Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ellya Khadam, Pelopor Musik Dangdut Pelantun "Boneka India"

Baca di App
Lihat Foto
goodnewsfromindonesia
Ellya Khadam
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Google Doodle merayakan ulang tahun Ellya Khadam ke-93 hari ini, Sabtu (23/10/2021). 

Siapa Ellya Khadam? 

Ellya Khadam adalah penyanyi, penulis lagu, dan aktor, yang dikenal sebagai pelopor genre musik populer di kalangan rakyat Indonesia, yakni Dangdut.

Baca juga: Google Doodle Peringati Ulang Tahun Ke-93 Ellya Khadam, Pelantun Lagu Boneka dari India

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier Ellya mencapai puncaknya dengan merilis lagu hitnya “Boneka India” pada 1956. Di masa itu, lagu Khadam hampir setiap hari diputar di radio.

Dia kerap menggunakan ritme tabla India dalam lagu-lagunya, serta tampil mengenakan sari tradisional India dan mengenakan sindoor di dahinya.

Profil Ellya Khadam

Ellya Khadam memiliki nama asli Siti Alya Husnah. Dia lahir pada hari ini, 93 tahun lalu, tepatnya pada 23 Oktober 1928.

Nama Ellya dicetuskan oleh produsernya saat itu. Sementara nama belakang Khadam adalah nama mantan suaminya bernama Khadam Ali.

Diberitakan Harian Kompas, 22 Mei 2000, Ellya juga pernah dikenal sebagai Ellya Agus, dan Ellya M Haris, tetapi nama Khadam terlanjur melekat.

Ellya sebenarnya korban pernikahan dini. Dia menikah di usia 14 tahun dengan Khadam Ali, pria yang belum pernah dia kenal sebelumnya. Ia lalu menjadi ibu di usia remaja.

Di masa itu, secara kebetulan dia bertetangga dengan seorang penyanyi Melayu Deli bernama Dian Seruni. Setiap Dian berlatih bernyanyi, Ellya diam-diam memasang telinga dan belajar.

Dia mengembangkan bakat bernyanyinya dengan meniru genre yang dibawakan Dian Seruni. Dia merasa bisa menguasai lagu lebih baik dari Dian Seruni. Saat itulah muncul niatnya menjadi penyanyi.

Baca juga: Profil Munarman, Mantan Sekum FPI yang Ditangkap Densus 88 Terkait Kasus Terorisme

 

Karir menyanyi Ellya Khadam

Ellya bercerai dari suaminya itu setelah mempunyai dua anak. Dari kedua anak tersebut Ellya memiliki 14 cucu.

Perceraian itu menurut Ellya memang menyedihkan, tetapi dengan menyanyi membuat penderitaannya perlahan menghilang.

Ellya ingin meraih mimpinya di dunia tarik suara. Kendati demikian, keinginan Ellya ini sempat ditentang keras oleh orangtuanya dengan alasan Ellya seorang janda.

Namun, Ellya tetap nekat bernyanyi dan dan pada suatu kali diajak tampil pada sebuah acara perkawinan.

Berkat kemampuan menyanyinya, Ellya mulai bernyanyi dari kampung ke kampung. Suatu hari, Orkes Sinar Muda mengundang Ellya sebagai bintang tamu.

Karir Ellya terus berkembang, pada 1956 Ellya tampil sebagai temu orkes di antara beberapa orkes di kawasan yang sekarang ini dikenal dengan kompleks Hotel Indonesia.

Di situ dia bertemu tokoh-tokoh Melayu, seperti Husein Bawafie, Munif Bahasoan, dan Ali Atamimi.

Rupanya, Husein Bawafie terpikat dengan cengkok spesifik pada vokal Ellya. Husein kemudian memperkenalkan Ellya kepada Adi Karso yang lantas mengajaknya untuk rekaman.

Baca juga: Sejarah Honda Lahir 24 September 1948

 

Proses perekaman "Boneka India"

Ellya Khadam menciptakan lagu "Boneka India" pada 1957. Lagu itu kemudian direkam di studio Irama milik Mas Yos. Lagu ini diiringi Orkes Melayu Kelana Ria pimpinan Adi Karso dan Munif Bahasoan.

Musisi pendukungnya antara lain Husein Bawafie memainkan akordeon, Mat Syabi memainkan mandolin, dan Adi Karso memainkan marakas.

Elemen India dalam lagu tersebut lahir dari berbagai usulan musisi orkes Kelana Ria, termasuk masukan dari Ellya Khadam sebagai pencipta lagu.

Ellya adalah penggemar berat film India, dan kebetulan rumahnya tak jauh dari bioskop Ratna yang banyak memutar film India.

Atmosfer India itu lama terpendam dalam benaknya, sehingga tumpah dalam lagu buatannya. Lahirlah lagu "Boneka India".

Baca juga: Benyamin Sueb dan Kenangan Lagu Legendarisnya, Kompor Meleduk hingga Ondel-ondel

Lagu itu menjadi awal masuknya elemen India ke dalam musik yang kini dikenal sebagai dangdut.

Elemen itu terasa pada melodi, cengkok, dan vokal Ellya Khadam. Serta, yang paling spesifik ada pada dominasi perkusi onomatopik, bunyi-bunyian sesuai tangkapan telinga yang terdengar sebagai dang dang dut.

Remy Sylado, pengamat musik yang menjadi saksi telinga popularitas lagu itu menuturkan, di Bandung tahun 1960-an lagu "Boneka India" atau "Boneka dari India" hampir setiap hari diputar di radio.

Lagu itu menjadi penting karena sejak saat itu elemen bunyi serupa tabla menjadi bagian tak terpisahkan dari musik yang pada awal 1970-an.

Munif Bahasoan, tokoh musik Melayu, mencatat, lagu Boneka Dari India menandai peralihan dari zaman musik Melayu Deli ke era Melayu bernuansa India.

Lagu "Boneka India" pun diterima publik dan menjadi populer, bahkan lagu ini juga didengar komunitas di luar pendengar jenis musik Melayu.

Tak berhenti di satu lagu itu saja. Ellya Khadam juga menciptakan lagu lain, seperti "Kau Pergi Tanpa Pesan", "Termenung", "Mengharap", "Beban Kasih Asmara" dan "Pengertian" (yang kemudian juga dinyanyikan Emilia Contessa).

Ellya juga sempat membintangi film berjudul Biang Kerok dan Biang Kerok Beruntung.

Baca juga: Benyamin Sueb, Lagu Kompor Meleduk dan Banjir Jakarta Hari Ini

 

Terseret kasus pembunuhan

Ellya sempat terseret kasus pembunuhkan Brigpol Sahil dalam perkara Bier Ali. Diberitakan Harian Kompas, 4 Mei 1966, dalam kasus tersebut jakssa Surya Kusuma mengajukan sidang dengan melibatkan Ellya.

Saat itu, belum teridentifikasi pemeriksaan atas pistol yang digunakan dalam kasus tersebut. Namun, Ellya dituduh membantu pembunuhan.

Namun, dari hasil penyelidikan lebih lanjut, tidak ditemukan bukti atau kesalahan yang dilakukan oleh Ellya.

Dilansir dari Harian Kompas, 22 Juni 1966, pengadilan memutuskan Ellya tidak terlibat dalam kematian Brigpol Sahil.

Baca juga: Ada Benyamin Sueb di Google Doodle Hari Ini

Ellya Khadam meninggal

Mengutip Harian Kompas, 3 November 2009, penyanyi , penulis lagu, dan bintang film Ellya Khadam menghembuskan napas terakhirnya di usia 78 tahun.

Ellya Khadam meninggal pada Senin (2/11/2009) pukul 20.30 WIB. Ia disemayamkan di rumah duka di TPU Menteng Pulo, Kompleks Perumahan Pertanian di Citayam, Jalan Kayumanis II No 6, Depok.

Ellya bak irama yang terus mengalir. Lagu-lagunya masih terngiang ketika usianya telah lanjut, bakhan ketika ia telah berpulang.

DIa menjadi legenda musik yang dulu pernah disebut sebagai musik kampungan, tetapi kini dangdut bisa diterima masyarakat luas dan merakyat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi