Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Surat Pengalihan Deposito Ratusan Juta Catut Bank Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Facebook
Tangkapan layar unggahan Facebook tentang surat pengalihan deposito palsu
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Foto-foto yang diklaim sebagai surat pengalihan deposito yang mengatasnamakan Bank Indonesia beredar di media sosial Facebook.

Nominal uang yang dialihkan kepada nasabah penerima mulai dari ratusan juta rupiah.

Pada bagian akhir surat nama-nama pegawai Bank Indonesia dicatut dan serah terima tunai disebut akan disaksikan oleh Dewan Bank Indonesia dan Direksi Perusahaan.

Pihak Bank Indonesia menegaskan bahwa surat-surat itu bukan berasal dari pihaknya dan dipastikan hoaks.

Narasi yang beredar

Salah satu akun Facebook yang menyebarkan surat pengalihan deposito itu adalah akun ini. Selain itu dibagikan di akun ini, ini, dan ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski berbeda-beda wujud suratnya, surat-surat tersebut memiliki kesamaan yakni berisi nama nasabah, jumlah deposit, nama penerima, hingga tanda tangan dan logo Bank Indonesia.

Ada yang diberi judul Surat Pencairan Deposito, ada juga Pengalihan Deposito. Nama pegawai BI yang dicatut antara lain kepala keuangan BI dan dirut BI.

Meterai yang digunakan adalah meterai Rp 6.000. Sementara itu, logo BI dibuat transparan berukuran besar di tengah kertas. Selain itu di bagian atas surat.

Nominal yang tertera di surat pengalihan deposito itu bernilai fantastis, yaitu Rp 297 juta, Rp 464 juta, Rp 630 juta, dan Rp 840 juta.

Informasi yang tertera di salah satu surat tersebut yaitu:

"Pengalihan Deposito

Nama Nasabah: TEJA FERNANDO
Jumlah Deposito: Rp 464.000.000,00,-
Pajak Deposito: Rp 11.600.000,- (2,5%/1juta)

Nama Penjamin: PUJIATI
Penerima Deposito: PUJIATI
Jumlah Deposito: Rp 464.000.000,00,-
Pajak Deposito: Rp 11.600.000,- (2,5%/1juta)

No. Rek: 03XXXXXXXX (bank...) PUJIATI

Demikian surat pengalihan deposito tunai akan diserah terimakan kepada PUJIATI
disaksikan oleh Dewan Bank Indonesia dan Direksi Perusahaan.

Dari Tanggal: 28 MEI 2021
Sampai Tanggal: 01 JUNI 2021

Pemohon/Nasabah
...
Penjamin/Penerima
...
Perusahaan
...
Dirut Bank B.I."

Konfirmasi Kompas.com

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Junanto Herdiawan menegaskan, surat-surat pengalihan deposito yang mengatasnamakan Bank Indonesia itu hoaks atau tidak benar.

"Ini hoaks," kata Junanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

BI mengimbau kepada masyarakat untuk cermat ketika mendapatkan suatu informasi.

Informasi terkait BI bisa dicek melalui website resmi Bank Indonesia yang bisa diakses di sini.

"Kami harap masyarakat untuk lebih cermat, cerdas, dan waspada atas segala sesuatu janji atau tawaran-tawaran menggiurkan yang mengatasnamakan Bank Indonesia," ujar Junanto.

Sebelumnya, Kamis (4/11/2021), Bank Indonesia menginformasikan lewat akun media sosial Facebook bahwa terdapat penipuan dengan modus surat pengalihan deposito yang ditandatangani oleh Gubernur BI.

Ada yang nominalnya sebesar Rp 740 juta. Pihak BI mengimbau masyarakat agar tidak langsung senang ketika mendapat surat semacam itu, karena surat itu hoaks. Masyarakat perlu mengonfirmasi terlebih dahulu.

Salah satu caranya bisa dengan menghubungi #Bicara131 untuk memastikan informasi seputar Bank Indonesia maupun kebanksentralan lainnya.

Kesimpulan

Surat pengalihan deposito mengatasnamakan Bank Indonesia yang beredar adalah hoaks atau tidak benar.

Pihak Bank Indonesia menegaskan bahwa surat-surat itu bukan berasal dari pihaknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi