Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya 8 Orang Saat Konser Travis Scott

Baca di App
Lihat Foto
Getty Images via AFP/ALEX BIERENS DE HAAN
Letters and balloons are seen outside of the canceled Astroworld festival at NRG Park on November 6, 2021 in Houston, Texas. According to authorities, eight people died and 17 people were transported to local hospitals after what they describe as a crowd surge at the Astroworld festival, a music festival started by Houston-native rapper and musician Travis Scott in 2018. Alex Bierens de Haan/Getty Images/AFP (Photo by Alex Bierens de Haan / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Peristiwa tewasnya 8 orang dalam konser "Astroworld" rapper asal Amerika Serikat, Travis Scott, menjadi perbincangan, termasuk di media sosial.

Ratusan orang diinformasikan mengalami luka-luka saat festival musik yang digelar di Houston pada Jumat (5/11/2021).

Hingga Minggu (7/11/2021) pukul 12.00 WIB, sebanyak 476.000 orang telah memperbincangkan soal Travis Scott di Twitter.

Kronologi peristiwa

Dilansir dari Reuters, Minggu (7/11/2021), sebanyak 50.000 penonton berdesak-desakan menuju panggung untuk menyaksikan konser Travis Scott hingga menyebabkan terjadinya kepanikan.

Menurut keterangan pihak berwenang setempat, kerumunan pengunjung datang seperti gelombang dan tak terhentikan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa orang dilaporkan pingsan, yang lain berjuang untuk mendapatkan udara.

Mereka tidak dapat menjelaskan bagaimana konser yang bagian bagian dari dari festival musik Astroworld yang diselenggarakan oleh Live Nation dan Travis Scott, menjadi kisruh.

Dorongan pengunjung yang berdesak-desakan ini juga terjadi di luar area konser, bahkan tidak berhenti ketika Travis Scott sudah naik ke panggung pada Jumat (5/11/2021) sekitar pukul 21.00 waktu setempat. 

Saat musik dimainkan, bukan hentakan bahagia dari adrenalin yang muncul, melainkan kepanikan karena beberapa orang yang tumbang.

Penonton konser mengangkat tubuh teman-teman dan orang-orang yang tidak sadarkan diri, berupaya membawanya ke tempat yang aman. 

Yang lain berteriak minta tolong untuk mendapatkan tindakan pertolongan pertama pacu jantung dan memohon agar konser dihentikan.

Pejabat setempat mengonfirmasi sebanyak delapan orang meninggal dengan rentang usia 14-27 tahun.

Ratusan orang lainnya dirawat di rumah sakit lapangan di lokasi konser karena cedera. Ada pula yang dirawat di rumah sakit setempat.

Di antara mereka yang dirawat di rumah sakit ada seorang anak berusia 10 tahun.

Upaya "bertahan hidup" ini kemudian disadari oleh Travis Scott saat ia melihat ada ambulans di tengah kerumunan penontonnya pada pukul 21.30 waktu setempat.

"Ada ambulans di kerumunan, wah, wah, wah," ujar Travis yang tampaknya mencoba menenangkan keributan.

Selama beberapa detik, musik berhenti. Scott melihat ke arah kerumunan dan bertanya apa yang terjadi.

Live Nation menghentikan konser kira-kira 30 menit lebih awal dari yang direncanakan, sekitar pukul 22.10 waktu setempat.

Tidak jelas seberapa besar kekacauan yang bisa dilihat dari panggung atau ketika penyelenggara konser menyadari masalah yang tengah terjadi.

Kepala Polisi Houston, Troy Finner, mengatakan, para pejabat khawatir penghentian konser dapat memperburuk situasi.

“Anda tidak bisa hanya menutup ketika Anda mendapati ada lebih dari 50.000 individu,” ujar Finner.

“Kita harus khawatir tentang kerusuhan, kerusuhan, ketika Anda memiliki kelompok yang semuda itu,” lanjut dia.

Petugas medis kewalahan

Sementara itu, seorang petugas medis lapangan untuk Festival Musik Astroworld, Sami Anjum (28), mengatakan, penonton konser "tidak patuh" dan membuatnya sulit untuk membantu mereka yang membutuhkan.

“Banyak yang menawarkan untuk membantu atau mengarahkan petugas medis lapangan untuk mengambil tindakan tertentu tetapi mereka tidak memahami volume, variasi, kecepatan, dan variabilitas keadaan darurat medis yang kami hadapi,” kata Anjum. 

Melansir New York Times, Sabtu (6/11/2021), salah satu penonton, Nick Johnson (17) mengatakan, peristiwa berdesak-desakan itu terasa menyesakkan.

"Rasanya seperti neraka. Semua orang hanya di belakang, mencoba untuk bergegas ke depan," ujar Johnson.

Penonton lain juga mengungkapkan hal serupa, yang menjelaskan bahwa kerumunan orang saat itu benar-benar memprihatinkan.

Ia mengaku kehilangan kontak dengan teman-temannya saat mencoba keluar dari kerumunan.

“Saya berjuang untuk hidup saya, tidak ada jalan keluar," kata dia.

Pernyataan Travis Scott

Dalam sebuah pernyataan, Travis Scott mengatakan, ia benar-benar hancur mengetahui peristiwa tersebut terjadi saat konsernya berlangsung.

Ia pun berjanji untuk bekerja sama dalam penyelidikan peristiwa itu.

Seorang juru bicara Live Nation mengatakan, penyelenggara acara akan memberikan informasi dan bantuan sebanyak mungkin kepada pihak berwenang setempat.

"Ini adalah kasus yang tragis, dan itulah mengapa saya menginginkan penyelidikan yang sangat, sangat menyeluruh tentang ini," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi