Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gunung Telomoyo yang Jadi Pusat Sesar Rentetan Gempa Salatiga

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Puncak Gunung Telomoyo.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Rentetan gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kota Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Jawa Tengah pada Sabtu (23/10/2021) bersumber dari sesar aktif di kompleks gunung Telomoyo.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, bahwa seluruh rentetan gempa baik gempa utama (mainshock) dan 7 gempa susulan berpusat di kompleks Gunung Telomoyo.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (23/10/2021), gempa utama bermagnitudo 3,0 terjadi sekitar pukul 00.32 WIB. Kemudian, 7 gempa susulan dengan magnitudo 2,9; 2,5; 2,5; 2,6; 2,1; 3,0; dan 2,7 yang terjadi pada pukul 06.44 WIB.

Baca juga: Gempa Guncang Salatiga, BMKG: Rentetan Gempa Berpusat di Kompleks Gunung Telomoyo

Mengenal Gunung Telomoyo

Secara geografis, Gunung Telomoyo terletak di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang, tetapi secara fisiografis terletak di zona Solo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung ini memiliki ketinggian 1.894 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga termasuk gunung yang pendek.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Gunung Telomoyo terbentuk di atas runtuhan lereng Gunung Soropati (1.300 meter).

Gunung Soropati adalah gunungapi di deretan Ungaran-Soropati-Merbabu-Merapi. Gunung ini sempat aktif pada zaman Plistosen Tengah hingga Atas, yang kemudian runtuh karena letusan dan collapse di lereng bagian timur dan meninggalkan depresi berbentuk U.

Gunung Soropati saat ini hanya sebagai dinding kaldera, lalu menjelang zaman Holosen, Gunung Telomoyo terbentuk di dinding runtuhan Soropati.

Gunung Telomoyo berada di antara Gunung Merbabu, Ungaran, dan Andong.

Sumber panas atau source rock yang membentuk sistem panasbumi Gunung Telomoyo berasal dari magma yang berkomposisi andesit-basaltik.

Magma ini bersifat encer dan cair, memiliki densitas tinggi karena konsentrasi mineral mafiknya. Karena sifat ini, magma ini naik permukaan melalui rekahan–rekahan sehingga membentuk kerucut Gunung Telomoyo yang sekarang ini.

Bentuk gunung api ini adalah stratao atau kerucut, tetapi hingga kini Gunung Telomoyo belum pernah meletus.

Baca juga: BMKG: Penyebab Gempa Malang Adanya Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Pernah kebakaran hutan

Diberitakan Harian Kompas, 13 September 2006, di areal hutan di Gunung Telomoyo dan di wilayah Klepu, Kabupaten Semarang, terjadi kebakaran hutan.

Kebakaran ini melanda petak 34, sekitar dua kilometer di atas Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang sejak Senin itu sempat padam sendiri.

Menurut Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Ambarawa Wahyudin, luas areal hutan yang terbakar mencapai tujuh hektar.

Menurut Wahyudin, Senin (11/10/2021), hutan di Gunung Telomoyo, tepatnya di Dusun Srandil, Desa Sepakung, serta di Desa Pagergunung, keduanya di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, juga terbakar.

Sekitar tiga hektar hutan di Dusun Srandil dan 1,5 hektar hutan di Desa Pagergunung sempat terbakar. Api baru bisa padam sekitar pukul 24.00 WIB.

Di sisi lain, meski malam sebelumnya sempat padam, tetapi hari Selasa (12/9/2021), kebakaran susulan yang lebih besar juga kembali terjadi di puncak sebelah utara Gunung Merbabu.

Tempat lepas landas gantole

Jalur ke puncak Gunung Telomoyo terbilang mudah karena sudah diaspal walau beberapa titik masih rusak. Puncak gunung ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat.

Selain itu, di bagian puncaknya terdapat beberapa stasiun pemancar, tower, dan antena yang masih beroperasi. Oleh karena itu, Gunung Telomoyo pun sering disebut sebagai Gunung Pemancar.

Gunung Telomoyo juga kerap dikunjungi dan jadi tempat latihan atlet paralayang karena menawarkan pemandangan yang menarik serta relatif terbuka.

Dilansir dari Harian Kompas, 6 October 2019, setiap tahun ada kompetisi paralayang di ajang Telomoyo Cup.

Kepala Seksi Pengembangan Pasar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng Tanti Apriani mengatakan, sejauh ini Telomoyo Cup di Kabupaten Semarang menjadi kegiatan gantole yang paling berkembang.

Telomoyo Cup memasuki tahun kelima pada 2019. Kompetisi gantole itu bahkan diikuti peserta dari luar negeri.

Titik lepas landas gantole Gunung Telomoyo terletak pada ketinggian 1.750 meter di atas permukaan laut. Ketika melayang, penerbang gantole akan disapa oleh pesona Rawa Pening, hingga luasnya lokasi mendarat.

Penerbang gantole akan berpusar di langit Kabupaten Semarang, serta titik tengah Yogyakarta-Solo-Semarang, wilayah yang sering disebut sebagai segitiga emas.

Setiap tahun, Telomoyo Cup juga selalu menarik perhatian warga. Sejumlah warga Semarang dan sekitarnya rela naik ke puncak Gunung Telomoyo demi menyaksikan para penerbang gantole lepas landas

Dari Ambarawa, pada jalur lama yang melewati Kecamatan Getasan, jarak yang ditempuh mencapai 37 kilometer.

Melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jateng, dibuat jalan baru cor beton sepanjang 1,6 kilometer dari Desa Sepakung, Banyubiru, hingga puncak Telomoyo. Melalui jalan baru ini, jarak ke puncak menjadi 12,6 kilometer.

Jika lewat Getasan perlu waktu 1,5 jam untuk mencapai puncak Telomoyo, kini lewat Sepakung hanya perlu 30-40 menit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi