Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Isu Solar Langka, Ini Tanggapan Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pertamina
Ilustrasi solar berkualitas dengan Dexlite.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Di media sosial, ramai keluhan warganet mengenai kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Beberapa akun di media sosial Twitter menyampaikan keluhan atas langkanya solar di sejumlah daerah.

“Numpang nanya followersnya @infomalang. Apa solar di Malang memang langka sekarang? Mau isi bahan bakan dimana2 solar kosong,” tulis akun Twitter, @dewiQuan_in.

Berikut penjelasan dari Pertamina:

Baca juga: Syarat Terbaru Naik Pesawat dan Kereta Api PPKM 19 Oktober-1 November 2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Pertamina

Dihubungi Kompas.com, Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations PT Pertamina Fajriyah Usman mengatakan bahwa pihaknya memastikan kebutuhan BBM masyarakat terpenuhi, baik gasoline maupun gasoil.

Tercatat adanya peningkatan konsumsi di gasoil yang didominasi oleh solar subsidi.

“Sepanjang semester I 2021 tercatat sebesar 37.813 kiloliter per bulan dan terus meningkat hingga mencapai 17 persen pada bulan September atau sekitar 44.439 kiloliter,” ujar Fajriyah, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Sementara untuk sektor gasoline, peningkatan yang mencolok terjadi di Pertamax, dengan periode semester 1 2021 rerata bulanan sebesar 12.586 kiloliter, merangkak naik hingga mencapai kenaikan 49 persen di bulan September sebesar 18.840 kiloliter.

Fajriyah menambahkan, saat ini stock BBM dalam kondisi cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap dihimbau membeli BBM sesuai kebutuhan.

“Stok untuk produk yang meningkat signifikan yaitu solar mencapai 17 hari dan pertamax mencapai 18 hari. Pengiriman dari terminal BBM juga terus dilakukan setiap hari ke seluruh SPBU dan Kilang juga terus berproduksi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” tutur Fajriyah.

Baca juga: Daftar Harga BBM Pertalite, Pertamax, Dexlite, Turbo, dan Solar di 34 Provinsi

Penambahan volume solar ke beberapa wilayah

Khusus untuk solar, PT Pertamina telah melakukan penambahan volume penyaluran ke beberapa wilayah mengalami peningkatan konsumsi secara signifikan seperti Sumatera Barat sebesar 10 persen, Riau 15 persen, dan Sumatera Utara 3,5 persen.

“Mengingat solar adalah BBM bersubsidi, kami sangat cermat dalam melakukan penambahan penyaluran agar bisa tetap tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oknum-oknum tertentu,” tegas Fajriyah.

Selain penambahan penyaluran di wilayah yang terjadi peningkatan signifikan, Pertamina juga melakukan koordinasi dengan BPH migas untuk fleksibilitas pengalihan kuota BBM Subdisi di wilayah yang realisasinya masih di bawah target, ke wilayah lain yang berpotensi over kuota.

"Alhamdulillah sudah ada persetujuan dari BPH Migas, sehingga pengaturan kuota antar wilayah dapat dilakukan selama tidak melebihi pagu kuota nasional tahun 2021 yang ditetapkan BPH Migas,” papar Fajriyah.

Fajriyah menuturkan, guna memastikan distribusi berjalan lancar dan aman, pihaknya terus meningkatkan pengawasan di lapangan bekerjasama dengan aparat penegak hukum.

Pihaknya juga berkoordinasi secara intensif dengan Pemda dan instansi terkait, hingga pemberian sanksi tegas kepada SPBU yang menyalurkan BBM tidak sesuai dengan ketentuan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi