Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terkait Meninggalnya Mahasiswa Saat Diklatsar Menwa UNS

Baca di App
Lihat Foto
THINKSTOCK
Ilustrasi garis polisi.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gilang Endi (21), seorang mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.

Mahasiswa program studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS itu meninggal saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS di kawasan Jurug, Minggu (24/10/2021).

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta saat ini sedang mendalami penyebab kematian Gilang, termasuk untuk mengungkap apakah yang bersangkutan meninggal karena kekerasan.

Proses otopsi terhadap jenazah Gilang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Surakarta, pada Senin (25/10/2021).

Sementara itu, kata kunci "Menwa" menduduki posisi teratas trending topic Twitter Indonesia hingga Selasa, (26/10/2021), menyusul ramainya perbincangan mengenai kematian Gilang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun dari kasus kematian Gilang Endi saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS:

Baca juga: Meninggal Saat Diklatsar Menwa UNS, Jenazah Gilang Diotopsi

1. Korban tidak memiliki riwayat penyakit

Diberitakan Kompas.com, Senin (25/10/2021), paman korban, Sutarno (40) mengatakan, kematian Gilang mengejutkan keluarga.

Pasalnya, Gilang dikenal sebagai pemuda yang suka berolahraga dan selama ini tidak memiliki riwayat penyakit.

"Dari kecil suka main bola," kata Sutarno.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Sutanto juga mengatakan bahwa Gilang tidak memiliki riwayat penyakit saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS.

"Kalau informasi awal itu dari yang saya ikut mendengar di sini tadi, dari pihak komandan batalyon di sini dan komandan menwa sampai komandan provosnya itu mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak ada gejala-gejala kesehatan khusus, hanya kakinya kram," kata Sutanto, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Mahasiswa yang Meninggal Saat Diklat Menwa UNS Sempat Keluhkan Keram Kaki

2. Keluarga sebut jenazah korban terdapat lebam

Paman korban, Sutarno mengatakan pihak keluarga melihat ada bekas luka lebam dari jasad Gilang. Luka lebam itu ada di bagian pipi.

Selain itu, jasad korban juga mengeluarkan cairan bening.

"Mukanya lebam terus di pipinya kayak ada darah kering. Terus entah dari mana keluar cairan bening," kata Sutarno

Sutarno dan keluarga berharap, pihak kepolisian bisa mengusut secara tuntas dan mengungkap penyebab kematian Gilang.

"Keluarga tidak terima dengan kejadian ini. Pokoknya keluarga ingin tahu penyebab meninggalnya itu karena kecelakaan atau penganiayaan. Yang penting tahu penyebabnya," kata Sutarno.

Baca juga: Pemerintah Waspadai Varian Virus Corona AY.4.2 Delta Plus, Apa Itu?

3. Diklatsar berlangsung sembilan hari

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto mengatakan, Diklatsar Menwa UNS diikuti 12 peserta.

Adapun Diklatsar berlangsung selama sembilan hari, mulai Sabtu (23/10/2021) dan dijadwalkan berakhir pada Minggu (31/10/2021).

"Kalau agendanya saya baca di-rundown mereka ya pendidikan dasar itu mulai dari orientasi lapangan, dimulai dari pengecekan kesehatan sudah, pengambilan helm, orientasi lapangan di depan GOR berjalan menuju Fakultas Teknik, menuju danau berhenti di jembatan. Tapi ada juga materi pada sore hari itu materi di markas sini dari pukul 15.30-17.00 WIB dan pukul 17.45-18.45 WIB isoma," kata Sutanto.

Sutanto mengatakan, jika nantinya ditemukan ada kesalahan standar operasional prosedur (SOP) terkait pelaksanaan kegiatan Diklatsar Menwa UNS, pihak kampus bakal mengambil langkah tegas.

"Kami shock betul dengan kejadian seperti ini. Kami turut berduka betul apalagi bisa merasakan sedihnya keluarga. Kalau memang ada yang salah prosedural nanti pasti kita akan melangkah lebih jelas untuk mengambil tindakan itu," tegas Sutanto.

Baca juga: Gempa Swarm Ambarawa-Salatiga Bisa Muncul Lagi, Ini Peringatan BMKG

4. Menunggu hasil otopsi

Kasat Reskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kematian Gilang Endi.

Polisi juga masih melakukan otopsi terhadap jasad korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta.

"Ini kita masih melakukan otopsi dulu," kata Johan

Djohan belum bisa menduga penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit keluar.

Baca juga: Cara Bayar Pajak Kendaraan lewat Signal Bisa Digunakan di 28 Provinsi

5. Polisi periksa panitia

Diberitakan Kompas.com, Selasa (26/10/2021), Kasat Reskrim Polresta Surakrta AKP Djohan Andika mengatakan, ada enam orang saksi yang diperiksa terkait kematian Gilang Endi.

Djohan mengatakan, semua saksi yang diperiksa itu merupakan panitia dari Diklatsar Menwa UNS.

"Ada enam saksi kita periksa. Mereka dari panitia kegiatan," kata Djohan

Ia menambahkan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) korban mengikuti Diklatsar Menwa di Kawasan Jurug.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pakaian yang dipakai korban saat mengikuti Diklatsar Menwa.

"Baju korban kita amankan," ujar Djohan.

(Sumber: Kompas.com/Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Donny Aprian, Khairina)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi