Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terkait Banjir Bandang yang Menerjang Kota Batu Jatim

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Kondisi rumah Suliamat (53) di Dusun Gintung, Desa Bulokerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang hancur akibat terbawa arus banjir bandang, Jumat (5/11/2021).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kota Batu Jawa Timur diterjang banjir bandang pada Kamis (4/11/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, tepatnya di kecamatan Bumiaji.

Derasnya aliran banjir menghanyutkan sejumlah kendaraan, bahkan beberapa warga dilaporkan terseret arus air.

Banjir ini diduga terjadi akibat alih fungsi lahan oleh manusia. Bantuan pun mulai berdatangan di lokasi bencana memasuki hari ketiga kejadian.

Berikut 5 fakta banjir bandang Kota Batu Jatim:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Analisis BMKG Terkait Banjir Alor dan Banjir Bandang Kota Batu

1. Dampak

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/11/2021), banjir bandang menyebabkan 21 bangunan dan 30 unit kendaraan rusak.

Bangunan meliputi rumah warga, bengkel, dan kandang sapi. Sementara itu, 30 unit kendaraan yang rusak, terdiri dari 3 mobil dan 17 unit sepeda motor.

Jumlah bangunan yang rusak bertambah. Ada 35 unit rumah rusak dan 33 unit rumah terendam lumpur. Sementara itu, sejumlah warga dilaporkan hilang.

Berdasarkan data Jumat (5/11/2021) pukul 11.00 WIB, sebanyak 6 orang meninggal akibat banjir.

Enam orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan selamat. Namun, 3 orang lain masih belum ditemukan.

Dalam kondisi ini, upaya penyelamatan jiwa diutamakan. Upaya pembersihan lumpur dan puing-puing sedang dilakukan.

Baca juga: Kota Batu Dilanda Banjir, Ini Penjelasan Ahli mengenai Penyebabnya 

2. Korban meninggal dan hilang

Berikut ini adalah identitas 6 korban yang ditemukan meninggal:

Sementara itu, terdapat 3 korban yang belum diketahui keberadaannya.

*data terakhir diperbarui pada Sabtu (6/11/2021) dan kemungkinan dapat berubah

Baca juga: UPDATE Banjir Bandang Kota Batu, Korban Meninggal Jadi 6 Orang

3. Ratusan warga diungsikan

Berdasarkan data dari Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Jumat (5/11/2021), terdapat 142 orang yang diungsikan akibat bencana yang terjadi.

Sebanyak 10 orang mengungsi di Gedung Kesenian Desa Bulukerto. Sebagian lainnya mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga.

"Untuk pengungsian, hari ini yang di tempat untuk pengungsian ada 10 orang di Gedung Kesenian Bulukerto. Untuk yang lainnya masih memungkinkan tidur di tempat saudara-saudaranya," kata Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso saat memberikan keterangan terkait penanganan banjir di Balai Kota Among Tani pada Jumat (5/11/2021).

Baca juga: 142 Warga Mengungsi akibat Banjir Bandang di Kota Batu

4. Kunjungan Menteri Sosial

Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung ke Kota Batu dan menyambangi Dusun Gintung, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur pada Jumat (5/11/2021) malam.

Risma memberikan santunan kepada para korban, khususnya korban luka dan ahli waris korban meninggal.

"Saya ke sini memang karena ada korban yang harus kita berikan santunan," ujar dia, saat ditemui di Posko Siaga Tagana Balai Kesenian Bulukerto, dikutip dari Antara, Sabtu (6/11/2021).

Risma memberikan santunan masing-masing Rp 15 juta ke ahli waris korban meninggal dan R 5 juta pada korban luka.

Bantuan lainnya yang diberikan Kementerian Sosial berupa paket makanan cepat saji, kidsware, family kit, makanan bayi, tenda, dan matras untuk keperluan pengungsi.

Baca juga: Mensos Risma Tinjau Banjir Bandang di Kota Batu

5. Status Tanggap Darurat

Melihat dampak kerusakan dan korban jiwa, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menetapkan status tanggap darurat bencana.

"Perlu adanya status darurat bencana, disarankan dua minggu ke depan," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, dikutip dari Antara, Jumat (5/11/2021).

BNPB mendorong pemkot membentuk klaster-klaster pendukung percepatan penanganan dampak banjir bandang.

Seperti klaster pencarian, urusan pengungsi, logistik, dapur umum, psikososial, sarana-prasarana, kesehatan, dan pemulihan.

(Sumber: Kompas.com/Andi Hartik, Rakhmat Nur Haki | Editor : Dheri Agriesta, Pythag Kurniati, Abba Gabrilin, Rakhmat Nur Hakim, Kristian Erdianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi