mengandung kafein yang bekerja sebagai stimulan.
Urine berbau kopi adalah alarm tubuh yang memberitahu bahwa Anda sudah terlalu banyak menyeduh kopi. Maka, segera kurangi asupan kopi agar Anda tak overdosis kafein.
Baca juga: Cara Mengatasi Tremor dan Anxiety karena Efek Kebanyakan Kafein
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.