Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Temukan Ratusan Telur Dinosaurus Berusia 193 Juta Tahun

Baca di App
Lihat Foto
D. Pol/Gizmodo
Fosil telur Mussaurus
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ahli paleontologi menemukan lebih dari 100 telur dan 80 kerangka dari dinosaurus bernama Mussaurus patagonicus di Patagonia, Argentina.

Temuan itu membalikkan pemahaman ahli paleontologi tentang dinosaurus awal.

Penelitian yang diterbitkan baru-baru ini menggambarkan koleksi telur serta kerangka dinosaurus remaja dan dewasa, dikutip dari Business Insider.

Dinosaurus ini adalah nenek moyang dari herbivora berleher panjang yang disebut sauropoda, seperti Brachiosaurus.

Baca juga: Fosil Dinosaurus Seukuran Lapangan Basket Ditemukan di Australia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur dan kerangka dinosaurus

Ahli menemukan 8-30 telur seukuran telur ayam, sehingga menunjukkan mereka tinggal di sarang sebagai bagian dari tempat berkembang biak bersama.

Para ilmuwan juga menemukan kerangka Mussaurus dengan ukuran dan usia yang sama terkubur bersama. Gabungan, pola-pola ini menawarkan bukti bahwa dinosaurus hidup dalam kawanan.

"Saya pergi ke situs ini dengan tujuan untuk menemukan setidaknya satu kerangka dinosaurus yang bagus. Kami menemukan 80 kerangka dan lebih dari 100 telur," kata seorang peneliti di museum paleontologi di Patagonia Egidio Feruglio, Diego Pol.

Sebelum penemuan ini, para peneliti mengira perilaku penggembalaan terbatas pada dinosaurus dari periode Jurassic dan awal Cretaceous.

Itu karena bukti fosil paling awal dari kawanan sauropoda hanya berumur 150 juta tahun.

Tanah bersarang ini mendorong garis waktu itu kembali lebih dari 40 juta tahun. Ini adalah bukti paling awal yang diketahui dari kelompok sosial di antara dinosaurus, kata penulis penelitian.

Baca juga: Dua Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan di China, seperti Apa Persisnya?

Melihat isi telur

Ahli paleontologi Argentina menemukan kerangka Mussaurus pertama di situs Patagonia ini pada akhir 1970-an.

Dinosaurus yang mereka temukan panjangnya tidak lebih dari 6 inci.

Akan tetapi, mereka tidak menyadari telah menemukan bayi yang baru lahir, para peneliti menamai makhluk itu "kadal tikus" karena ukuran kerangka yang kecil.

Pol memutuskan untuk menjelajahi kembali daerah itu mulai tahun 2002. Sebelas tahun kemudian, ia membantu menemukan fosil Mussaurus dewasa pertama di sana.

Tulang-tulang itu mengungkapkan bahwa versi dewasa dari "kadal tikus" ini berukuran lebih dekat dengan kuda nil modern.

Mereka tumbuh dengan berat sekitar 1,5 ton, mencapai panjang 26 kaki dari hidung ke ujung ekor. Namun, ukuran bayi bisa muat di telapak tangan manusia.

Sejak itu, tim Pol juga telah menemukan dan mempelajari isi dari sarang yang berukuran kurang dari setengah mil persegi.

Pada 2017, ia membawa 30 telur ke laboratorium di Perancis untuk mengintip ke dalam dan memastikan spesies embrio tanpa merusak cangkangnya, menggunakan teknologi sinar-X.

Dengan menganalisis ukuran dan jenis tulang di tempat bersarang, para peneliti menentukan bahwa hewan-hewan itu dikubur di dekat rekan-rekan dengan usia yang sama.
Beberapa kelompok memiliki remaja yang berusia kurang dari satu tahun, sedangkan kelompok lain terdiri dari individu yang sedikit lebih tua tetapi belum sepenuhnya dewasa.

Jenis pemisahan usia itu adalah tanda kunci dari kawanan, yaitu remaja bergaul dengan orang lain seusia mereka sementara orang dewasa mencari makanan dan melindungi komunitas.

"Mereka sedang beristirahat bersama dan kemungkinan meninggal saat kemarau. Ini cocok dengan kawanan yang tinggal bersama selama bertahun-tahun," kata Pol.

Indikasi kuat lain dari perilaku kawanan adalah tempat bersarang itu sendiri. Jika Mussaurus hidup sebagai sebuah komunitas, masuk akal ketika mereka bertelur di area umum.

Baca juga: Ilmuwan Berhasil Identifikasi Fosil Dinosaurus Berusia 115 Juta Tahun

Fosil berusia 193 juta tahun

Untuk mengetahui usia fosil, para peneliti memeriksa mineral dalam abu vulkanik yang tersebar di sekitar telur dan kerangka.

Hasilnya, fosil itu berusia sekitar 193 juta tahun.

Sebelumnya, para ilmuwan mengira dinosaurus jenis ini hidup selama periode Trias akhir, sekitar 221 juta hingga 205 juta tahun yang lalu.

Hal ini menunjukkan bahwa Mussaurus berkembang pesat selama periode Jurassic awal. Artinya, nenek moyang Mussaurus selamat dari peristiwa kepunahan massal 200 juta tahun yang lalu.

Menurut para peneliti, kunci untuk bertahan hidup mungkin adalah perilaku menggembala.

"Ini adalah hewan sosial dan kami pikir ini mungkin menjadi faktor penting untuk menjelaskan kesuksesan mereka," jelas Pol.

Kehidupan komunal mungkin membantu Mussaurus menemukan makanan yang cukup, sehingga mempermudah mereka mencari makan di daerah lebih luas.

Dengan tinggal dalam kawanan, orang dewasa dapat melindungi anak-anak mereka dengan lebih baik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi