Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Google Bisa Mendeteksi "Password" yang Bocor?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah
Tangkapan layar laman pemeriksaan sandi Google
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Berbagai platform memiliki celah untuk dibobol. Oleh karena itu, berbagai proteksi harus dilakukan agar tak terjadi pencurian data pribadi.

Terkadang, orang-orang memanfaatkan simpan sandi di Google Chrome agar lebih cepat saat membuka suatu laman atau aplikasi. Akan tetapi, kebiasaan ini ada potensi dibobol oleh peretas.

Di lamannya, Google memberitahu pengguna bahwa Google akan meminta pengguna untuk mengubah sandinya jika terdeteksi dibobol. Pemberitahuan itu akan dikirimkan lewat e-mail.

"Kami akan meminta Anda mengubah sandi Akun Google Anda jika kami yakin bahwa sandi tersebut tidak aman, meski Anda tidak menggunakan Pemeriksaan Sandi," tulis Google.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Selamat Ulang Tahun Ke-23 Google! Ini Sejarah Perjalanannya

Pemerhati keamanan siber sekaligus staf Engagement and Learning Specialist di Engage Media, Yerry Niko Borang, menjelaskan, memang ada fitur Google untuk melacak ketika password seseorang bocor atau dibobol.

"Ini fitur Google Password Manager, sejak 2019. Ada alert atau notifikasi yang akan dikirim ke pengguna jika memasukkan password yang telah dicuri," kata Yerry kepada Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Dia menjelaskan, Google membandingkan password yang dimasukkan dan disimpan di Google Password Manajer dengan data password yang beredar di internet.

Oleh karena itu, Google bisa mendeteksi ketika password seseorang bocor.

"Google menggunakan kalimat kunci dan password yang terenkripsi untuk dibandingkan," jelas Yerry.

Jika Google sudah memberi peringatan bahwa sandi pengguna bocor, artinya ada password yang disimpan di Google Chrome yang bocor.

Segera ganti password jika menerima notifikasi

Jika pengguna mendapatkan notifikasi dari Google, Yerry menyarankan untuk segera mengganti dengan password yang lebih baik.

"Artinya lebih rumit, namun tetap bisa diingat," tutur Yerry.

Dia juga menyarankan untuk mengganti password secara rutin, misalnya 2-3 bulan sekali.

Selain itu, sebaiknya pengguna menyimpan password menggunakan password manajer yang aman.

Untuk memeriksa secara berkala apakah password pengguna bocor atau tidak, bisa dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buka laman https://passwords.google.com/?pli=1 
  2. Klik "Buka Pemeriksa Sandi"
  3. Kemudian, klik "Periksa Sandi"
  4. Anda akan diminta memasukkan sandi email Anda
  5. Google akan memeriksa apakah sandi Anda dibobol atau tidak
  6. Setelah itu, Google akan memunculkan hasil review-nya.

Jika ada sandi yang dibobol, klik keterangan "ubah sandi ini sekarang".

Google juga akan mendeteksi berapa password yang Anda buat sama untuk beberapa akun atau aplikasi.

Selain itu, akan ada peringatan juga jika Anda menggunakan sandi yang lemah dan jumlah akun yang menggunakan sandi lemah.

Disarankan untuk menggunakan sandi yang kuat dan unik, sehingga tidak mudah dibobol. 

Password yang kuat merupakan kombinasi huruf dan angka, huruf besar dan huruf kecil, serta simbol-simbol.

Jangan pernah menggunakan password yang mudah ditebak, misalnya tanggal lahir atau kombinasi huruf dan angka yang berurutan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi