Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Gempa di Bulan Oktober 2021 Meningkat Dibandingkan September

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mencatat adanya kenaikan aktivitas gempa pada Oktober 2021.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, tercatat ada 844 kali gempa dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman pada bulan lalu.

"Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan September sebanyak 805 kali," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Gempa M 4,1 Guncang Kuta Utara Bali, BMKG Imbau Warga Waspada Gempa Susulan

Dominasi gempa

Menurut Daryono, aktivitas gempa di wilayah Indonesia selama Oktober didominasi oleh gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 yang terjadi sebanyak 831 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah aktivitas gempa kecil ini mengalami peningkatan jika dibanding bulan lalu yang terjadi sebanyak 794 kali.

Sementara itu, gempa signifikan dengan magnitudo di atas 5,0 terjadi sebanyak 13 kali atau mengalami peningkatan jika dibanding bulan lalu yang terjadi 11 kali.

Daryono mengatakan, gempa dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat selama Oktober terjadi sebanyak 71 kali.

"Jumlah gempa dirasakan mengalami peningkatan jika dibanding bulan September sebanyak 61 kali," jelas dia.

Data jumlah gempa dirasakan ini di luar aktivitas gempa swarm yang terjadi di Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya. Sebab, gempa yang terjadi di wilayah ini sebagian besar dirasakan oleh warga.

Baca juga: Aktivitas Gempa Bumi Capai 844 Kali, BMKG Sebut Meningkat Selama Oktober 2021

 

Gempa yang merusak

Pihak BMKG juga mencatat ada 3 kali gempa yang merusak selama Oktober 2021.

Pertama, gempa di Karangasem dan Bangli, Bali dengan magnitudo 4,8 pada 16 Oktober 2021 yang berdampak merusak lebih dari 600 bangunan rumah.

Gempa tersebut juga memicu longsoran yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia, dan beberapa orang menderita luka-luka.

Kedua, gempa Blitar-Malang, Jawa Timur dengan magnitudo 5,3 pada 22 Oktober 2021 yang berdampak merusak beberapa bangunan rumah, mushola, dan gedung sekolah.

Ketiga, rangkaian aktivitas gempa swarm sejak 23 Oktober 2021 yang mengguncang wilayah Banyubiru, Ambarawa, Salatiga dan sekitarnya di Jawa Tengah yang berdampak merusak beberapa bangunan rumah warga.

"Jumlah gempa merusak meningkat di bulan Oktober 2021 dibandingkan September yang terjadi satu kali yaitu Gempa Brebes-Bumiayu magnitudo 3,0 pada 28 September 2021 yang menimbulkan kerusakan sebanyak 19 rumah warga di wilayah Kecamatan Sirampog, Brebes," ujarnya.

Baca juga: BMKG Sebut Ada 114 Kali Gempa Bumi di Maluku Sepekan Terakhir

Zona aktif gempa

Daryono menuturkan, zona aktif gempa di wilayah Indonesia selama Oktober paling banyak dicatat di 9 kluster seismisitas, yaitu:

  1. Aceh-Simeulue,
  2. Bengkulu-Lampung,
  3. Jawa Barat,
  4. Selatan Yogyakarta-Pacitan,
  5. Bali-Lombok-Sumba,
  6. Sulawesi Tengah,
  7. Laut Maluku,
  8. Ambon-Seram,
  9. Papua Utara.

Baca juga: Gempa di Maluku Tengah, 35 Rumah Rusak, 1 Gedung SMP dan Masjid Retak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi