Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Dugaan Kecurangan di Bengkel AHASS, Ini Penjelasan Teknisi Honda

Baca di App
Lihat Foto
Dok. DAM
Ilustrasi servis motor di bengkel resmi Honda

KOMPAS.com - Viral sebuah unggahan mengenai dugaan kecurangan oknum mekanik di bengkel diler resmi PT Astra Honda Motor, Astra Honda Authorized Service (AHASS) di media sosial Instagram, Minggu (24/10/2021).

Disebutkan dalam unggahn itu, tiap konsumen servis atau ganti oli, tidak semuanya dituangkan ke dalam motor namun dikumpulkan hingga 4-5 botol.

Selain itu juga disebutkan, meskipun sparepart kendaraan masih bagus namun akan diminta diganti karena untuk target penjualan toko.

"Mulai dri kanvas rem, vbelt, kampas ganda dll mereka ambil pas pulang kerja, katanya masih bagus," ujar komentar dalam postingan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dugaan Skandal di Bengkel AHASS, Ini Kata Teknisi Honda

Unggahan tersebut diposting akun @romansasopirtruck dan sudah disukai oleh 5,786 orang dan dikomentari lebih dari 500 akun.

Penjelasan teknisi Honda

Terkait unggahan tersebut, Technical Service Division AHM Endro Sutarno memberikan penjelasannya.

Menurut Endro, semua tuduhan tersebut harus dibuktikan dengan suatu pernyataan resmi dan tegas beserta datanya.

"Saya tidak bisa bicara jauh mengenai isu tersebut. Tapi kalau untuk servis, rasanya tidak mungkin karena semua aktivitas lewat konsultasi antara teknisi dan konsumen. Ada kesepakatan di sana," kata dia dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/10/2021).

Baca juga: Viral Salam dari Binjai di Tiktok dan Twitter Terkenal hingga Rusia

 

Buku petunjuk servis

Endro menjelaskan, setiap informasi pergantian komponen pada kendaraan telah ada panduannya yaitu buku petunjuk servis.

Karena itu, apabila suatu bagian tak memenuhi syarat, maka teknisi tidak berhak melakukan tindakan lanjutan.

Dia mencontohkan, kampas rem apabila ada suatu indikator berupa garis pada bagiannya. Bila sudah melewati, maka dinyatakan bahwa kampas rem sudah aus.

"Lalu pada rem, itu dilihat tread wear indicator (TWI) bagian tapak bannya. Apabila tonjolannya sudah rata dengan sisi ban lain (kanan dan kiri), maka sudah dinyatakan aus. Sehingga boleh ditindak lanjuti," jelas dia. 

Kemudian pada disc brake, menurut dia juga indikatornya yaitu ketebalannya. Apabila ketebalannya telah kurang dari yang ditentukan maka sudah harus ganti.

"Tapi seumur-umur bagian ini tidak akan diganti ya. Jadi banyak sekali panduannya itu," kata Endro.

Baca juga: Sejarah Honda Lahir 24 September 1948

 

Konsultasi dengan konsumen

 

Endro juga menjelaskan, pada saat teknisi menemukan ada suatu komponen yang memenuhi syarat untuk pergantian maka akan dikonsultasikan kepada konsumen terkait.

Baik secara langsung maupun telepon (bagi yang meninggalkan motor di bengkel).

"Tidak bisa teknisi langsung ganti begitu saja, harus ada kesepakatan. Sebab bila asal ganti lalu dana konsumen tidak cukup bagaimana? Konsumen juga bisa tidak setuju tapi tentu ada konsekuensi pengurangan kinerja pada bagian tersebut," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi