Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mengatasi Mood Swings dengan Pala

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Samantha Gades
Seduhan susu hangat dan taburan bubuk pala bisa digunakan untuk meredakan stres dan mengatasi mood swings.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pala adalah rempah-rempah yang memiliki banyak khasiat kesehatan, salah satunya sebagai antidepresan untuk mengatasi gangguan tidur.

Pala yang ditumbuk menjadi serbuk bisa dimasukkan ke dalam segelas susu hangat. Racikan minuman ini biasa diminum sebelum tidur untuk digunakan memancing kantuk dan memberi efek tenang.

Senyawa di dalam pala bisa meningkatkan kinerja otak, mengurangi mood swings, menstimulasi sistem saraf, dan meredakan ketegangan stres.

Pala memiliki properti adaptogen yang bisa menyehatkan mental. Di satu sisi pala bisa menenangkan saraf dan memicu kantuk, namun di sisi lain pala bekerja menstimulasi otak sehingga kita lebih bersemangat dan memiliki mood yang stabil.

Baca juga: Pil KB Bisa Menyebabkan Mood Swings, Ini Cara Mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Racikan kuno

Melansir Times of Indian, ramuan bubuk pala yang digunakan untuk menyehatkan mental ternyata sudah ada di dunia ini sejak ratusan tahun yang lalu.

Bahkan di kejayaan Romawi dan Yunani Kuno, pala sudah digunakan sebagai vitamin otak untuk menyembuhkan depresi dan kegelisahan yang kronis. 

Masyarakat Romawi Kuno mengambil minyak dari pala untuk kemudian digunakan mengobati stres, anxiety dan fatigue yang melemahkan tubuh dan otak. Mereka percaya bahwa properti di dalam pala memiliki kandungan zat sedatif yang bisa menenangkan saraf.

Selain digunakan sebagai penghalau galau, pala juga digunakan oleh masyarakat Romawi Kuno sebagai bumbu afrodisiak, yaitu senyawa yang bisa meningkatkan gairah seksual.

Pada masa tersebut, pala bahkan dikenal sebagai viagranya kaum wanita. 

Baca juga: 7 Tanaman Indoor yang Bisa Meredakan Stres

Paduan pala dan susu hangat

Dari abad ke abad pala tetap digunakan untuk menyehatkan kondisi mental. Perbedaannya hanya pada cara mengonsumsinya.

Masyarakat Eropa lebih senang menaburkan bubuk pala ke dalam secangkir susu hangat.

Minuman ini biasa diminum menjelang tidur agar mereka bisa mendapatkan kualitas tidur yang maksimal.

Mengapa pala harus dipadukan dengan susu dan bukan teh atau minuman lain?

Ternyata senyawa dalam susu hampir mirip karakteristiknya dengan senyawa dalam pala, yaitu sama-sama bisa meningkatkan kerja kognitif otak dan memicu tubuh mengeluarkan serotonin, hormon yang membuat tubuh rileks dan kemudian mengantuk.

Nah properti adaptogen pada pala, akan bekerja lebih maksimal ketika berpadu dengan properti pada susu seperti magnesium, mangan, cooper, vitamin B1 dan vitamin B6. 

Bahkan menurut studi, aroma dari susu dan wangi pala saja sudah bisa merangsang saraf untuk tenang. Imbasnya, mood swings pun akan terkendali.

Baca juga: Ini Cara Tepat Menyimpan Susu Bubuk

Cara aman mengonsumsi pala

Meski bisa menenangkan tubuh dan mengusir mood swings, namun hati-hati ketika mengonsumsi pala untuk kebutuhan harian.

Kebanyakan pala justru akan menimbulkan anxiety, halusinasi dan sensasi jantung yang berdenyut sangat kencang.

Dosis harian yang paling aman untuk pala adalah sekitar sejumput kecil bubuk pala. Campurkan bubuk pala pada segelas susu hangat atau teh jika memang tak ada susu segar tersedia di dalam dapur.

Kemudian minumlah susu hangat dengan pala ini menjelang tidur, atau ketika mood swings Anda tengah terasa sangat memburuk.

Baca juga: 8 Manfaat Menyeduh Teh Tanpa Gula dan Susu

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi