Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Identifikasi Kepiting Kecil Berusia 100 Juta Tahun

Baca di App
Lihat Foto
Fosil kepiting Cretapsara athanata berusia 100 juta tahun yang diawetkan dalam damar (getah pohon yang mengeras)
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Fosil yang terperangkap dalam damar telah menjadi salah satu penemuan paleontologi yang paling menarik dalam beberapa tahun terakhir.

Gumpalan getah pohon (damar) purba yang mengeras telah mengungkap banyak hewan mikroskopik, seperti serangga, kadal, dan laba-laba.

Hewan-hewan tersebut seringkali hilang dari temuan fosil pada batuan.

Kini, para ilmuwan telah menemukan hewan air tertua yang diawetkan dalam damar, yaitu fosil kepiting kecil berusia 100 juta tahun.

"Spesimennya spektakuler, ini adalah satu-satunya. Ini benar-benar lengkap dan tidak kehilangan satu rambut pun di tubuh," kata peneliti pascadoktoral di Departemen Biologi Organisme dan Evolusi di Harvard University Javier Luque, dikutip dari CNN.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan China, AS, dan Kanada yang mengerjakan spesimen amber yang berasal dari Myanmar utara, menamai kepiting kecil itu dengan Cretapsara athanata.

Baca juga: Kapan Matahari Mati? Begini Penjelasan Ilmuwan

Nama tersebut merujuk pada Zaman Kapur atau era dinosaurus, periode waktu kepiting itu hidup.

Sementara, athanata didasarkan pada kata "athanatos," yang berarti abadi dalam bahasa Yunani. Kata itu mengacu pada pelestariannya yang hidup dalam damar.

Secara fisik, makhluk berusia 100 juta tahun itu menyerupai kepiting yang berkeliaran di sekitar pantai hari ini.

Pemindaian tomografi terkomputerisasi mengungkapkan bagian tubuh yang halus seperti antena, insang, dan rambut halus di bagian mulut.

Makhluk itu hanya memiliki panjang 5 milimeter dan kemungkinan besar adalah bayi kepiting.

Para peneliti berpikir bahwa Cretapsara bukanlah kepiting laut. Mereka meyakini habitat kepiting itu di air tawar atau mungkin air payau.

"Mungkin juga, bahwa ia bermigrasi ke darat seperti kepiting Pulau Natal yang melepaskan bayinya ke laut dan kemudian berkerumun kembali ke darat," jelas para peneliti.

Baca juga: Ilmuwan China Gunakan Teknologi Nuklir untuk Membasmi Nyamuk

Sementara, fosil kepiting tertua berasal dari periode Jurassic lebih dari 200 juta tahun yang lalu.

Para peneliti mengatakan, Cretapsara membuktikan bahwa kepiting membuat lompatan dari laut ke darat dan air tawar selama era dinosaurus, bukan selama era mamalia seperti yang diperkirakan sebelumnya.

"Dalam catatan fosil, kepiting non-laut berevolusi 50 juta tahun yang lalu, tetapi usia hewan ini dua kali lipat," kata Luque.

Penulis penelitian ini menyebutkan, spesimen ambar diperoleh Museum Amber Longyin dari seorang pedagang di kota Tengchong dekat perbatasan dengan Myanmar di China selatan pada Agustus 2015.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi