Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Orang Berbeda-beda?

Baca di App
Lihat Foto
DOK. SHUTTERSTOCK
Ilustrasi vaksinasi sebagai syarat perjalanan.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Setiap orang bisa mengalami reaksi yang berbeda ketika mendapatkan vaksinasi, termasuk vaksinasi Covid-19.

Perlu diketahui, benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh pada umumnya akan menimbulkan reaksi.

Dari berbagai merek vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia, masing-masing memiliki risiko efek samping.

Efek samping yang mungkin terjadi juga beragam, mulai efek samping ringan hingga sedang. Meski demikian, semua vaksin yang telah disetujui untuk digunakan tergolong aman.

Dari program vaksinasi yang telah dijalankan di Indonesia, efek samping yang dirasakan, misalnya, ada yang merasakan pegal di bekas area suntikan, mengantuk, nyeri sendi, demam, sakit kepala, dan lain-lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek samping atau reaksi yang dirasakan masing-masing orang bisa berbeda.

Baca juga: INFOGRAFIK: 10 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Menerima Vaksin Covid-19

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Respons tubuh bisa berbeda satu sama lain

Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), Profesor Hindra Irawan Satari memberikan penjelasan soal ini.

"Respons tubuh seseorang terhadap masuknya vaksin selalu berbeda," kata Profesor Hindra kepada Kompas.com, Sabtu (6/11/2021).

Oleh karena itu, kata dia, wajar jika efek yang ditunjukkan setiap orang berbeda-beda.

Meski respons yang muncul beragam, Hindra menyebutkan, efek-efek yang beragam itu tetap sama. Artinya, masih tergolong efek samping yang memang telah diketahui dalam proses uji klinis.

"Secara umum memberikan kelompok gejala yang sama (pegal, demam, nyeri sendi, dan lain sebagainya)," ujar dia.

Baca juga: Apakah Saat Ini Perlu Booster Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan WHO

Meskipun setiap orang mungkin menunjukkan efek yang tak sama, Hindra memastikan semua vaksin Covid-19 akan tetap bekerja membentuk kekebalan tubuh terhadap virus corona.

"Kepekaan seseorang terhadap stimulus akan berbeda. Namun, meski respons terhadap pemberian vaksin tiap orang berbeda hasil akhir sebagian besar membentuk kekebalan terhadap Covid-19," kata Hindra.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi mengatakan, perbedaan efek samping yang terjadi pada seseorang ketika ia menerima vaksin dosis pertama dan kedua bukan karena adanya perbedaan alat atau kandungan vaksin yang digunakan.

"Enggak ada (perbedaan) ya," ujar Nadia, saat dihubungi secara terpisah, Sabtu (6/11/2021).

Baca juga: [HOAKS] Penerima Vaksin Covid-19 Tidak Boleh Scan MRI

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Kondisi Anak yang Tidak Boleh Menerima Vaksinasi Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi