Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Orang Takut Kucing Dijadikan Bercandaan, Ini Pesan Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/Karlyukac
Ilustrasi phobia, phobia
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam seorang perempuan berteriak histeris karena disodorkan kucing oleh rekannya, viral di platform video musik TikTok, pekan lalu.

"Bile dpt mber takut kucing be like," tulis sebuah akun tiktok bersama video yang dibagikannya.

Dalam video berdurasi 22 detik itu, seorang perempuan menutup mukanya karena takut dengan kucing.

Sambil berteriak, perempuan itu bergeser ke tempat lain untuk menghindari kucing yang dibawa oleh rekannya itu.

Namun, rekannya terus menerus mengganggu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap kali kita menjumpai menjadikan phobia atau ketakutan seseorang atas sesuatu sebagai bahan gurauan atau bercandaan.

Baca juga: Lunaediesophobia, Phobia Hari Senin, Bagaimana Mengatasinya?

Apa dampak atau efek menjadikan phobia seseorang sebagai bahan bercandaan?

Psikolog klinis dan co-founder Ohana Space, Jakarta Barat, Veronica Adesla mengatakan, tindakan mempermaikan ketakutan orang terhadap hal tertentu adalah tindakan tidak baik.

Menurut dia, efeknya bisa menyebabkan panik pada orang dengan phobia itu hingga membahayakan nyawa.

"Bisa kena serangan panik, jantung berdetak kencang, gemetaran, lemas, sesak napas bahkan bisa pingsan dan bisa membahayakan nyawa," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/10/2021).

Mengapa orang mengalami phobia?

Vero menjelaskan, seseorang mengalami phobia biasanya karena memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap sesuatu hingga ia mengalami ketakutan.

"Menakut-nakuti orang yang phobia dengan objek phobianya itu berarti dengan sengaja membangkitkan perasaan tidak menyenangkan yang pernah dialaminya terkait hal tersebut," ujar Vero.

"Ini adalah bentuk perilaku yang tidak dibenarkan, bisa jadi perilaku bullying," lanjut dia.

Sementara itu, efek yang muncul jika seseorang dengan phobia sudah gemetaran atau menunjukkan tanda-tanda ketakutan, bisa berbeda-beda dan tergantung kondisi masing-masing.

Ia menjelaskan, tanda-tanda ketakutan yang muncul bergantung pada seberapa besar dampak psikologis untuknya.

"Semakin besar akan semakin lama efek yang muncul apalagi jika tanpa penanganan yang tepat," ujar Vero. 

Vero mengatakan, jika ada orang yang mengalami ketakutan sudah gemetaran, orang terdekat bisa menolongnya dengan membantu menenangkan.

Salah satu caranya, memberikan minum air hangat atau teh hangat kepada penderita.

Kemudian, tepuk-tepuk ringan sambil mengajak untuk mengatur napas yakni tarik-buang-tarik-buang napas secara perlahan.

"Lakukan pengaturan napas secara berulang kali hingga ia terlihat lebih tenang," ujar Vero.

Posisikan humor di saat yang pas

Vero mengingatkan, humor dan bercanda memang baik dilakukan karena bisa menurunkan stres dan memunculkan perasaan senang.

Akan tetapi, saat humor dan canda membuat orang lain takut, sakit, terluka, sedih, ataupun marah, maka bukan termasuk tindakan yang menyenangkan.

Ia juga menekankan agar kita semua membuka mata dan sadar soal kesehatan mental dan mendukung terciptanya lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman untuk mental semua orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi