Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dapat Sanksi dari WADA, Ini Saran Ahli untuk LADI

Baca di App
Lihat Foto
https://www.wada-ama.org/en/who-we-are
World Anti-Doping Agency atau WADA.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) yang juga Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto memberikan sejumlah saran untuk Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) merespons sanksi yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia pada 7 Oktober 2021.

Sanksi WADA ini ramai diperbincangkan setelah Indonesia tak bisa mengibarkan Merah Putih saat penyerahan Thomas Cup 2020.

Sebenarnya, Indonesia diberi tenggat waktu 21 hari untuk mengajukan bantahan atas pernyataan ketidakpatuhan WADA.

Akan tetapi, tak ada bantahan dari Indonesia sehingga dianggap menerima keputusan tersebut.

Sanksi tersebut diberikan karena ketidakmampuan Indonesia memenuhi rencana jumlah tes doping tahunan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal WADA, Badan Antidoping Dunia yang Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia

Selain larangan bendera Merah Putih berkibar, atlet juga tidak boleh membawa nama negara di ajang internasional apa pun.

Sanksi itu juga berdampak pada penyelenggaraan kejuaraan olahraga internasional di Indonesia selama satu tahun dan berpotensi lebih lama.

Menindaklanjuti hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membentuk Tim Akselerasi dan Investigasi.

Djoko menilai, pembentukan tim tersebut justru dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi bahwa Pemerintah Indonesia melakukan intervensi.

"Niat Pak Menteri bagus bentuk tim itu. Tapi kami khawatir jangan-jangan tim itu nanti dianggap sebagai intervensi kepada WADA, karena WADA itu kan independen," kata Djoko kepada Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Oleh karena itu, ia menyarankan agar LADI segera melakukan komunikasi intensif dengan WADA.

Baca juga: Apa Kesalahan Indonesia hingga Dapat Sanksi dari WADA Badan Antidoping Dunia?

Bahkan, jika diperlukan LADI bisa mendatangi kantor WADA di Kanada untuk menanyakan masalah yang terjadi dan solusi apa yang harus dilakukan.

"Dengan LADI yang proaktif ke WADA, tentu menjadi catatan sendiri bagi WADA untuk membantu bagaimana menyelesaikan masalah ini. Saya kira kawan-kawan LADI di dalam urusan lobi sangat bagus," kata Djoko.

Selain itu, jalur komunikasi juga bisa dilakukan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari untuk menjelaskan langsung kepada ketua International Olympic Committee (IOC).

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan untuk menyampaikan permasalahan yang sedang terjadi dan langkah-langkah yang akan diambil Indonesia untuk menyelesaikannya.

Federasi olahraga Indonesia juga diharapkan melakukan hal serupa.

"Misalnya terkait dengan rencana kejuaraan dunia bulutangkis di Bali, itu tentu PBSI bisa berkomunikasi langsung dengan pihak BWF," ujar Djoko.

Dengan langkah komunikasi tiga jalan itu, diharapkan bisa membuat WADA mencabut sanksi yang diberikan kepada Indonesia, tanpa menimbulkan masalah lain.

Baca juga: 5 Fakta WADA, Sanksi Indonesia hingga Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi