Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Rambut Dimasukkan ke Lubang Kecil pada Mata, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
TikTok: @niagipsygirl
Tangkapan layar cuplikan video mengeluarkan rambut dari dalam lubang kecil pada pangkal mata.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Sebuah video membagikan tindakan memasukkan sehelai rambut ke dalam lubang kecil pada mata. Video itu viral di platform TikTok pada Sabtu (16/10/2021).

"Ternyata tik tok ada manfaatnya namba pengetahuan juga," tulis sebuah akun TikTok.

Dalam video berdurasi 22 detik itu, terlihat seseorang sedang mengeluarkan sehelai rambut panjang dari dalam lubang kecil yang terletak pada pangkal mata orang lain.

Alat yang digunakan yakni semacam pinset. Setelah rambut dikeluarkan dari lubang kecil pada mata itu, orang tersebut memijat kelopak matanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Sabtu (30/10/2021), video itu sudah ditonton sebanyak lebih dari 3,6 juta kali dan disukai sebanyak 59.900 kali oleh pengguna TikTok lainnya.

Apakah tindakan tersebut aman dilakukan?

Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Cicendo Bandung, dr Grimaldi Ihsan SpM, mengatakan, tindakan memasukkan dan mengeluarkan rambut dari lubang kecil pada pangkal mata sangat tidak disarankan.

Tindakan tersebut berpotensi menyebabkan infeksi dan kerusakan saluran air mata.

"Memasukkan rambut ke lubang tersebut bisa berpotensi infeksi atau kerusakan saluran air mata tersebut, tentu tidak direkomendasikan untuk orang awam," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).

Ia menjelaskan, saluran tersebut dalam dunia medis dikenal sebagai lacrimal punctum.

"Punctum ini merupakan saluran normal air mata. Jadi ketika air mata dihasilkan, maka arah alirannya akan melalui saluran ini untuk diteruskan ke hidung dan ke orofaring (mulut)," lanjut dia.

Sementara itu, jika lacrima punctum dimasukkan benda-benda asing, maka fungsi normalnya akan terganggu dan bisa menyebabkan infeksi bahkan iritasi.

Apalagi, benda yang dimasukkan adalah rambut. Grimaldi mengatakan, kita tidak tahu seberapa banyak bakteri yang menempel pada rambut tersebut.

Menurut dia, lacrimal punctum ini tidak hanya muncul pada orang dewasa melainkan sudah ada sejak manusia lahir.

"Punctum mulai terbentuk dari kita lahir, itu sudah ada," kata dia.

Cara kerja lacrimal punctum

Dikutip dari situs Cleveland Clinic, ada tiga bagian utama dalam sistem air mata.

Pertama, kelenjar yang mmebuat cairan air mata. Kedua, bukaan atau lubang yang membiarkan air mata mengalir keluar dari mata. Ketiga, saluran di dalam hidung yang mengalirkan air mata.

Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dan masalah dengan salah satu dari mereka dapat menyebabkan kelebihan air mata.

Sementara, lacrimal punctum atau disebut kelenjar lakrimal terletak di bawah kulit mata atas dan bawah.

Kelenjar ini bertugas untuk memasukkan dan mengeluarkan air mata. Hal ini disadari ketika kita mengedipkan mata, maka bola mata akan terhidrasi.

Jika mata terhidrasi dengan baik, maka mata kita bisa melihat objek dengan jelas dan terhindar dari kekeringan mata.

Satu pasang mata memiliki empat lubang bukaan atau lacrimal punctum.

Setelah air mata meninggalkan mata melalui punctum, air mata akan mengalir ke bawah melalui "tabung" kecil yang disebut duktus nasolakrimalis.

Saluran ini berjalan di bawah kulit dan melalui tulang-tulang wajah ke dalam hidung.

Biasanya, ada sedikit cairan air mata sehingga hidung tidak terlalu basah. Hubungan antara mata dan hidung terlihat jelas ketika seseorang menangis.

Jika beberapa atau semua punctum tersumbat, maka air mata akan meluap.

Punctum sangat kecil, sehingga dapat tersumbat oleh partikel kecil seperti kotoran atau bahkan sel-sel lepas dari kulit di sekitar mata.

Pada kasus tertentu, infeksi di dekat punctum akan membuat area tersebut bengkak, dan punctum tidak akan berfungsi dengan baik. Bahkan, hal itu dapat menyebabkan epifora.

Epifora adalah istilah medis untuk kondisi air mata yang meluap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi