Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan BMKG: Waspada La Nina Jelang Akhir Tahun hingga Februari 2022

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi cuaca ekstrem, cuaca buruk, peringatan dini cuaca. Prakiraan cuaca BMKG, wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau, sebagian daerah masih hujan dan berpotensi cuaca ekstrem.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengeluarkan peringatan dini mewaspadai datangnya La Nina jelang akhir tahun 2021.

“Berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini terjadi suhu anomaly muka air laut,” ujar Dwikorita pada konferensi Pers BMKG Senin (18/10/2021).

Menurut dia, nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021.

Dia mengatakan, kondisi tersebut berpotensi akan terus berkembang.

Sehingga,  perlu segera dilakukan persiapan menyambut datangnya La Nina 2021/2022 yang akan berlangsung dengan intensitas lemah-sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Waspada, Ini yang Perlu Kita Pahami soal Fenomena La Nina

Menurut Dwikorita, dari kejadian La Nina tahun 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada bulan November, Desember, dan Januari.

Curah hujan meningkat terutama di wilayah Sumatera Selatan, Jawa-Bali, NTT, Kalimantan bagian Selatan dan Sulawesi bagian Selatan.

Peningkatan curah hujan bulanan tersebut menurutnya berkisar 20 sampai 70 persen di atas normal.

“La Nina tahun ini diprediksi memiliki dampak yang relatif sama dengan tahun lalu yang diikuti berbagai bencana hidrometeorologi yang terjadi secara sporadik di wilayah terdampak,” ujarnya.

BMKG pun mengingatkan agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaannya.

Baca juga: Diperpanjang, Ini Penyesuaian Aturan PPKM 19 Oktober-1 November 2021

Perkiraan musim hujan

Dalam siaran persnya, Dwikorita juga menyampaikan perkembangan musim hujan 2021-2022.

Menurut dia, saat ini hampir 20 persen wilayah zona musim Indonesia memasuki musim hujan, yakni:

Aceh bagian tengah, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian besar Sumatera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur, Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur bagian selatan, sebagian Bali, Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan bagian selatan dan timur, Kalimantan tengah bagian timur, Pulau Taliabu dan Pulau Seram bagian selatan.

Baca juga: Sudah Mulai Terjadi La Nina, Ini Prediksi Waktu Puncaknya Menurut BMKG


Waspada cuaca ekstrem peralihan musim

Pihaknya mengingatkan, Oktober ini beberapa wilayah akan mengalami transisi atau peralihan musim.

Sehingga perlu diwaspadai terjadinya puting beliung atau cuaca ekstrem terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Dwikorita juga mengingatkan agar pihak terkait pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La Nina, agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kenncang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi