Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Computer Vision Syndrome, Istirahatkan Mata dengan Rule of Twenty

Baca di App
Lihat Foto
(Dok. SHUTTERSTOCK/ASIANDELIGHT)
Ilustrasi work from home
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi salah satu kebiasaan baru yang timbul akibat pandemi Covid-19.

Kebiasaan itu mulai diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan virus corona di lingkungan perkantoran.

Selama menjalankan WFH, penggunaan komputer atau gawai dengan intensitas waktu yang lama tentu tak bisa dihindari.

Namun, menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K), bekerja dengan komputer berlama-lama berpotensi mengakibatkan Computer Vision Syndrome.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengatakan, sindrom tersebut adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan matah merah, berair, gatal, dan terkadang bisa menyebabkan sakit kepala.

“Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam,” kata Sidik, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, 13 Oktober 2021.

Baca juga: 6 Gangguan Mata Usia 40 Tahun ke Atas dan Cara Menanganinya

Penyebab Computer Vision Syndrome

Sidik menjelaskan, Computer Vision Syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ciri-cirinya mata merah, berair, gatal, lelah, hingga sakit kepala.

Hal itu disebabkan aktivitas menatap layar komputer atau gawai dengan jarak tertentu secara terus-menerus, bahkan sampai berjam-jam selama bekerja.

Menurut Sidik, efek dari intensitas melihat layar komputer dalam waktu lama akan menimbulkan kekakuan pada otot mata, sehingga saat melihat ke arah jauh objek terlihat ganda atau buram.

Ia mengatakan, efek tersebut biasanya hanya akan dirasakan sesaat, tetapi akan menjadi berbahaya jika kondisi tersebut dianggap hal biasa dan diabaikan.

Mencegah Computer Vision Syndrome

Untuk mencegah hal tersebut, Sidik menyarankan membatasi penggunaan komputer dan memberikan jeda istirahat saat bekerja menggunakan komputer.

“Istirahat artinya berhenti dari melihat layar komputer maupun gawai, bukan berarti istirahat terus melihat gawai,” kata Sidik.

Sidik menjelaskan, istirahat yang dimaksud adalah melihat objek yang jauh atau dengan menutup mata. Cara itu disebut sebagai rule of twenty.

Ia menjelaskan, setelah 20 menit bekerja dengan komputer, mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter.

"Itu akan mengurangi beban mata, istirahatkan mata sejenak kemudian bekerja kembali,” ujar Sidik.

Baca juga: 3 Cara Kompres untuk Meredakan Mata Merah

Mengenal rule of twenty

Diberitakan Kompas.com, 23 Juni 2020, Ketua kelompok staf medis vitreoretina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Cicendo Bandung dr Grimaldi Ihsan menjelaskan, rule of 20 memang tepat untuk mengatasi computer vision syndrome atau mata lelah.

Grimaldi menjelaskan bahwa ketika mata melihat jauh (di atas 6 meter), maka kondisinya akan lebih rileks dibandingkan melihat objek dari jarak dekat.

"Kalau kita melihat dekat, mata kita akan melakukan proses akomodasi, dan proses akomodasi tentu ada batasannya," kata Grimaldi

Ia mengibaratkannya seperti ketika mengangkat pensil dengan tangan.

"Di awal mungkin terasa ringan, namun bila mengangkat pensil dilakukan dalam durasi waktu yang lama tentu akan terasa berat juga karena otot mengalami keletihan," kata dia.

Oleh karena itu, ia menyarankan bahwa proses akomodasi dan waktu istirahat bagi mata harus seimbang. Karena computer vision syndrome memiliki dampak yang tidak baik.

"Kalau pada usia dewasa tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan minus, tetapi kalau pada usia pertumbuhan, dapat meningkatkan risiko peningkatan minus," kata Grimaldi.

Bagi kaum pekerja, efek samping paling dirasakan dari melihat layar komputer/gawai terlalu lama adalah rasa lelah pada mata dan pusing, atau biasa disebut eye strain.

Baca juga: Perhatikan, Tanda-tanda di Mata Ini Bisa Ungkap Kondisi Kesehatanmu

Cara efektif agar mata menjadi rileks

Menurut Grimaldi, angka 20 menit diambil dari batasan mata berakomodasi, sedangkan 20 kaki atau 6 meter adalah jarak yang disarankan agar mata menjadi lebih rileks.

Ia menyebut bahwa rule of 20 ini adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi mata lelah.

"Suplementasi boleh saja, namun yang paling efektif adalah rule of 20 itu," kata Grimaldi.

Ia juga menjelaskan bahwa anggapan menaruh pot bunga/tanaman di dekat layar untuk mengistirahatkan mata tidak sepenuhnya tepat.

Menurutnya, bila posisi objek tersebut masih dalam jarak dekat maka mata akan tetap mengalami proses akomodasi.

"Kalau letaknya dekat dengan kita tetap saja mata kita akomodasi. Paling benar adalah melihat ke jendela," kata Grimaldi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi