Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Satgas Covid-19 Menghadapi Ancaman Potensi Gelombang Ketiga

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi pasien Covid-19

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Satgas Covid-19 mewaspadai potensi munculnya gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun 2021.

Hal ini berkaca dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada akhir tahun 2020 dan pertengahan tahun 2021.

Saat itu, kasus infeksi virus corona melonjak seiring terjadi peningkatan mobilitas yang tinggi saat perayaan hari besar keagamaan.

Baca juga: [POPULER TREN] Penjelasan Kemenhub soal Tes PCR Penumpang Pesawat | Mahfud MD: Utang Pinjol Ilegal Tak Perlu Dibayar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 langkah antisipasi

Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, pemerintah melalui Satgas Covid-19 mempersiapkan upaya dan langkah-langkah antisipasi.

“Ancaman gelombang ketiga yang diprediksi oleh para ahli akan terjadi Desember karena di situlah Nataru, di situlah pergantian cuaca. Ini yang menjadi ancaman peningkatan Covid-19,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito dikutip dari website Covid19.go.id.

Ada sejumlah langkah yang dilakukan satgas untuk menghadapi potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19, yakni:

1. Meningkatkan kapasitas tes Covid-19

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengatakan pemerintah terus berusaha meningkatkan kapasitas tes Covid-19.

"Antisipasi gelombang ketiga, testing terus ditingkatkan," kata Sonny. 

Namun melihat grafik dari catatan @perupadata, angka testing Covid-19 masih fluktuatif. 

Baca juga: Satgas: Kasus Positif Covid-19 Turun Selama 13 Pekan Berturut-turut

2. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)

Menurut Sonny, kebijakan PPKM juga tetap diberlakukan di berbagai daerah, meski di beberapa daerah telah dilakukan pembukaan berbagai aktivitas masyarakat.

"PPKM terus diberlakukan, baik PPKM level 3, 2 dan 1," katanya.

3. Sosialisasi

Selain itu, Satgas Covid-19 juga terus melakukan sosialisasi untuk mendorong kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

Protokol kesehatan tersebut yaitu 5M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Baca juga: 4 Fakta Klaster Pesantren Babussalam Depok, 46 Penghuni Positif Covid-19 hingga Diduga Berawal dari Santri Cuti

4. Vaksinasi

Langkah selanjutnya adalah program vaksinasi yang terus dipercepat meskipun saat ini jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melandai.

Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.270 jiwa.

Data Kementerian Kesehatan per tanggal 12 Oktober 2021 menyebutkan 101.673.077 telah melakukan penyuntikan dosis tahap 1 atau sekitar 48,82 persen.

Untuk yang telah melakukan hingga dosis lengkap atau tahap 2 sebanyak 58.720.535 atau 28,20 persen.

 

5. Akses masuk dari luar negeri

Sonny mengungkapkan pemerintah juga memperketat akses masuk dari luar negeri ke Indonesia untuk mencegah masuknya varian baru.

"Titik masuk kita sudah sangat dibatasi, (akses) udara hanya di Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi, Manado, lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste dan laut juga hanya dua, Batam dan Tanjungpinang," ungkapnya.

Baca juga: Rachel Vennya Minta Maaf soal Kabur dari Karantina, Salim Nauderer Hanya Diam

Sama halnya dengan masuknya para pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka juga langsung menjalani tes PCR setelah tiba di Indonesia.

"Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan (alat) tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu satu jam sudah bisa memisahkan orang yang positif (Covid-19) dan yang negatif," kata Sonny.

Menurut Sonny, untuk mencegah potensi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan upaya yang dilakukan pemerintah.

Namun menurutnya peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberhasilan mencegah munculnya potensi gelombang ketiga Covid-19. 

Baca juga: Ramai Rachel Vennya, antara Duta Karantina dan Sanksi Pidana...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi