Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Penyebab Gempa Malang Adanya Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya, Jumat (22/10/2021) pukul 09.21 WIB.

Kepala Bidang mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa gempa yang terjadi tersebut merupakan jenis gempa tektonik.

"Hari Jumat, 22 Oktober 2021 pukul 09:21 WIB wilayah Selatan Jawa Timur diguncang gempa tektonik," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Baca juga: Gempa Malang M 5,3 Guncangan Terasa hingga Kediri dan Tulungagung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat gempa dan parameter

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi yang terjadi memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.

Selain itu, pusat gempa atau episenter terletak pada koordinat 8,81 LS dan 112,49 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 98 kilometer.

Daryono menambahkan, gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subdusi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia," ujar Daryono.

Menurut dia, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca juga: Gempa Malang M 5,3 dan Daerah yang Merasakan Getaran...

 

Guncangan dan wilayah yang merasakan

Sementara itu, BMKG mencatat gempa M 5,3 ini terasa di sejumlah wilayah di Jawa Timur. 

Guncangan gempa dirasakan dengan skala kekuatan gempa yang berbeda-beda.

  • Untuk daerah Blitar, gempa terasa dengan skala III-IV.

Artinya, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

  • Untuk daerah Ponorogo, Malang, Pasuruan, Nganjuk, Mojokerto, Pacitan, Lumajang, Jember, Trenggalek, gempa terasa pada skala II-III MMI.

Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Baca juga: Gempa di Malang Terasa hingga Blitar, Warga Sempat Berhamburan Keluar Rumah

Dampak gempa

Lantaran kencangnya getaran gempa, BMKG melaporkan bahwa hingga saat ini belum ada dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujar Daryono.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Dampak Gempa Malang, Kanopi Mushala Ambruk dan Plafon Sebuah Kantor Desa di Blitar Rusak

 

Gempa susulan

Adapun BMKG juga belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan yang terjadi.

"Hingga pukul 09.43 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," lanjut dia.

Sementara itu, informasi awal mengenai gempa bumi yang berpusat di Malang, Jawa Timur ini disampaikan oleh BMKG melalui akun resmi Twitter, @InfoBMKG.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi