Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Puncak Hujan Meteor Minggu Ini: Meteor Epsilon Geminid dan Orinoid

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SKY2020
Ilustrasi hujan meteor
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Fenomena astronomi bulan Oktober 2021 minggu ketiga ini ada puncak hujan Meteor Epsilon Geminid dan puncak hujan Meteor Orionid. 

Waktu terjadinya puncak hujan meteor: 

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, kedua fenomena ini dapat disaksikan di Indonesia sejak pukul 23.00 waktu setempat. 

Lantas apa perbedaan dari dua fenomena hujan meteor tersebut?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jangan Lupa, Puncak Hujan Meteor Sextantid Bisa Disaksikan Besok Subuh

Tentang Meteor Epsilon Geminid dan Meteor Orionid

Andi menjelaskan perbedaan hujan meteor Epsilon Geminid dan Orinoid, tersebut di antaranya pada titik radiannya.

Titik radian adalah titik kemunculan hujan meteor. 

Pada titik radian meteor Epsilon Germinid berada di dekat bintang epsilon geminorium di konstelasi gemini. Sementara meteor Orinoid berada di dekat konstelasi orion.

Perbedaan yang kedua adalah sumber terjadinya meteor Epsilon Geminid dan Orinoid. 

“Epsilon Geminid berasal dari sisa debu komet C/1964 N1 (Ikeya) sedangkan Orionid dari sisa debu komet Halley,” ujarnya dihubungi Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Selanjutnya, perbedaan ketiga menurut Andi adalah masa aktif dan puncak intensitas maksimumnya.

Waktu puncak hujan meteor

Menurutnya Epsilon Geminid aktif sejak 14-27 Oktober 2021 dengan puncak pada 19 Oktober pagi Waktu Indonesia Barat.

Sedangkan Orionid, aktif sejak 2 Oktober sampai 7 November 2021 dengan puncaknya pada 21 Oktober malam hari Waktu Indonesia Barat.

“Meski demikian keduanya sama-sama bisa disaksikan sejak pukul 23.00 waktu setempat, (sesuai dengan lokasi pengamatan zona barat jam 23.00 WIB zona tengah jam 23.00 WITA dan zona timur jam 23.00 WIT) hingga 20-30 menit sebelum matahari terbit yakni sekitar jam 05.00 waktu setempat,” ujarnya.

Baca juga: Hujan Meteor Draconid Sore Ini, Bisa Disaksikan di Seluruh Wilayah Indonesia

 

Intensitas hujan meteor

Perbedaan yang keempat menurut Andi adalah terkait intensitas maksimum terjadinya hujan meteor. 

Meteor Epsilon Geminid hanya sekitar 3 meteor per jam saat di zenit, sementara di Indonesia hanya dapat terlihat 2 meteor per jam.

Sedangkan untuk intensitas hujan meteor Orionid bisa mencapai 15 meteor per jam saat di zenit, dan intensitas maksimumnya mencapai 13-14 meteor per jam di Indonesia.

Kecepatan hujan meteor

Kecepatan turunnya meteor Epsilon Geminid bisa mencapai 70 kilometer per detik (252.000 km/ jam).

Sementara meteor Orionid hanya 66 kilometer per detik (237.600 km/jam).

Perbedaan keenam yakni epsilon germinid termasuk ke dalam hujan meteor minor karena intensitasnya kurang dari 10 meteor per jam saat di zenit.

Sementara orionid termasuk ke dalam hujan meteor utama karena intensitasnya lebih dari 10 meteor per jam saat di zenit.

Baca juga: Maulid Nabi 2021: Hari Libur Digeser, ASN Dilarang Cuti dan Bepergian 18-22 Oktober

 

Fenomena astronomi bulan Oktober

Beberapa fenomena astronomi lainnya di bulan Oktober selengkapnya sebagai berikut:

  • Konjungsi Venus-Antares, terjadi pada 16 Oktober 2021
  • Penampakan Pertama Merkurius ketika Fajar, terjadi pada 17 Oktober 2021
  • Puncak Hujan Meteor Epsilon Geminid terjadi pada 18-19 Oktober 2021
  • Perihelion Merkurius terjadi pada 20 Oktober 2021
  • Fase Bulan Purnama terjadi pada 20 Oktober 2021
  • Puncak Hujan Meteor Orionid pada 21-22 Oktober 2021
  • Konjungsi Bulan-Pleiades pada 23 Oktober 2021
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi