Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pelaku UMKM Bangkit Melihat Peluang Usaha Saat Pandemi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Phonlamai Photo
Ilustrasi perempuan pelaku UMKM.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian masyarakat di banyak negara, termasuk di Indonesia. 

Selain harus mencegah agar tidak terinfeksi virus, masyarakat juga berjuang untuk tetap memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Banyak di antara masyarakat Indonesia yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pemotongan gaji, maupun kesulitan mencari pekerjaan.

Namun masih banyak pula masyarakat yang bisa kreatif memanfaatkan peluang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini beberapa cerita pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang berjuang bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Cara Cairkan BLT UMKM Tahap 2 di BRI Tanpa Antre

Dari guru privat mengaji lalu berjualan produk herbal

Sebelum pandemi Covid-19, Rahmasari Nur Fatimah (25) merupakan guru privat mengaji. 

Dia mengajar mengaji beberapa anak, dari rumah ke rumah. 

Selain itu dia juga sempat mengajar sebagai guru TK di salah satu sekolah di Yogyakarta.

Namun aktivitasnya terhenti saat pandemi Covid-19 datang dan pembatasan sosial mulai dilakukan, sekitar Maret 2020.

Perempuan lulusan prodi Sastra Arab ini lalu fokus pada usahanya menjual produk-produk herbal.

Usaha yang mulai dilakukan sebelum pandemi ini lalu mulai jadi penopang hidupnya. 

Ayah alami stroke

Usaha menjual produk-produk herbal yang dilakoni Rahmasari sejak 2018. 

Awalnya karena ayah Rahma mengalami stroke sekitar 2018. Kemudian ada orang yang memberinya obat-obatan herbal dan dirasa cocok. 

"Ada teman dekat ibuku yang ngasih produk herbal gamat kapsul untuk dikonsumsi bapak. Katanya bagus untuk penderita stroke. Alhamdulillah cocok dan terus menerus membaik. Setelah itu ditawarilah gabung ke bisnis ini," ungkapnya pada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Strategi UMKM Kekinian, Gunakan Jasa Fotografer hingga Kemasan Keren

 

Mulai berjualan via online

Setelah itu dia tertarik berjualan produk herbal tersebut, namun baru sebatas mempelajarinya.

Setelah memahami produknya dia mulai serius dengan membuat Instagram khusus produk tersebut, memposting iklan di berbagai media sosial, dan sebagainya.

Meski pandemi, Rahma terus berjualan. Bagi pembelinya yang jauh, banyak yang meminta dikirimkan menggunakan GoSend, karena bisa menjaga jarak aman.

"Dan sejak punya Instagram, OLX, yang tak posting jualanku, aku jadi sering dapat orderan terus minta GoSend," tuturnya.

Dia menambahkan, GoSend dipilihnya karena masih terjangkau. Selain itu aplikasi yang digunakan hanya Gojek saja.

"Kalau kenapa pilih GoSend, karena harganya murah dan jadi tidak memenuhi memori ponsel. Soalnya ponselku lama dari 2018, jadi aku cuma pakai satu aplikasi layanan aja, Gojek," imbuhnya.

Rahma mengatakan pembelinya banyak yang meminta menggunakan jasa GoSend. Hal itu membantu mereka meminimalisir keluar rumah.

Suami Rahma adalah driver juga, sehingga bisa membantunya mengantar pesanan.

Dia mengungkapkan selama pandemi keuntungannya terus ada, karena ada saja orang yang mencari.

"Karena pas pandemi banyak yang pada cari herbal, apalagi pas rame-rame pada isoman itu. Nomor baru pada banyak yang chat cari herbal," jelasnya.

Baca juga: BLT UMKM Tahap 2 Cair untuk 3 Juta Pelaku Usaha, Cek Penerimanya di eform.bri.co.id/bpum

 

Bisnis brownies berawal dari iseng

Lain Rahmasari, lain pula Cempaka Maulidya (25). Namun keduanya sama-sama bisa memanfaatkan peluang di masa pandemi Covid-19. 

Cempaka memulai usaha bisnis kue seperti aneka Cookies, Brownies, Tiny Bity Cookie, dan Macaroni Scotel.

Perempuan yang akrab disapa Cempaka ini memang memiliki hobi memasak.

Namun awal usahanya menekuni bisnis kue ini karena iseng.

"Aku emang suka cari-cari resep masakan atau kue. Trus nyoba bikin sekali dua kali, dicobain sama orang rumah dan temen-temen, katanya enak," ungkap Cempaka pada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).

Produk awalnya yaitu soft cookies. Dia mengatakan saat itu masih belum seramai sekarang peminatnya, tapi sudah mulai banyak peminatnya. 

Soft cookies itu lalu dia coba jual ke sekolah (SD) adiknya. Adiknya menawarkan kepada teman-temannya dan ternyata mereka suka.

Baca juga: Cair Bertahap hingga Desember 2021, Ini Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp 1,2 Juta!

Mulai serius berbisnis

Setelah makin banyak peminat dan dinilai memiliki prospek, dia mulai serius memikirkan bisnisnya.

Dia lalu membuat nama produk, logo, dan mempercantik cara pengemasannya agar terlihat lebih profesional.

"Setelah sudah siap semua, baru deh berani posting di Instagram," kata Cempaka.

Dia memilih menggunakan jasa pengiriman same day yaitu dengan GoSend karena itu opsi paling aman untuk mengirimkan makanan.

"Karena paling aman kalau buat kue-kue dan cepat. Walaupun aku bisa kirim ke luar kota juga, tapi buat Jabodetabek biasanya pakai GoSend. Menghindari produk supaya nggak hancur," tuturnya.

Dia mencontohkan macaroni panggang perlu segera dikirim, karena akan mudah basi jika terlalu lama di dalam ruangan.

"Pakai GoSend enaknya lebih cepet, simpel buat penjual dan pembeli. Pas pandemi tentu ngebantu banget," ungkapnya.

Selama pandemi lebih ramai

Selama pandemi Cempaka merasa lebih ramai permintaan, karena banyak orang lebih memilih belanja online.

Usaha makanannya paling laris saat menjelang lebaran atau hari raya. Sementara itu di bulan-bulan biasa keuntungannya naik turun.

Dia berencana membuat lebih banyak hampers, seperti hampers Natal, Imlek, dan lainnya.

"Karena banyak yang perlu hantaran untuk hari raya kan, Jadi aku ambil kesempatan di situ. Nyediain produk hantaran untuk mereka," tuturnya.

Baik Rahmasari maupun Cempaka, keduanya berharap pandemi Covid-19 bisa segera mereda. 

Sehingga usaha yang telah ditekuninya bisa menjadi penopang hidup dan usaha bangkit membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain juga. 

Baca juga: Update Corona 22 Oktober: Kasus di Indonesia Menurun, Singapura dan Inggris Melonjak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi