Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Arang untuk Tanaman

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Adrien Olichon
Arang juga bisa digunakan untuk berkebun, bisa menyerap kelebihan air tanah dan menjaga tanaman dari serangan hama.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com -  Pecinta tanaman akan melakukan apapun demi melihat kebun pekarangannya tumbuh hijau dan rimbun.

Mulai membuat kompos sendiri dari sampah dapur, menabur cangkang telur untuk memberikan tambahan mineral bagi tanah, meracik pestisida alami, dan masih banyak lagi.

Jika terapi tanaman menggunakan arang belum Anda coba, Anda bisa mulai mencobanya mulai dari sekarang.

Arang yang memiliki khasiat menetralkan racun ini ternyata juga bisa berdaya guna di kebun pekarangan rumah.

Dalam laman Better Homes and Gardens disebutkan bahwa arang bisa digunakan untuk menjaga tanaman indoor tumbuh sehat dan subur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 8 Manfaat Cuka untuk Berkebun

Manfaat arang untuk tanaman

Berikut ini 5 manfaat arang untuk tanaman:

1. Mengurangi kadar air dalam tanah

Beberapa tanaman tak bisa tumbuh dalam media tanah yang terlalu basah dan mengandung banyak air. Akar dari tanaman ini biasanya akan cepat membusuk, kemudian ditumbuhi jamur dan bakteri.

Nah untuk membuat drainase media tanaman menjadi lancar, beri lapisan arang di bawah lapisan tanah di dalam pot yang ada.

Arang bisa menyerap kelebihan air dalam tanah, menjaga akar agar tak ditumbuhi bakteri, dan menyerap aroma tak sedap dari lingkungan di sekitar tanaman.

2. Menetralkan tanah yang mengandung herbisida

Herbisida adalah senyawa atau material yang ditebarkan di tanah perkebunan atau pertanian untuk menekan atau memberantas gulma pengganggu.

Nah kandungan herbisida ini akan bertahan sangat lama di dalam tanah dan menyebabkan tanah tak bisa ditumbuhi tanaman.

Untuk menetralkan tanah, taburkan saja bubuk arang ke area tanah yang terkena senyawa herbisida.

Selain menghilangkan herbisida, arang juga bisa menyuburkan tanaman dengan kandungan potasiumnya.

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Tanaman yang Aman untuk Penderita Asma

3. Menyuburkan tanah

Melansir dari Balcony Garden Web, kandungan tinggi potasium di dalam arang bisa menyuburkan tanah yang kurang nutrisi.

Selain itu, menyampurkan serbuk arang ke dalam tanah juga bermanfaat mengusir serangan dan hama-hama penganggu tanaman kebun.

4. Menetralkan pestisida

Perkebunan atau pekarangan yang sudah disemprot pestisida juga rawan memiliki tanah yang menyekap pestisida dalam waktu lama.

Untuk menetralkannnya, Anda bisa mencampur 2 sendok makan arang dalam satu ember air, dan siramkan ke area tanah yang kemungkinan besar sudah pernah terpapar pestisida.

Namun, arang hanya bisa melunturkan pestisida organik dan bukan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan kimia.

Baca juga: Pestisida Alami untuk Membasmi Hama Semut Tanaman Indoor

5. Bisa digunakan sebagai mulsa

Mulsa adalah material penutup media tanaman atau tanah yang bermanfaat menjaga kelembaban tanah dan menekan hama juga penyakit.

Mulsa biasanya terbuat dari sampah kebun seperti dedaunan kering atau cacahan kayu kering.

Nah sebagai pengganti mulsa dari serbuk kayu, Anda bisa pula menggunakan mulsa dari serbuk arang.

Selain bisa menjaga kelembaban tanah, arang juga bisa menahan laju pertumbuhan rumput yang bisa menganggu pertumbuhan tanaman utama.

Selain itu, kebun yang ditutup mulsa dari arang juga akan memiliki warna hitam pekat, yang akan terlihat kontras dengan dedaunan hijau dari tanaman Anda.

Selain 5 manfaat di atas, arang juga bisa diletakkan di dalam kebun untuk mencegah serangga dan kumbang penganggu datang mendekat.

Baca juga: Sangat Mudah, Ini Cara Menanam Kentang di Pekarangan

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi