KOMPAS.com - Hari Vegan Sedunia diperingati pada hari ini, Senin (1/11/2021). Perayaan hari vegan sedunia diperingati setiap 1 November setiap tahunnya.
Ada berbagai alasan mengapa orang-orang memilih untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari produk hewan sama sekali. Peringatan ini merupakan bentuk dedikasi bagi mereka, serta kampanye gaya hidup vegan.
Hari vegan sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia atas perlakukannya terhadap hewan, etika ternak massal, dampak bagi lingkungan hidup, dan lain sebagainya.
Baca juga: Pola Makan Vegan dengan Biaya Murah Meriah, Mau Coba?
Dipelopori pemerhati hak hewan
Dikutip dari My Ethical Choice, 7 Oktober 2021, Hari Vegan Sedunia dipelopori oleh Vegan Society, sebuah kelompok yang dibentuk oleh Donald Watson. Donald Watson sendiri adalah advokat hak-hak hewan di Inggris.
Pada November 1944, Donald Watson memperkenalkan istilah vegan sebagai pengganti istilah vegetarian non-susu.
Berbeda dengan vegetarian yang masih mengkonsumsi produk hewani, seperti susu, keju, atau telur. Vegan merupakan gaya hidup yang benar-benar terlepas dari konsumsi produk hewani apa pun.
Sejak saat itu, terbentuklah Vegan Society dan kelompok ini mulai merayakan hari vegan sedunia yang ditetapkan pada tanggal 1 November setiap tahun.
Gaya hidup vegan
Beberapa orang terlahir dengan alergi atau tidak toleran terhadap produk hewani, seperti telur atau susu.
Beberapa lainnya memilih untuk mengkonsumsi sayur, buah, dan tanaman lain sepanjang hidupnya karena alasan agama dan kepercayaan.
Melansir laman Vegan Society, perilaku manusia yang menghindari konsumsi produk hewani sudah ada lebih dari 2.000 tahun.
Pada awal 500 sebelum masehi (SM), filsuf dan matematikawan Yunani Pythagoras mempromosikan kebajikan di antara semua spesies dan menggambarkan pola makan vegetarian.
Baca juga: Pola Makan Vegan dan Vegetarian, Apa Bedanya?
Konsep Veganisme
Sekitar waktu yang sama, Siddhartha Gautama yang lebih dikenal sebagai Sang Buddha, mendiskusikan gaya hidup vegetarian bersama para pengikutnya.
Kemudian, pada 1806 konsep awal veganisme baru saja mulai terbentuk. Dr William Lambe dan Percy Bysshe Shelley adalah Eropa pertama yang secara terbuka menolak telur dan susu dengan alasan etis.
Barulah Donald Watson mempopulerkan gaya hidup ini bersama dengan Elsie Shrigley.
Seiring berjalannya waktu, kini vegan menjadi gaya hidup. Ada yang memilih menjadi vegan agar bisa menerapkan gaya hidup lebih sehat, atau bahkan memakai alasan yang lebih serius, seperti memperjuangkan hak hewan.
Aktivis di berbagai belahan dunia gencar mengkampanyekan krisis iklim dan lingkungan hidup. Mereka percaya, dengan berhenti mengkonsumsi hewan maka bisa sedikit membantu kelestarian hewan serta mengurangi emisi gas rumah kaca akibat peternakan hewan.
Kampanye ini biasanya diiringi dengan slogan antiplastik dan swadaya pangan. Veganisme kemungkinan akan menjadi gaya hidup baru bagi banyak orang di masa depan.
Namun, penting juga untuk diketahui dan dipahami bahwa tidak semua orang cocok menjadi vegan karena alasan diet dan kesehatan mereka.
Baca juga: Untuk Vegan, Ini Bahan Pengganti Telur dalam Membuat Kue
Makanan siap saji bagi vegan
Gaya hidup vegan rupanya berimbas pada industri makanan dan minuman siap saji. Beberapa perusahaan makanan cepat saji mulai menyediakan pilihan menu non-hewani di gerai-gerainya.
Melansir USA Today, Minggu (31/10/2021), contohnya, Starbucks yang memperkenalkan Impossible Breakfast Sandwich pada 2020, Pizza Hut yang membuat topping pepperoni nabati, atau menu Dinning Dawdlers dari McDonald's, dan lainnya.
Menu vegan
Dalam laporan “Moving the Menu” World Animal Protection menilai 50 rantai makanan cepat saji terbesar di Amerika Serikat (AS), yang menyediakan pilihan menu vegan dan vegetarian.
Penilaian tersebut juga termasuk komitmen perusahaan makanan dan minuman cepat saji dalam mempertimbangkan jumlah pilihan makanan nabati, tanggung jawab perusahaan, komitmen terhadap produk nabati, dan mengurangi konsumsi daging.
Perusahaan makanan dan minuman siap saji yang berada di peringkat teratas dalam laporan tersebut, yakni Burger King, Chipotle, Starbucks, KFC, Panera Bread, Pizza Hut and Taco Bell.
Baca juga: Benarkah Perempuan dengan Mata Minus Tidak Boleh Melahirkan Normal?
Taco Bell contohnya, sudah menawarkan lebih dari 15 item pada menu "Veggie Cravings", yang juga mencoba opsi nabati tambahan, termasuk protein tanpa daging yang terbuat dari campuran buncis dan kacang polong yang dibumbui.
Sementara, Starbucks dan Panera, mengumumkan komitmen perusahaannya dalam kampanye gaya hidup vegan dan vegetarian.
“Untuk memenuhi tujuan 2030 kami, kami menetapkan lima strategi utama, yang berakar pada sains, didasarkan pada misi dan nilai Starbucks, dan diinformasikan oleh penelitian dan uji coba pasar yang komprehensif: Memperluas pilihan produk berbasis tanaman pada menu,” kata pihak Starbucks dalam Laporan Dampak Lingkungan dan Sosial Global 2020.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.