Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Asal Pijat, Lakukan Ini jika Terkilir

Baca di App
Lihat Foto
thinkstock/comzeal
Ilustrasi kaki terkilir
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Terkilir merupakan kondisi yang sering dialami ketika sedang berolahraga.

Dalam pemahaman kebanyakan orang, langkah pertama yang dilakukan ketika sedang terkilir adalah memijat bagian tubuh yang terkilir.

Lantas benarkan tindakan tersebut?

Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi dari Universitas Indonesia (UI) Achmad Fauzi Kamal mengatakan, terkilir dalam bahasa kedokteran dikenal dengan sprain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan

Sprain sendiri memiliki tiga tingkatan, yaitu ringan, sedang, dan berat.

Hal ini berkaitan dengan penanganan yang dilakukan ketika sedang terkilir.

"Pada keadaan terkilir, lazimnya disertai dengan bengkak dan memar kebiruan, dengan gejala nyeri," kata Fauzi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: 5 Ramuan Alami Pereda Sakit Tenggorokan

Saat sedang terkilir atau keseleo, pertolongan pertama yang harus dilakukan yakni dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevationn) untuk mengurangi bengkak dan nyeri.

Rest maksudnya adalah menghentikan aktivitas sesegera mungkin, meski masih merasa kuat, sedangkan Ice adalah memberikan es pada bagian terkilir untuk mengurangi rasa nyeri.

Compression (kompres) sendiri dilakukan dengan es yang dibalut dengan kain dan ditempelkan ke bagian tubuh yang terkiril.

Elevation yaitu mengganjal bagian tubuh dengan bantal atau benda lain agar berada di posisi lebih tinggi dari tubuh lain saat berbaring, guna mengurangi rasa nyeri.

Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Mempengaruhi Munculnya Jerawat, Apa Saja?

Pemijatan pada kondisi terkilir

Fauzi mengatakan, pemijatan dimungkinkan pada kondisi ringan setelah kondisi lebih nyaman.

Artinya, pemijatan tidak boleh dilakukan sesaat setelah terkilir.

Jika pemijatan itu dilakukan pada kondisi sedang dan berat, justru akan berdampak buruk.

"Berdampak buruk bila masuk derajat sedang sampai berat, bisa menyebabkan keterlambatan penanganan yang benar dan dapat berakibat kecacatan atau penurunan gangguan fungsi," jelas dia.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Karenanya, penting untuk memastikan apakah tidak ada tulang patah, ligamen putus, atau sendi yang lepas.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan CT Scan atau rontgen.

Apabila terdapat patah tulang atau geser, penanganan yang lazim dilakukan adalah operasi bedah.

"Juga bila ada putus ligamen, misalnya pada lutut atau ankle, harus dilakukan pembedahan untuk mengembalikan fungsinya," kata dia.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Merusak Tulang dan Sendi

NB: Artikel ini telah mengalami koreksi dan penyesuaian pada Jumat (22/10/2021) dikarenakan terdapat kesalahan dalam pencantuman twit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi