KOMPAS.com - Tulang leher menjadi satu kesatuan dengan tulang belakang, yaitu tulang utama tubuh yang berfungsi menopang tubuh manusia.
Tulang belakang leher berada tepat di bawah otak. Fungsi tulang leher sangat banyak. Selain menopang kepala dan leher, tulang ini juga bertugas memutar, memiringkan dan menundukkan kepala.
Tulang leher atau tulang penyangga kepala ini bisa nyeri, kaku dan linu karena beberapa sebab.
Beberapa di antaranya berderajat ringan dan tak perlu dikhawatirkan. Namun beberapa nyeri leher lain, bisa merupakan pertanda dari cedera atau penyakit serius yang harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Baca juga: Amankah Mengatasi Bunyi pada Rahang dengan Dipijat? Ini Kata Dokter
Nyeri leher ringan
Mengutip dari Medical News Today, nyeri leher ringan yang sering terjadi adalah nyeri leher sebelah kanan.
Berikut ini beberapa penyebabnya:
1. Faktor alami dan penuaan
Selain itu, nyeri leher bisa pula terjadi karena ada peradangan, arthritis, dan gangguan saraf terjepit.
2. Posisi tidur yang salah
Leher kaku dan susah digunakan menoleh biasanya terjadi karena Anda tidur dalam posisi yang kurang tepat.
Posisi kepala yang miring pada satu sisi terlalu lama, bantal yang terlalu tinggi, atau kasur yang keras bisa menyebabkan kekakuan leher ini.
3. Nyeri leher tanpa sebab
Nyeri leher tanpa sebab juga sering terjadi. Biasanya hal ini terjadi lantaran ada sobekan di jaringan tisue leher yang terjadi karena postur tubuh yang salah.
4. Stres dan anxiety
Stres dan anxiety yang terjadi terus menerus bisa membuat otot tegang terlalu lama. Imbasnya leher pun akan kaku dan mengalami kesulitan untuk bergerak leluasa.
Baca juga: Asam Lambung Bisa Menyebabkan Sakit Kepala, Ini Cara Mengatasinya
Nyeri leher yang harus diwaspadai
Meskipun langka, namun nyeri leher bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit mematikan seperti kanker, infeksi berat, penyakit autoimun, atau cedera tulang belakang.
Nyeri leher yang mengarah ke indikasi yang serius ini memiliki banyak ciri atau tanda.
Berikut ini alarm nyeri leher yang harus Anda waspadai:
- Berlangsung lebih dari 6 minggu lamanya.
- Nyeri leher tidak menjadi ringan, terasa konstan bahkan bisa saja malah memburuk dari hari ke hari.
- Ada nyeri ketika tulang belakang diketuk perlahan.
- Nyeri leher diikuti berat badan yang turun drastis.
- Nyeri leher diikuti demam tanda sebab.
- Sakit kepala disertai leher yang sakit jika digunakan menunduk.
- Nyeri leher disertai mual dan muntah tanpa sebab.
- Lengan mati rasa.
- Salah satu lengan terasa ditusuk jarum.
Ketika nyeri leher disertai beberapa gejala di atas, maka sudah saatnya Anda berlari ke medis untuk mendapatkan diagnosa yang sesuai.
Baca juga: Manfaat Kaktus: Untuk Pijat Relaksasi hingga Pelengkap Sajian Steak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.