Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berjalan Mengindikasikan Penyakit yang Kita Miliki

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Henry Xu
Cara berjalan kita bisa menyiratkan penyakit apa yang menganggu fisik dan psikis kita.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Cara berjalan masing-masing orang memiliki keunikan sendiri-sendiri.

Mulai dari postur tubuh ketika melangkahkan kaki, lebarnya langkah kaki hingga gerakan ayunan lengan, semuanya memiliki ciri khas masing-masing.

Cara berjalan dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah faktor usia. Semakin kita menua, akan semakin berbeda juga cara berjalan kita, menjadi lebih pelan juga lebih hati-hati.

Melansir dari WebMD, berjalan adalah proses yang sangat kompleks. Karena melibatkan hampir seluruh bagian tubuh dari kepala hingga kaki, juga melibatkan beberapa bagian dari otak kita.

Karena melibatkan hampir seluruh bagian tubuh, maka cara kita berjalan, postur tubuh kita ketika berdiri, sudah barang pasti dipengaruhi oleh kesehatan dari tubuh kita masing-masing.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika ada penyakit yang bersarang, cara berjalan pun bisa berubah dengan mengeluarkan beberapa ciri khas.

Berikut ini beberapa cara berjalan yang khas, yang bisa mengindikasikan penyakit tertentu:

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental

1. Berjalan sangat lamban dari yang seharusnya

Studi yang dilakukan pada orang usia 65 tahun ke atas membuktikan bahwa mereka yang bisa berjalan cepat dan normal biasanya adalah lansia yang tak memiliki keluhan penyakit apapun.

Namun mereka yang berjalan sangat pelan dan lamban, biasanya karena tubuhnya diganggu oleh beberapa penyakit. Seperti arthritis, alzheimer, atau osteoporosis.

2. Cenderung membelok ke kiri

Ketika Anda tengah stres atau diganggu anxiety, secara tak sadar langkah Anda akan dominan membelok ke arah kiri.

Sebuah penelitian meminta beberapa orang berjalan dengan mata tertutup. Mereka yang tengah memiliki banyak beban pikiran akan cenderung berjalan ke arah kiri daripada ke arah kanan.

Hal ini bisa terjadi lantaran ketika stres, otak sebelah kiri kita bekerja lebih berat ketimbang otak di sebelah kanan kita.

Baca juga: Perhatikan, Ini Gejala Saat Kita Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

3. Berjalan berjingkat atau berjinjit

Anak-anak kecil sering berjalan berjinjit. Namun jika cara berjalan ini berlanjut hingga ke dewasa, bisa jadi tendon achilles mereka terlalu pendek sehingga membuat telapak kaki tak bisa menyentuh tanah dengan sempurna.

Berjalan berjinjit juga bisa gejala dari gangguan otot yang disebabkan oleh cerebral palsy.  

4. Pincang

Berbagai macam bentuk trauma karena kecelakaan bisa menyebabkan kaki pincang atau kaki tak bisa berjalan dengan sempurna.

Ketika Anda terlalu sering menumpukan berat tubuh ke tungkai satu dari pada tungkai yang lain, bisa jadi Anda mengalami arthritis yang menyerang sendi-sendi pada kaki.

Baca juga: Mengenal Osteoarthritis, Radang Sendi yang Bisa Terjadi pada Usia Muda

5. Tak seimbang

Ketika Anda berjalan tak seimbang, dengan menimbulkan banyak goyangan, bisa jadi ada masalah di dalam kepala Anda.

Benturan seringan apapun bisa mempengaruhi kondisi otak, menyebabkan kerusakan otak ringan.

Kerusakan ini bisa membuat dunia terasa berputar-putar sehingga mempengaruhi cara berjalan Anda.

6. Berjalan membungkuk

Menurut studi, pose membungkuk ketika berdiri dan berjalan biasanya dilakukan oleh mereka yang sering terdera anxiety.

Berjalan dengan membungkuk bahkan dikatakan bisa melahirkan mood jelek lebih sering dari pada pose berjalan yang tegap dengan dagu terangkat.

Selain itu, orang dengan pose sedikit membungkuk juga dikatakan lebih sering mengingat hal-hal negatif daripada hal-hal positif. 

Enam cara berjalan di atas adalah cara berjalan yang khas yang jamak terjadi, yang bisa menunjukkan ada masalah di dalam tubuh Anda, baik masalah fisik maupun psikis atau mental.

Ketika Anda merasa memiliki cara berjalan yang berbeda dengan orang lain, atau Anda tersiksa ketika berjalan, maka segeralah berkonsultasi dengan ahli medis.

Baca juga: Mengusir Kantuk dengan Menghirup Aroma Kopi

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi