KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan penggunaan vaksin corona Sinovac untuk usia 6-11 tahun.
Pemberian vaksin Coronavac produksi Sinovac Life Science Co. Ltd ini dinilai berdasarkan studi klinik di China dengan total subjek 1.050 anak yang menunjukkan penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Hal yang perlu diketahui soal vaksin Sinovac untuk usia 6-11 tahun
1. KeamananProfil keamanan pada anak usia 6-11 tahun sebesar 11 persen, sebanding dengan profil keamanan pada usia 12-17 tahun yang sudah disetujui sebesar 14 persen.
Semua laporan kejadian tidak diinginkan (adverse events) yang teramati termasuk dalam kategori grade 1 dan 2, ringan hingga sedang.
Terkait dengan efek pembentukan respons imun (imunogenisitas) vaksin pada anak usia 6-11 tahun, hasil pengamatan uji antibodi netralisasi 28 hari setelah vaksinasi dosis ke-2 menunjukkan seropositive rotes dan seroconversion rates mendekati 100 persen.
Nilai titer antibodi (Geometric Mean Titre/GMT) pada anak lebih tinggi dari titer antibodi pada kelompok dewasa yang sudah diketahui efikasinya.
Pemberian vaksin Sinovac dengan dosis 600 SU aman dan memberikan respons imun yang baik pada anak usia 6-11 tahun.
Baca juga: BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Kata Satgas Covid-19 hingga IDAI
2. DosisAnak usia 6-11 tahun dapat diberikan vaksin Sinovac dengan 2 dosis secara intramuskular, dengan masing-masing suntikannya diberikan sebesar 600 SU atau 0,5 mL per dosis.
Interval waktu antar pemberian selama 4 minggu.
Dalam program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membutuhkan tambahan 25-30 juta dosis vaksin Sinovac.
3. Waktu pemberian vaksin Sinovac untuk anakKemenkes belum dapat memastikan waktu dimulainya pemberian vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun.
Disebutkan, saat ini tengah disiapkan petunjuk teknis untuk pelaksanaannya, termasuk kesiapan petugas kesehatan, sarana, prasarana dan masyarakat.
Selama masa pandemi, anak-anak termasuk dalam kelompok rentan, meskipun gejala yang dialami cenderung ringan bahkan tidak bergejala, namun risiko tertular Covid-19 sama dengan orang dewasa.
Baca juga: Kapan Vaksin Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun Dimulai? Ini Penjelasan Kemenkes
4. Kasus anak di IndonesiaSatuan Tugas (Satgas) Covid-19 mencatat bahwa kasus infeksi virus corona di Indonesia pada anak-anak cukup banyak.
Rinciannya, sebanyak 2,9 persen untuk usia 0-5 tahun dan 10 persen untuk usia 6-18 tahun.
Akan ada penambahan target sasaran vaksinasi dari kelompok usia 6-11 tahun sekitar 25-27 juta, dengan masuk dalam program vaksinasi pemerintah dan memperoleh vaksin secara gratis.
5. Kondisi yang tidak diperbolehkan menerima vaksinasiIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan vaksinasi untuk anak-anak yang memiliki atau mengalami kontraindikasi sebagai berikut:
- Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol
- Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis
- Pasien anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi
- Anak yang sedang mendapat pengobatan imunosupresan/sitostatika berat
- Anak-anak mengalami demam 37,5 derajat celcius atau lebih
- Anak baru sembuh dari infeksi virus kurang dari 3 bulan
- Pascaimunisasi lain kurang dari 1 bulan
- Anak atau remaja sedang hamil
- Mempunyai hipertensi dan diabetes melitus
- Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital yang tidak terkendali
Pemberian imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis, atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter penanggung jawab pasien sebelumnya.
(Sumber: Kompas.com (Nur Fitriatus S, Rosy Dewi/ Editor: Sari H, Rendika F))
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.