Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

225 Peserta SKD CPNS Curang, Perlukah Nama-namanya Diumumkan?

Baca di App
Lihat Foto
TRIBUN-TIMUR.com/SITI AMINAH
Pelaksanaan SKD CPNS Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di CCC Makassar.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Dugaan kecurangan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mencuat ke publik baru-baru ini.

Diberitakan Kompas.com, 27 Oktober 2021, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menemukan dugaan kecurangan yang dilakukan 225 peserta dalam proses seleksi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) 2021.

Sebanyak 225 peserta tersebut tersebar di Kabupaten Buol sebanyak 27 orang, Kabupaten Enrekang sebanyak lima orang, Kabupaten Mamuju Pasang Kayu Pemprov Sulbar (Gedung PKK Mamuju) 40 orang, Mandiri Lampung 23 orang, Kabupaten Mamasa 19 orang, Kabupaten Sidenreng Rappang 62 orang, Kabupaten Luwu empat orang, Kabupaten Buton Selatan 41 orang serta Mandiri Kumham Sulsel empat orang.

Dalam laporan tersebut tercatat ada sembilan titik lokasi (Tilok) dengan dugaan kecurangan, termasuk di Tilok Mandiri Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi dugaan kecurangan tersebut, yakni Tilok Mandiri Pemerintah Kabupaten Enrekang (Aula Kantor Bupati Enrekang); Tilok Mandiri Cost-Sharing Mandiri Kabupaten Mamuju, Kabupaten Pasang Kayu, Provinsi Sulawesi Barat (Gedung PKK Prov Sulawesi Barat) dan Tilok Mandiri BKN Lampung (Aula Makorem 043 Garuda Hitam).

Apakah nama-nama peserta yang melakukan kecurangan perlu diumumkan?

Baca juga: Anggota DPR Minta Seleksi Ulang CPNS secara Menyeluruh, Ini Kata BKN

Tanggapan BKN

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN Satya Pratama menanggapi terkait adanya kecurangan dalam pelaksanaan SKD.

Menurut dia, penyelenggaraan sudah berjalan dengan baik dan lancar. Kecurangan hanya di sebagian kecil Titik Lokasi (Tilok).

"Proses seleksi SKD berjalan dengan baik dan lancar, kecurangan terdeteksi di sebagian kecil Titik Lokasi. Kecurangan dilaporkan dan dideteksi oleh BKN. Peserta didiskualifikasi, oknum yang terlibat akan ditindak tegas sesuai PP 94 Tahun 2021," ungkap Satya pada Kompas.com, Minggu (7/11/2021).

Terkait apakah peserta yang melakukan kecurangan harus dipublikasikan atau tidak, menurut Satya, hal itu harus.

Pihaknya sudah menyampaikan surat pemberitahuan pada PPK terkait.

"Harus (dipublikasikan) oleh PPK instansi yang dilamar. Surat pemberitahuan sudah disampaikan oleh BKN ke PPK terkait," ujar Satya.

Akan tetapi pihak yang bisa mengumumkan hal itu adalah PPK instansi terkait, bukan BKN.

"Yang wajib mempublikasikan peserta-peserta yang didiskualifikasi ialah PPK instansi yang dilamar oleh masing-masing peserta," kata Satya.

Baca juga: Tanggapan BKN soal Permintaan Seleksi Ulang Tes CPNS

Selain itu jumlah peserta yang melakukan kecurangan juga tidak bisa disampaikan oleh pihak BKN.

"Kembali lagi, ini bukan BKN yang bisa menyampaikan," tutur Satya.

Sebelumnya, Satya tidak menjawab terkait kemungkinan akan adanya seleksi ulang SKD CPNS.

Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Junimart Girsang pada 4 November 2021 mendesak diadakannya seleksi ulang karena ditemukan banyaknya kecurangan.

"Bukan diskualifikasi, ini kan ketahuan, bagaimana dengan yang lolos tidak ketahuan. Supaya lebih fair ya tidak ada pilihan, seleksinya yang perlu diulang. Kami khawatir ada peserta curang yang lolos dalam seleksi CPNS 2021,” ujar Junimart, dikutip Kompas.com, 4 November 2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi