KOMPAS.com - Cakaran kucing di tangan, kaki dan seluruh bagian tubuh kita adalah risiko yang harus kita terima ketika kita memutuskan untuk memelihara dan mencintai kucing.
Kucing sudah barang pasti akan mencakar ketika marah. Tapi terkadang ketika bermain, kucing pun bisa secara tak sengaja menggores kulit kita dengan cakar-cakarnya yang berujung runcing.
Cakaran kucing memang hal yang biasa. Namun bukan lantas Anda bisa menyepelekannya begitu saja.
Anda harus memantau bekas cakaran kucing yang ada waktu demi waktu. Karena beberapa luka cakaran bisa menimbulkan berbagai gangguan penyakit di tubuh kita.
Baca juga: Mitos, Minum Air Rendaman Ari-ari Kucing Bisa Lancarkan Persalinan, Ini Kata Dokter
Bahaya luka cakaran kucing
Melansir Johns Hopkins Medicine, cakaran dan gigitan kucing bisa membawa penyakit yang cukup serius.
Infeksi bakteri bisa terbawa masuk ke tubuh kita melalui air liur kucing. Nah kucing sendiri, mendapatkan bakteri ini dari kutu yang ada di tubuhnya.
Ketika kucing mencakar sambil mengigit kita hingga timbul luka terbuka, saat itulah bakteri akan masuk ke aliran darah kita.
Infeksi bakteri dari kucing ini bisa masuk ke dalam tubuh jika kita melakukan hal-hal berikut ini:
- Berinteraksi dekat dengan kucing, terutama anak kucing yang lebih playful alias senang bermain dan berisiko melukai kulit kita.
- Tidak segera mencuci luka cakaran dengan air atau alkohol.
- Membiarkan kucing menjilat luka cakaran atau luka terbuka lain yang ada di tubuh kita.
- Membiarkan kucing peliharaan terinfeksi kutu.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Memanjat dan Duduk di Ketinggian?
Gejala infeksi akibat luka cakaran kucing
Luka cakaran kucing akan menutup dalam waktu cepat, dalam hitungan jam. Kemudian dalam hitungan beberapa hari, luka sudah bisa mengering dan seringnya tidak menimbulkan bekas luka.
Berikut ini adalah gejala infeksi akibat luka cakaran kucing yang harus Anda waspadai:
1. Luka cakaran dan gigitan kucing menjadi semakin kemerahan dan bengkak. Luka ini juga tak membaik dalam hitungan hari.
2. Ada pembengkakan dan rasa nyeri di pangkal paha atau ketiak.
3. Muncul gejala seperti flu, seperti sakit kepala, hilangnya selera makan, kelelahan, nyeri sendi dan demam.
4. Muncul ruam-ruam kemerahan di beberapa bagian tubuh.
Baca juga: Cara Melindungi Kucing dari Wabah Feline Panleukopenia
Cara merawat luka cakaran kucing
Agar luka cakaran kucing tak menimbulkan infeksi, selalu rawat luka begitu kucing Anda mencakar atau menggigit kulit Anda.
Cuci luka dengan sabun dan air hangat. Kemudian keringkan dengan handuk bersih.
Ketika luka mengeluarkan darah, tekan luka dengan tisu atau handuk bersih selama beberapa saat. Sebelum menutupnya dengan kain kasa, Anda bisa meneteskan beberapa obat yang mengandung antibiotik.
Melansir dari Healthline, jika cakaran mengenai mata, segera cuci mata dengan menggunakan air bersih atau cairan saline.
Jangan pernah menggaruk mata meski mata terasa gatal. Beberapa kotoran yang dibawa cakar kucing bisa jadi masih tertinggal di dalam kelopak mata Anda.
Ketika mata mengalami rasa nyeri yang teramat sangat, air mata yang terus keluar, pusing, sensitif terhadap cahaya benderang, dan pandangan kabur, segera berlarilah ke medis. Karena bisa jadi ada infeksi berbahaya yang terjadi di dalam mata.
Luka cakaran kucing yang memberat waktu demi waktu harus segera diatasi dengan pertolongan medis.
Infeksi yang ada bisa menjalar ke penyakit-penyakit yang lebih berat. Meski peluangnya kecil, namun infeksi cakaran kucing dikatakan bisa menyebabkan kerusakan otak dan organ vital lain.
Baca juga: Apakah Kucing Tersesat Bisa Menemukan Jalan Pulang?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.