Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Cappuccino, Racikan Kopi Tua yang Sudah Berusia Ratusan Tahun

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Tyler Nix
Cappuccino lahir di Itali dan berkembang pesat seiring perkembangan mesin espresso
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seduhan cappuccino bukan seduhan baru, meski minuman ini baru populer di Amerika di pertengahan tahun 1980-an.

Di tanah Itali dan benua Eropa, campuran kopi, susu dan gula ini sudah meraja bertahun-tahun sebelumnya, dinikmati dari generasi ke generasi.

Cappuccino mengalami banyak modifikasi. Dari yang awalnya hanya berupa adukan kopi dan gula, menjadi sajian cappuccino yang kompleks seperti sekarang ini, yang menjadi menu wajib di kedai dan kafe kopi.

Di wilayah Kesultanan Turki, tradisi minum kopi sudah ada sejak ratusan tahun sebelum cappuccino lahir di Amerika.

Di sana bubuk kopi dan air direbus bersama, dan terkadang ditambah beberapa sendok gula sebagai pemanis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir dari The Spruce Eats, di tahun 1700-an, penduduk Inggris dan Perancis sudah mengenal langkah menyaring kopi menggunakan filter khusus. 

Daripada merebus kopi dengan air seperti nenek moyangnya, masyarakat Inggris di sekitar tahun tersebut, beralih ke metode menyeduh kopi dengan menggunakan filter kopi. 

Inilah yang ditengarai sebagai cikal bakal cappuccino, meski bentuk seduhannya masih teramat sederhana.

Baca juga: Mengusir Kantuk dengan Menghirup Aroma Kopi

Lahirnya cappuccino

Di akhir tahun 1700-an, lahirlah minuman bernama kapuziner di Wina, Austria. Di tahun 1805, kapuziner dideskripsikan sebagai minuman kopi dengan gula dan krim. Dan di tahun 1850, kata "spices" ditambahkan ke dalam deskripsi kapuziner. 

Nah minuman ini, memiliki warna cokelat yang senada dengan warna jubah yang dikenakan para capuchin atau kapuzin, para frater yang hidup di Wina.

Minuman yang hampir sama dengan kapuziner juga lahir di waktu yang sama, bernama franziskaner. Bertekstur lebih creamy, minuman ini diberi nama berdasarkan jubah cokelat ala biarawan-biarawan Fransiskan.

Nama "capuchin" sendiri dalam bahasa Itali memiliki arti tudung. Nama ini diambil karena capuchin memiliki warna cokelat layaknya tudung atau jubah para biarawan Ordo Kapusin.

Meski Wina sudah memiliki kapuziner, namun sajian cappuccino original pertama lahir di Itali pada tahun 1900-an, tak lama setelah mesin espresso pertama lahir yaitu di tahun 1901.

Namun, rekaman sejarah atau bukti otentik sejarah soal cappuccino baru muncul di tahun 1930.

Di Itali, cappuccino tak menunggu waktu lama untuk melejit ke seluruh kafe dan restoran di negara tersebut.

Di masa itu, ada semacam tren yang digandrungi oleh penduduk Itali. Yaitu duduk di kafe atau restoran, menyesap espresso atau cappuccino yang di atasnya diberi whipped cream, kayu manis dan cokelat, sambil membaca atau mengobrol dengan pengunjung kafe di sebelah mereka.

Baca juga: 8 Cara Sehat Menyeduh Kopi

Perkembangan cappuccino

Setelah Perang Dunia II, cappuccino mengalami banyak perkembangan dan modifikasi berkat perkembangan yang dialami oleh mesin espresso.

Tak butuh waktu lama, cappuccino racikan barista Itali pun segera menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Pertama kali, cappuccino menyebar ke dataran Eropa dan Inggris. Di Inggris, cappuccino cepat menyebar lantaran di masa itu penduduk Britania Raya memang sudah memiliki tren menyesap biji kopi yang diberi susu.

Cappuccino baru masuk ke Amerika di awal 1980-an. Dan di tahun 1990, cappuccino baru menyebar ke kafe-kafe di seluruh penjuru Amerika.  

Baca juga: Perbedaan Kopi Arabika dengan Robusta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi